SWY - 3

22 3 0
                                    

Di perjalan kami berdua tak ada yang membuka suara. Saat di bonceng gue memberi pembatas dengan tas gue. 

"Pengangan loh ntar jatoh" atala dengan senyum senyum.

"Enggak mau, udah nyetir aja kali" gue agak teriak dan sedikit emosi. Dengan rese nya atala memainkan kereta kesamping kanan dan kiri.

"Atala" gue teriak sedikit takut. Dan dengan puasnya atala tertawa. Dan masih melakukan hal sama.

"Atala ariksa, kalok nyetir yang bener dong" teriak gue dengan emosi dan sedikit takut. Atala pun kembali tertawa puas.

Tak lama sampai lah rumah gue. Saat gue turun ternyata mama ada di rumah dan mama ikut turun.

"Siapa nak? " Mama heran sambil keluar

"Ojek" At ayam dengan jutek sambil masuk. Dan tanpa sadar atau masuk dengan helm yang masih terpasang di di kepalanya.

"Kok helm ojeknya di bawa?" Mama sembari turun dan tersenyum. Setelah selesai membuka helm. Helm nya gue lempar ke arah atala. Dengan sigap atala menangkap helm itu.

"Assalamu'alaikum" gue menyalami mama.

"Wa'alaikum salam" mama menjawab salam dengan senyuman.

"Ibu?" atala dengan wajah bingung. "Eh ternyata atala" ibu dengan senyum. Atala pun menyalami mama. "Cocok ma, jadi ojek" gue dengan menatap tajam atala. Gue gak bingung lagi kenapa mereka kenal, karena pada single perdana atala mama lah produsernya.

"Anak ibu?" Atala menunjuk gue. Gue cuman memutar bola mata malas gue.

"iya ini anak bungsu ibu" ibu memberi tahu. Gue memutar bola mata malas dan pergi.

"Cantik buk" atala sedikit teriak biar gue denger.

"Norak" gue teriak sembari berjalan masuk. Mama tertawa melihat kami.

"Kalok taya bungsu, berarti ada sulung dong bu" atala penasaran sembari memegangi helm yang gue pake tadi. 

"Iya, si sulung lagi sekolah, katanya pulang sore" mama sembari tersenyum. "Nah tu dia" ibu melihat mobil bang rean. Saat bang rean keluar atala terkejut. Rean turun dan langsung menyalami mama sembari  menatap atala tajam.

"Re katanya pulang sore gak jadi?" Mama sedikit penasaran.

"Gak jadi mah diundur" bang rean langsung melangkah masuk kedalam rumah.

"Ya udah masuk yuk ta" ibu mencoba membawa masuk atala.

"Enggak deh bu, lain kali aja, masih banyak urusan" atala sedikit malu.

Atala pun menyalami mama dan pergi membawa kereta. Sepanjang jalan atala sedikit melamun.

Setelah sampai rumah atala langsung kekamar. Sembari menunggu papanya pulang atala rebahan di kamar.

"Berarti yang duduk sama taya kemaren abang nya?" Atala berfikir. Atala pun bangkit dari tidurnya. "Dan ternyata bu ajeng itu mamanya ataya" atala sedikit tersenyum miring.

"Gak nyangka gue bisa kenal sama anak produser" atala tersenyum miring dan kembali menidurkan dirinya di kasur. 

Atala pun tidur sebelum papanya dateng. Pagi tiba atala bergegas pergi ke sekolah. Seperti biasa, saat atala pergi maka papanya sudah lebih dulu pergi.

Atala pun mengendarai mobilnya kesekolah. Saat di sekolah atala duduk di samping gue yang udah stay di kelas dengan catatan gue. gue memutar bola mata malas gue.

"Taya" atala senyum senyum.

"Lo sehari aja gak ganggu gue bisa gak sih" gue membanting pulpen beserta tangan gue geram.

Something With You | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang