"Gak usah pak" ataya yang tiba tiba bangun menghampiri pak guru dan atala.
"Loh udah sadar, berbaring aja lagi" pak guru kembali menggotong ataya ke karus UKS.
"Pak gak usah di kasih tau sama orang tua saya ya pak, nanti biar saya sendiri saja yang bilang" Ataya memeohon kepada pak guru.
"Ya udah kalau gitu tapi jangan lupa ya?" Pak guru dengan lembut.
"Siap pak" ataya dengan wajah pucat dan tersenyum sembari menghormat kepada pak guru. Pak guru yang melihat pun ternyum dan keluar dari UKS.
"Elo" Ataya melihat sinis "Ngapain disini?" Ataya menatap curiga.
"Makasih kek, kalau bukan karena gue, gak sampek sini lo, mungkin masih di lantai dengan kepala benjol kepentok lantai" Atala dengan nada mengejek karena Ataya yang tak tau terima kasih.
Ataya yang mendengar Atala pun menyeringai tawa. "Ke sini mau ngejek gue" ataya bertanya dengan wajah pucatnya itu.
"Terserah Lo deh" atala sambil mengambil makanan dan memberikannya pada Ataya.
Ataya mengambil makanan itu dengan tatapan bingung dan menamakannya. Tak sampai 3 suap Ataya langsung minum obat.
Setelahnya Ataya langsung beranjak dan ingin kembali ke kelas.
"Mau kemana Lo" Atala dengan bingung dan mencoba menghentikan Ataya.
"Urus urusan Lo sendiri gak usah ikut campur" Ataya beranjak dari bankar UKS dan pergi. Atala yang masih takut dengan keadaan Ataya mengikuti Ataya dari belakang.
Ataya yang berjalan dengan lemas mulai menyadari seseorang di belakang yang mengikutinya.
"Mcekkk" Ataya berdecak, menghela nafas kesal dan memutar bola matanya karena atala.
Dia melihat kebelakang dan mendengus kesal lagi. "Lo gak ada kerjaan apa, Sampek ngikutin gue kayak gini, gak usah sok perhatian deh jadi orang" Ataya dengan sangat kesalnya.
Ataya pun kembali berjalan dengan leams dan kesal karena atala. Atala yang mendengar perkataan ataya juga ikut kesal. "Gak ada terima kasih udah di bantuin, marah marah lagi, mending gak usah gue tolong" atala mendengus kesal.
"Bukan cewek gue timpuk Lo" atala dengan gerakan seperti ingin melempar sesuatu dan raut wajah geram.
Ataya yang mendengar Atala pun menyeringai tawa. Menghentikan langkahnya dan berbalik kembali. "Mcekkkkk" ataya hanya berdecak dengan tatapan tajamnya.
"Iya iya, gue pergi" Atala sedikit teriak dan pergi berlawanan arah dengan ataya.
Tak lama suara laki laki terdengar memanggil nama ataya. "Ya, Lo gak papa, katanya Lo pingsan?" Rean dengan sedikit khawatir melihat adiknya yang lemas itu.
Atala yang mendengar itu pun langsung memperhatikan keakraban mereka berdua.
"Apaan sih lebay banget orang gak papa jugak" ataya sedikit tersenyum.
"Emang kata dokter kenapa?" Rean masih dengan nada bicara khawatir.
"Kecapean aja kata dokter, udah di kasih obat jugak kok sama dokter" ataya menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something With You | ON GOING
RandomMenceritakan seorang ataya yang awalnya tidak tau tentang penyakitnya kini harus berjuang dalam hidup dengan penyakitnya. Wanita yang tak mau di bilang lemah oleh semua orang. Dan juga seorang atala yang selalu memperjuangkan cinta ataya, walau atal...