One Moment

One Moment (Part 4).

Rido : Susi.. bisa kamu antarkan bapak ini keruangan saya dan jangan lupa buatkan teh untuk bapak ini dan berikan apa yang dia mau...

Susi : Ya baik pak.. Saya akan lakukan.

Pedagang asongan : Nak, saya hanya butuh uang saja nak agar saya bisa kembali berjualan..

Rido : Sudah pak, anggap hari ini jualan bapak semua sudah laku karena saya borong. Jadi bapak bersantai lah di ruangan saya, anggap itu milik bapak ya. Saya tinggal dulu pak...

Pedagang asongan : Tapi nak.. nak tunggu.

Susi : Pakk maaf, nanti saja lanjutkan. Bapak rido mau pergi ke ruang rapat sekarang. Mari pak saya antarkan keruangan.

Pedagang asongan heran, sangat heran. Atas perlakuan pemuda tadi dan sekretaris nya. Sedangkan ia merasa bahwa sudah terlalu jahat dengan memarahi pemuda tadi, namun pemuda tadi seolah tak sakit hati. Lalu sekretaris pun melihat bapak yang tampak aneh dan heran. Dan ia bertanya...

Susi : Pak kenapa ? Ada yang salah ??

Pedagang asongan : Tidakk.. Aku hanya bingung...

Susi : bingung kenapa pak ?

Pedagang asongan : Kenapa tempat ini, engkau dan bos mu tadi begitu ramah kepadaku ? Sedangkan aku tadi telah memarahi nya.

Susi : Oohh.. kalau soal itu bapak tidak perlu bingung. Disini kami diajarkan, untuk selalu melakukan 3P.

Pedagang asongan : 3P ? Apa itu ??

Susi : Peramah, Penolong, Pemurah. Orang yang bersama bapak tadi itu lah yang mengajarkan kepada kami semua disini sehingga perusahaan ini berjalan baik dan teratur pak.

Pedagang asongan : Oohh begitu, lantas ia baik kepada ku... Rupanya itu memang sifatnya.

Susi : Iya pak.. Mari pak kita sudah sampai diruangan bapak rido. Bapak tunggu saja di sini ya, saya tinggal ya pak.

Pedagang asongan : ii.. iya, terima kasih nak. (Kenapa dia begitu mempercayakan ruangan ini dengan saya sendiri di sini. Sedangkan disini, banyak aset-aset penting perusahaan mereka)

Setelah itu masuklah pedagang asongan ke dalam ruangan dan sekretaris pun pergi untuk membuatkan teh kepada bapak tersebut.

To be continue...