Ataya kembali menyusuri koridor. Ataya langsung duduk di bangkunya setelah Ataya sampai kelas. Ataya sibuk kan dirinya dengan baca buku. Tak sadar mereka berempat pun datang. Atala pun duduk disamping Ataya.
"Ternyata minuman gue di pungut juga" senyum miring Ataya muncul. Dan tetap membaca buku tanpa melihat atala.
"Menghargai" datarnya dan melanjutkan dengan berbincang dengan keempat sahabatnya. Saat bel masuk berbunyi, atala pindah di samping isa. Ya, isa duduk sendiri sedangkan zaki dan tito berdua.
Ataya gak anggap pusing. Ataya memfokuskan kembali membaca sampai guru masuk. Setelah guru masuk ataya pun memperhatikannya dengan seksama.
Tak lama bel istirahat berbunyi. Dan Ataya melihat kunci yang gak tau punya siapa. Inisiatif untuk ngambil dan simpen itu kunci sampai ada yang mencari. Ataya lalu ke kantin untuk makan. Dia jalan terus sampai di kantin ataya makan, Ataya lupa beli minum. Tak lama seorang cowo yang iya kenal menghampiri dengan minum di tangannya.
"Entar kesedek" atala memberikan minum ke ataya.
"Ga usah sok baik" ataya dengan juteknya. Dan meneruskan makannya. Seperti di sumpahi ataya beneran kesedek dan harus minum.
"Uhukkkkk"
"Nah kan" atala membukakan botol minum dan menyodorkan nya pada Ataya. Ataya menenggak minum itu dan mulai menatap atala dengan bingung.
"Thank's" datar gue dan pergi sambil membawa minum yang di beri atala.
Atala pun pergi setelah ataya pergi. Atala menghampiri teman temannya.
"Puas" atala singkat dengan wajah kesal.
"Belom...!! dia masih belum bisa senyum" isa sengan nada menantang
"gilak lo ta , tu cewek tu ya , adalah cewek yang paling susah di ajak ngomong, jutek, dan elo udah termasuk berhasil buat dia ngomong" zaki kagum pada atala.
"Gue cuman kasian, gak ada maksud lain" dengan datar dan sedikit tersenyum miring.
"Kalok ada apa apa jugak gak papa kali ta" zaki menggoda.
"Ya iyalah, orang gak mungkin jugak bisa dapetin ataya, kan ataya gak bego" isa dengan nada menantang.
"Emang pernah gue ngejer ngejer cewek?" Atala tersenyum remeh.
"Ok kalo gitu gue tatangin lo deketin ataya" isa dengan tegas dan terssnyum miring.
"Wah wah wah.....!! di tantangin, kalok gue ni ya, gua ambil tu tantangan" tito dengan nada menjelaskan.
"Kayak ataya nya mau aja sama lo" zaki cengengesan.
"Wah gue kan ganteng" tito dengan percaya diri dan wajah bingung.
"Berapa mantan lo kalok lo memang ganteng" isa bertanya menantang.
"Gak punya" tito sedih dan menelungkupkan wajahnya di pundak zaki.
"Gue tetep gak mau" atala mutlak.
"Mundur sebelum waktunya" zaki dengan tersenyum miring.
"Menyerah sebelum menang" lanjut tito.
"Gue bukan cowok murahan yang mau sama cewe kaya dia" atala tersenyum miring.
"Wah wah, kalok sempet tau orang nya, abis lo maki maki" tito tertawa.
Mereka tertawa bersama di kantin itu. Bel masuk pun berbunyi mereka semua masuk dan ternyata hanya ada gue di dalam kelas itu.
Seperti biasa Ataya baca buku, tetapi kali ini sambil memijat dahi gue karena pusing. Tiba tiba atala duduk di samping Ataya."Lo ngapain sih? Lo kan udah pindah kebelakang". Ataya dengan wajah datarnya. "Emang kenapa kalok gue mau duduk sini lagi" atala dengan senyuman miringnya. "Ga bisa" Ataya datar "Kenapa?" Atala dengan wajah bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something With You | ON GOING
RandomMenceritakan seorang ataya yang awalnya tidak tau tentang penyakitnya kini harus berjuang dalam hidup dengan penyakitnya. Wanita yang tak mau di bilang lemah oleh semua orang. Dan juga seorang atala yang selalu memperjuangkan cinta ataya, walau atal...