Dengan secepat kilat, Keisha melepaskan pelukan Dira dan menetralkan jantungnya yang hampir saja copot mengingat kejadian aneh tadi.
"Aduh kalian tuh ya, gimana setannya mau pergi kalo yang kalian baca doa makan," 2 orang di hadapan Keisha dan Dira tidak berhentinya menertawakan mereka.
"Diem lo berdua, lagian ngapain sih ke area santriwati. Gue bilangin Pak Kyai baru tau rasa." ancam Keisha.
"Tau nih bikin jantung kita mau copot aja." ucap Dira dengan sinis.
"Maaf, aku sama Arka cuma lagi ngecek perpustakaan aja. Terus tadi ngga sengaja liat santriwati yang masih keluyuran, kami cuma mau mengikuti dari jauh, takutnya ada hal yang tidak diinginkan. Eh malah di bacain doa makan," Agra masih saja menahan tawanya.
Yap, 2 orang itu adalah Agra dan Arka. Mereka sedang bertugas untuk mengecek area pesantren di malam hari, semacam ronda untuk memastikan apakah para santri masih ada yang belum tidur, atau mencoba untuk kabur.
Karena sudah beberapa kali mereka kecolongan bahwa ada beberapa santri yang berhasil kabur karena tidak betah.
Biasanya mereka yang bertugas akan di temani satpam untuk berkeliling di area pesantren, kecuali area santriwati.
Namun Agra dan Arka yang tidak sengaja melihat 2 santriwati yang masih keluyuran mencoba untuk mengikuti mereka, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Tapi apa daya, mereka malah di bacakan doa makan karena dikira setan penunggu pesantren, kejadian yang sangat memalukan bagi Keisha dan Dira.
"Lagian ngapain pake ngikutin segala? Ini kan ganggu privasi namanya, bukannya ngga boleh cowo masuk ke sini, ini kan udah area kita." Keisha masih saja mencoba membela diri.
"Iya sekali lagi kami minta maaf, kami udah lancang ngikutin kalian," Agra memasang muka bersalah karena telah mengikuti mereka, karena seharusnya mereka tidak melakukanya.
"Siapa di sana?" teriak seseorang dari belakang Keisha dan Dira.
Mereka berempat menoleh ke belakang dan mendapati ustadzah Lulu sedang berdiri dengan membawa senter.
Ustadzah Lulu berjalan mendekati mereka, "Agra, Arka, kalian ngapain di sini? Sama santriwati lagi, kalian tau kan hukuman buat santri dan santriwati yang bertemu tanpa hal yang penting? Apalagi di tempat gelap seperti ini."
"Maaf ustadzah ini tidak seperti yang ustadzah kira, jadi kami lagi melakukan tugas jaga malam..."
Agra menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada ustadzah Lulu agar tidak salah paham, namun mereka tetap saja salah karena telah bersama lawan jenis, apalagi ini sudah tengah malam.
"Kalian berempat tetap saja salah, harusnya tidak perlu mengobrol, langsung kembali ke tempat masing-masing. Gimana kalo ada santri lain yang melihat? Apa tanggapan mereka? Sekarang kalian balik ke kamar masing-masing dan istirahat." perintah ustadzah Lulu.
"Baik ustadzah," serempak.
"Dan sebagai hukumannya, mulai besok sampai 3 hari kedepan. Kalian bersihkan area depan masjid dan parkiran, saya tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi."
"Ini semua gara-gara Agra." Keisha menatap Agra dengan penuh kebencian, Agra yang merasa dirinya di tatap Keisha hanya bisa memasang muka bersalah.
"Buruan kalian balik ke kamar masing-masing,"
"Baik ustadzah, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam,"
~~
"Baru juga masuk sehari, udah kena hukuman."
Keisha tidak henti-hentinya ngedumel karena kesal, dia masih tidak terima jika dirinya harus di hukum selama seminggu karena kesalahan yang tidak dia perbuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Cinta Keisha
Teen FictionDi kirim ke pesantren membuat Keisha, bertemu dengan seorang laki-laki bernama Agra hingga membuatnya jatuh cinta. Namun siapa sangka, masa lalu yang membuatnya kecewa tiba-tiba datang untuk melamarnya. "Dia yang udah bikin kamu kecewa, terus kenapa...