1

19 1 0
                                    


kebiasaan ayra di setiap pagi adalah bangun telat. ya mau sebanyak apapun alarm yang dia pasang tetap tidak akan bisa megganggu nya. seperti pagi ini, seharusnya dia bangun cepat karena ada meeting penting hari ini. setelah sholat shubuh pagi tadi, matanya itu tidak bisa diajak berkompromi. semalam sekitar pukul satu dini hari dia baru bisa menyelesaikan tugas penting yg ayahnya berikan untuk keperluan meeting pagi ini.

ayra bekerja di perusahaan keluarganya sendiri. ia sudah bekerja sekitar dua tahun, tepat setelah kelulusan sma nya dan sekarang pangkatnya sudah menjadi chief executive officer .  karena ayahnya dapat mengakui kinerja ayra selama bekerja di perusahaan tersebut walaupun dia sering terlambat masuk karena kebiasaanya yang susah bangun pagi.

ayra merasa terganggu dengan suara gedoran pintu yang bertubi tubi dan sangat memekakkan telinga. ia langsung terbangun duduk di kasurnya, ia tau siapa yang menggedor pintunya itu dengan sangat keras. karena kalau pembantu di rumahnya itu tidak akan pernah berani melakukan itu. ayra melihat jam besar yang ada di dinding kamarnya . jam menunjukkan pukul setengah sembilan. ''wah gilak gue telat banget''. tanpa pikir panjang dia langsung berlari ke walk in closet dan mengganti bajunya secepat kilat, tak lupa memakai jilbab nya dengan rapi.ia abaikan suara gedoran pintu yang ia yakin itu adalah abangnya. ''ayra bangunn, papa nungguin lo di kantor, sekarang!. gue yakin lo bakal di hengkang dari kantor karena ngelewatin meeting penting pagi ini''. oh tuhan demi apa, si arka bener-bener bikin gue makin ketakutan, batin ayra. buru-buru dia mengambil tas dan juga kunci mobil yang ada di atas meja, membuka pintu kamar dan lari dengan cepat tanpa menghiraukan panggilan arka. 

entah kesialan apa lagi yang dihadapi nya. kali ini jalanan jakarta bener-bener macet. padahal sudah sekitar jam sepuluh kurang lima menit. ayra mengecek handponenya yg sudah bunyi sedari tadi. ternyata pesan dari sekertarisnya yang mengatakan papahya sedang menunggu di ruang kerjanya. ia menyesali untuk membaca pesan itu, hal itu malah membuatnya semakin tidak berkonsentrasi untuk menyetir. mungkin hari ini nasib baik sedang tidak berpihak padanya.

ayra melangkahkan kakinya cepat menuju ruang kerjanya. ia dapat melihat fara, sekertarisnya sudah mondar mandir di depan pintu kantornya. ayra menarik nafas dalam-dalam. ia tau ini akan menjadi hari berat dan panjang baginya. ''aduh mbak, buruan masuk pak ilham sudah menunggu dari tadi''. ayra hanya balas dengan anggukan, ia dapat melihat sekertarisnya itu sudah keringat dingin sambil meremas jarinya. pasti papa memarahinya,batin ayra. ''tolong buatkan saya kopi, oh ya apa pak ilham sudah diberi minuman?''. ya setidaknya kopi bisa sedikit merileksasikan kegugupnnya. ''sudah mbak, pak ilham minta dibuatkan kopi tadi''. jawab sekertarisnya dan ayra balas dengan anggukan.

ayra buka perlahan pintu kantornya setelah ia mengetuk pintu itu sebentar. papahnya itu sedang berdiri sambil meliahat kearah luar jendela dan menoleh ketika pintu itu terbuka dan menampilkan sosok ayra disana. ayra dapat merasakan aura intimidasi dari tatapan ayahnya tersebut. ''maaf pak, saya ..''. ''saya mau kamu pindah tugas ke kantor cabang kita yang ada di korea selatan''. pak ilham memotong perkataan ayra sebelum ia menyelesaikannya. ayra membelalakkan matanya, ia benar-benar kaget ketikanya papahnya mengatakan hal tersebut. ''saya sudah pernah memberi kamu kesempatan untuk tidak mengulangi kesalahan seperti ini lagi, tapi sepertinya kesempatan itu tidak dapat kamu gunakan dengan baik''. ''tapi pak saya bener-bener minta maaf, tapi semalam saya sudah memberikan filenya kepada fara jadi..''. ''dan untung pagi ini ada fara, dan bisa menyelesaikan meeting dengan baik''. pak ilham menatap anaknya itu dengan tajam, kali ini ayra benar-benar tidak bisa di maafkan. ''lagi pula kita sudah berjanji, jika kamu masih melakukan kesalahan ini maka kamu harus mau di pindah tugas kan ke korea selatan''.lanjut pak ilham. ayra tidak tau lagi harus mengakatan apa, karena ia ingat betul dengan perjanjian itu. ''lusa saya sudah harus menerima laporan kamu sudah berada di korea selatan, kalau tidak saya akan memecat kamu dari perusahaan ini''. lalu pak ilham meninggalkan ayra yang diam mematung karena tak tau lagi cara membujuk papahnya yang sangat tegas itu.

fara masuk ke ruangan ayra sambil membawa kopi yang dipesannya. fara melihat ayra dengan tatapan khawatir. ''mbak sya tidak bermaksud lancang menggantikan mbak untuk rapat pagi ini''. ayra tersenyum mendengar kata-kata fara. ''seharusnya saya berterima kasih, karna kamu sudah meyelamatkan perusahaan ini''. ayra sudah dekat dengan fara ketika ia baru pertama kali masuk di kantor itu. maka dari itu ayra mengangkat fara menjadi sekertarisnya. 

fara keluar dari ruangan itu. pikiran ayra masih melayang tentang perkataan papahnya pagi ini. ia merutuki dirinya yang sudah membuat kesalahan. perusahaan cabang furniture di korea adalah hal terburuk baginya. karna harga jual di korea sangat tinggi membuat hal itu adalah kendala sulit yang mungkin akan ayra hadapi. ayra sudah pernah mengusulkan untuk menutup kantor cabang itu, dan bisa melakukan export dari jepang ataupun china. namun ayahnya menolak, karena perusahaan ayra sudah berjalan cukup sukses di negara-negara lain selain korea.

telpon masuk membuyarkan lamunannya. ayra menghembuskan nafasnya kasar, lalu mengangkat panggilan tersebut.

''ra gmna?, gue udah dikabarin sama papa''. ayra diam sejenak, tidak tau harus membalas apa. dia sedih dengan hal ini. ''ra, lo butuh gue kesana?, gue kesana sekarang ". ayra menangis, lalu menghapus air matanya dengan kasar. ''gue gakpapa, gue harus terima karna emang gue salah''. arka menghumbuskan nafas kasar. ia juga gak bisa berbuat apa-apa kalau ayra mengatakan hal itu.

ayra butuh ketenangan. dia harus menjernihkan pikirannya. namun sebelum pergi fara memanggilnya dan memberikan dokumen. ''pak reza memberikan ini untuk mbak, dan disuruh baca dengan teliti''. ayra tidak tau harus bagaimana lagi, karna dokumen itu berisi berkas kepemilikan apartemen yang sudah dibuat atas nama dirinya. dan yang jelas apartemen itu bukan berlokasi di indonesia.


i think i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang