Seniman dan Penyair

4.8K 361 35
                                    

Jana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jana.

        Aku memasuki ruangan yang telah ditunjukan Biru, di lobby depan sebelum memasuki ruangan itu, aku disambut dengan berbagai macam pameran pernak-pernik yang bebrapa juga dijual. Ada banyak sekali pernak-pernik apik, seperti kalung, gelang, kaos , totebag dan juga semacam kain-kain tenun. Melihat bermacam pernak-pernik itu membuatku terpikirkan sosok Biru. Pemuda dengan gelang hitam pudar dan juga kalung hitam yang melingkar indah di lehernya.

Setelah masuk ke dalam, aku disambut dengan dua orang perempuan yang berjaga di depan pintu utama pameran.

"Selamat datang di galeri kami, "

aku disapa hangat oleh seorang wanita yang bertugas menuliskan daftar hadir pengunjung. Sungguh aku baru pertama kali masuk ke pameran lukisan. Langkah kakiku langsung terhenti saat aku masuk dalam sebuah ruangan dan disambut oleh warna apik dari lampu-lampu yang di tata sedemikian rupa. Kilau lampu yang berwarna biru dan kuning itu membuat seisi galeri ini menjadi semakin bercahaya dan nampak aestetic.

Ini sangat menakjubkan.

Aku melangkah kakiku, berkeliling sambil mengamati lekat lukisan-lukisan yang terpampang di ruangan ini. Galeri yang sudah di tata sedemikian rupa itu, membuat langkah kakiku mengalir begitu saja dengan anggun melintasi berbagai macam lukisan disana.

Ini aneh, terkadang aku menemukan beberapa coretan kertas yang hanya membentuk gambar dari sebuah garis yang di lukis secara acak. Dan mengapa semua nampak menakjubkan, nampak terkesan lebih bernilai sekarang.

Aku ditakjubkan dengan beberapa lukisan yang sebenarnya tak kupahami maksudnya, untungnya aku lebih menikmati saat di bawah lukisan itu juga terdapat maksud dari sang seniman.
Dan kata-kata itu juga sangat indah, bahkan di luar kemampuanku sebagai seorang penulis bisa merangkai kata-kata semenakjubkan itu.

Aku kembali berjalan, namun percayalah aku bahkan sekarang lebih tertarik dengan lukisan daripada tulisan. Oh ayolah, ini kali pertama aku memasuki pameran.

Ada lukisan dengan gambar laut, yang setelah ku perhatikan lebih jeli ternyata nampak seorang gadis disana. Ini gila!

Imajinasi mereka sangat diluar kepala, mungkinkah mereka punya kehidupan sendiri lewat lukisan lukisan itu?

Belum lagi dengan sebuah lukisan yang hanya coretan warna, tetapi sangat sangat membuatku terpesona. Keterangannya begini

'Adakah sejuta warna yang disimpan oleh sang perindu? Jika nyatanya segala hanya abu-abu yang ia jadikan ruang bersedu'

Wow!

Aku berjalan lagi kesamping kanan pameran, sampai langkahku terhenti kalau aku melihat sebuah objek yang tak asing. Bukannya aku terlalu percaya diri,
Tapi aku mengenal wajah dalam lukisan itu. Kalau tak salah itu adalah wajah______

"Hai"

Lamunanku terpotong saat ada sapaan yang masuk kedalam pendengaranku.

"Bana?" Ucapku agak ragu, bukannya aku mudah melupakan seseorang, tetapi wajah pemuda kali ini lebih emm... bagaimana menyebutkannya. Tampan? Menarik?

Biru-Pelarian Romantis yang MembahayakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang