Aku tersenyum pada semua orang dan berkata halo! . aku sangat berceria di pagi hari ini. Menyambut teman-teman prodiku di bidang sastra jepang kalian tahu? Bidang sastra ini aku mulai mengembangkan hobi menulisku dibahasa asingku saat ini. Teman-teman ku memanggil ku Azizah atau pendeknya Jijah.
“ Jijahhhh”
Salah satu temanku memanggilku, dengan ‘A’ nya Panjang iya teman laki-laki bernama Galih. Dia teman dekatku sejak SMA. Aku dan dia Bersama-sama berjuang untuk masuk di prodi yang sama. Karena dia jago berbicara dalam Bahasa jepang . memang ku akui dia lebih jago dari ku. Dan terlebih lagi dia sangat menyukai anime. Aku sering kali diracuni beberapa anime-anime dengan karakter yang menggemaskan, sehingga aku pun juga ikut terjeruus olehnya. Dia laki-laki pertama juga mengenal diriya di SMA. Suaranya pun juga lucu, dan penampilan layaknya Ikemen membuat para mahasiswi lainnya terpukau melihatnya.
“ Iya Galih, ada apa?”
“ Hari ini aku mendownload anime banyak lho, kamu mau nonton gak?”
“Hm, tentu saja, aku akan menontonnya dengan mu.”
“Yokatta!”
“ oh iya Galih, sepertinya hari ini dosen pasti memberikita tugas translate, buat nanti latihan”
“ A, soudesuka, nanti kita kerjakan Bersama di perpus”
“wakarimashita”
Aku dan Galih berjalan kekelas dan bertemu dengan Dini , dan Rakha. Aku kenal mereka saat OSPEK masuk kampus. Aku mengenal karakteristik unik mereka masing-masing. Itulah kenapa aku nyaman dengan mereka berdua, begitupun juga Galih yang sangat dekat dengan Rakha. Saat mereka berbuat kebodohan saja urat malu mereka putus. Apalagi saat event jejepangan, sudahlah kalian hanya bisa tepok jidat saat melihat kelakuan mereka.
Tiba-tiba saja Rakha melompat kearah Galih dan mengalungkan tangan ke Galih. Dan tentu saja itu membuat Galih terlonjak kaget.
“Ini apaan sih? Ishh..” kata Galih sambal menyingkirkan tangan Rakha dari bahunya.
“Figure baru dari anime Naruto nich..” ucap Rakha sembari Melihatkan handphone-nya
“Wah! Ayo kita serbu toko onlinenya!”
Melihat tingkah mereka layaknya anak kecil melihat mainan bagusnya, membuat aku dan Dini hanya menggeleng-gelengkan kepala.
“Ah, dasar cukup sudah aku pusing dengan kalian berdua” ucap Dini sambil menuju kursinya untuk duduk.
“oh iya tugas dari dosen gimana? Kalian sudah?”
“ mungkin aku besok akan mengerjakannya”
“ oh oke, aku dan Galih mungkin akan mengerjakannya di perpus”
“ Mau hari ini?” ucap Galih sambil tersenyum, dan memasangkan earphonennya ditelinganya.
Aku hanya mengangguk
“ Okeh”☂
Aku berjalan disamping Galih menuju perpus yang banyak dikunjungi oleh mahasaiswa yang rajin mengerjakan tugasnya. Terutama anak fakultas MIPA dan fakultas Geografi. Dan Mahasiswa Sastra pun juga begitu, tapi bukan untuk mengerjakan tugas. Anak sastra memang di tuntut untuk banyak-banyak membaca buku untuk menambah ilmu pengetahuannya.
“ Pertama-tama cari kamus bahasa jepang lengkap yang 1 miliyar” Kata Galih yang melihat-lihat isi perpustakaan yang dimana semua buku-bukunya tertata rapi sesuai dengan tempatnya.
“Baiklah, Aku cari disana, kau cari disini.” Kata ku sambil menunjukan arah dengan tanganku.
“Kenapa harus mencar-mencar sih? Padahal bisa nyari bareng?” protes Galih sambil melepaskan earphonenya.
“ya, siapa tahu kita nemu kamus yang lengkap kan? Semakin banyak semakin bagus!” kataku sambil bernada sinis.
“Hm, oke deh. Tapi, jangan jauh-jauh ya.”
“ loh, emang kenapa?”
“Kalau ilang kan nyusahin. Tahu?”
“ck, bawel”
Akhir aku dan Ga;ih berpencar untuk mencari kamus yang kami cari. Aku melihat rak satu per satu dengan jeli. Membuka buku satu persatu karya sastra dan kamus bahasa jepang satu miliyar itu. Tiba- tiba aku dapet pesan dari Galih lewat handphoneFrom : Galih weaboooo
+628965758*****
Azizah ayo, aku udah ketemu nih kamus jepang 1 miliyarnya yeaayyy… UwU
Ayo jangan lama-lama heh! ×( ×Huh, bawel banget dia, nanti saja ah, aku masih betah berada disini. Saat aku masih melihat-lihat buku, ada seseorang laki-laki yang membaca buku sambil berdiri disebelahku. Sepertinya aku kenal, ah dia kan Andi!. Dia mahasiswa yang terkenal akan prestasinya. Wah,dia sedang membaca buku sastra juga! Padahal dia anak teknik informatika. Aku berjalan pura-pura tak melihat dirinya, dan wajahku kutup dengan buku. Dia laki-laki yang berpostur tinggi. Tiba- tiba matanya melihatku
‘ah tidak!’
Aku mencoba untuk pura-pura melihat, dan membaca buku. Dia masih melihatku dengan tatapan aneh.
“Hai, kamu bukannya penulis yang ada di blog Hikaru ya?” tiba- tiba saja dia memanggilku dan rasanya jantungku berdebar.
“Ah iya, darimana kau tahu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Galih
Teen FictionAku terlalu mencintai laki-laki yang telah menghancurkan hatiku hingga menjadi debu. Aku menyesal telah memilihnya. hancur sudah hidupku. Menyesal mengabaikan laki-laki yang ada di hadapanku yang selalu bersama ku. Iya, dia Galih. seseorang yang mel...