5

8 1 0
                                    

Tiada hari tanpa melelahkan bagi ayra. Malam ini ia pulang larut lagi di karna kan ia harus membahas tentang iklan yang sudah ia rencanakan. Karena besok adalah weekend. Ia tidak mau memperlama rencananya itu. Walau belum ada model ataupun selebriti yang setuju dengan proposal dari perusahannya, akhirnya mereka memiliki jalan keluar dengan memasang papan Billboard untuk awalan. Urusan model, jika memang tidak ada yang menyetujui maka ia terpaksa menggunakan model luar negeri.

Saat diperjalanan pulang ayra mendapat pesan aneh dari Arya.

"Parkir." Sangat singkat. Membuat ayra bingung dengan pesan yang diberikan kakak nya itu.

Ayra melihat keluar jendela. Ia bingung karna sopirnya membawanya ke area parkir.
Biasanya sopirnya itu akan menurunkan nya di loby.

"Ahjussi, kenapa ke area parkir?" Tanya ayra kepada sopirnya yang selalu ia panggil ahjussi.

Sopirnya hanya tersenyum sekilas

tak lama mobil mereka berhenti. Ayra turun dari sana. Mungkin saja ahjussi lupa menurunkannya di pintu loby.

Namun tiba-tiba suara klakson dan suara decitan rem mobil mengagetkannya.

Ayra teriak kencang sambil menutup mata dan telinganya. Ia mengira dirinya di tabrak mobil.

Perlahan ayra membuka matanya dan melihat Arya dan delfano berdiri sambil tersenyum mengejek ke ayra.

Ayra menatap Arya kesal. Ia melihat kedua orang itu tertawa bahagia. Entah kapan Arya bisa ada di Korea bahkan ia tidak memberitahu ayra kalo ia akan ke Korea.

"Happy birthday." Arya mengeluarkan sebuket bunga dan kotak dari dalam mobil. Lalu berjalan ke arah ayra.

Ayra lupa hari ini adalah ulang tahunnya. Ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk.

Ia memeluk Arya dengan bahagia.
Arya rela datang ke Korea untuk merayakan ulang tahunnya.

"Ia tau Lo pasti bahagia karna gue dateng kan?, Tapi terima dulu bunga sama hadiahnya." Ayra mencubit perut Arya.

"Aw, dah lama gak ketemu Lo masih jahat aja sama gue." Ringis Arya karna   mendapat cubitan dari ayra.

Ayra mengambil bunga dan membuka kotak yang di berikan arya.ayra terkejut melihat kunci mobil dengan merek ternama. Dan itu adalah mobil yang sudah ayra inginkan sejak lama.
Ayra kembali memeluk Arya.

"Thank you somuch." Bisik ayra. Delfano juga mengucapkan selamat untuk ayra. Sepertinya ayra tau kenapa sore tadi ia izin pulang cepat dengan alasan keperluan mendadak.




Ayra mengajak Arya untuk naik ke apartemennya. Ia juga sudah terlalu lelah untuk berlama- lama di luar. Karna di Korea sedang musim dingin. Dan ayra hanya menggunakan setelan kantor.

Saat akan naik lift mereka bertemu BTS, yang ayra lihat sepertinya mereka juga baru pulang bekerja karna tampak wajah mereka sangat lelah.

Namun tatapan ayra tertuju dengan Jungkook yang berdiri sangat jauh darinya. Ia seperti sedang menghindar atau menyembunyikan badannya itu dari salah satu temannya yang belum ayra tau siapa namanya.

Mereka membungkuk dan memberi salam kepada kami. Yang ayra tau mereka sangat ramah. Padahal mereka terlihat sangat kelelahan tapi masih mau membungkuk untuk memberi salam kepada kami.

"Ada apa?" Tegur Arya lalu menggandeng tangan ayra untuk masuk kedalam lift yang sudah terbuka.

Jungkook memperhatikan gerak-gerik ayra dari jauh. Ia penasaran siapa laki-laki yang menggandeng tangan ayra, dan ia melihat ayra memegang sebuket bunga tulip berwarna kuning.
Tulip kuning sangat langka, apakah orang itu spesial.

Jungkook bertanya-tanya dalam hati.
Namun ia langsung menggelengkan kepalanya. Kenapa ia mempermasalahkan hal itu.







Arya membangunkan ayra yang masih nyaman dengan tidurnya.

"Hey bangun, mau jogging gak?."

ayra menggeliat masih menutup rapat matanya.

''gue lagi malas keluar, lagian ini musim dingin lo ngapain jogging, nyari mati ?.'' jawab ayra sambil masih menutup rapat matanya.

''yaudah gue pergi sendiri aja deh.gue juga udah siapin kopi buat lo.'' kata arya

setelah arya keluar dari kamar, ayra bangun sambil merenggangkan badannya yang terasa sangat pegal. ia keluar untuk memastikan kalau arya hanya bercanda mau keluar di musim dingin seperti ini, nyatanya orang yang di cari sama sekali tidak ada.

ayra menghela nafas dan mengambil kopi buatan arya. ia pergi ke balkon untuk menikmati kopinya.

cuaca dingin menyambut nya. ayra tidak menggunakan mantel atau apapun untuk melindungi badannya yang hanya memakai piyama tipis. udaranya sangat segar. ayra memejamkan matanya sambil menikmati angin yang menerpa wajahnya. ia memeluk tubuhnya sendiri karena dinginnya.

suara deheman yang keras membuat ayra kaget dan membuka matanya. ia melihat seseorang yang juga sedang berdiri di balkon dari kamar sebelahnya.

''kau bisa terkena flu jika hanya memakai piyama tipis itu.'' jungkook menunjuk pakaian yang dikenakan ayra dengan dagunya.

ayra melihat baju yang ia gunakan lalu melihat baju yang jungkook gunakan.

''kau juga.'' ayra juga menunjuk pakaian yang di gunakan jungkook dengan dagunya. lalu tertawa sinis. junkook hanya menggunakan kaos putih tipis dan celana pendek.

junggkook yang mendengar itu juga terkekeh, namun tak berapa lama ia langsung terdiam.

laki-laki yang semalam menggandeng tangan ayra di dalam lift dan memeberikannya bunga itu memakaikan mantel kepada ayra sambil memeluknya dari belakang. jungkook tidak tau siapa dia tapi entah kenapa hal itu sangat mengusiknya dari semalam. maka dari itu iya bangun cepat pagi ini, dan memilih untuk menjernihkan pikirannya dengan keluar di balkon. namun ternyata pagi ini ia semakin dibuat penasaran dengan perilaku manis yang dilakukan pria itu.

arya mengajak ayra masuk ke dalam agar tidak kedinginan. arya melihat sekilas jungkook yang menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa ia baca. lalu menutup pintu balkon karena udaranya sangat dingin.


i think i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang