One Moment (part 2).

8 1 0
                                    

Rido : sudahlah lebih baik ku simpan dulu saja. Nanti akan ku cari pemilik nya..

Ia pun kembali berjalan mengambil jam nya. Dan sang wanita tadi telah melaksanakan kewajiban nya.. lalu ia beranjak dari tempatnya dan pergi menggunakan sepatu miliknya.

Rido : Nah ini dia jamnya, (ia melihat ke jam, dan ia sadar bahwa ia sudah telat) Aduhh, gawat aku sudah telat 15 menit. Aku harus cepat sampai dikantor...

Ya sang laki-laki itu memang orang kantoran dan bukan hanya orang kantoran biasa dia adalah direktur utama di kantor itu. Dan ia terlambat akan meeting nya saat itu...

Telepon berdering...

Aini : Siapa ini ya yang menelpon ? (Ia mengecek handphonenya) Oohh.. ternyata ibu.

Aini : Assalamu'alaikum, iya bu kenapa ?

Ibu aini : Wa'alaikumsallam anak ku. Enggak ibu mau tanya, kapan impian mu tercapai anak ku ? Ibu sudah menunggu-nunggu impian mu itu...

Aini : Hmm ibu... Aini kan sudah pernah bilang kepada ibu, semua itu butuh proses ibu.. tunggu saja ya, aini bakal mengwujudkannya.

Ibu aini : Ya sudah.. ibu tunggu, kamu sedang dimana ? Apakah masih di kantor ??

Aini : Enggak bu, aini lagi di masjid dekat kantor bu... Ini sebentar lagi mau balik ke kantor lagi bu.

Ibu aini : Ya sudah, jangan lupa jaga kesehatan anak ku, dan berlaku baik di kantor ya...

Sang wanita ini pun bergegas memakai sepatu nya dan pergi ke kantor lagi. Sang pemuda memang bekerja di kantor namun, ia bukan berkerja sebagai pimpinan direktur, sekretaris atau pun kariawan biasa. Tapi ia berkerja sebagai office girl di kantornya. Kantor yang sebenar di pimpin oleh pemuda tadi yang ia anggap memiliki banyak masalah. Lalu...

Rido : Aku harus cepat, tidak enak klien ku sudah menunggu. (Ia memakai sepatu nya dan bergegas untuk pergi ke ruang rapat)

To be continue...

One MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang