diam😶

5.2K 412 25
                                    

Sudah berjam² Ali duduk termenung sendirian di teras rumahnya. Dia terus saja memikirkan Fatimah yang sedang marah dan bagaimana cara agar dia bisa dimaafkan. Bahkan dia merasa tidak bisa memaafkan dirinya karna telah membuat Fatimah menangis. Ali sebenarnya ingin masuk cuma dia masih sangat takut untuk ketemu Fatimah dia gak sanggup menatap mata Fatimah karna jika dia melihat Fatimah rasa bersalahnya akan semakin besar dan akan semakin sulit untuk dia minta maaf. Sehingga Ali lebih memilih duduk sendirian di luar rumah.

"Abg, udah hampir magrib ayo masuk!" Fatimah akhirnya keluar untuk mencari suaminya dan mengajaknya masuk. Namun Ali tidak mendengar perkataan Fatimah padahal Fatimah tepat didepannya. Tatapan Ali kosong dia terus saja menatap kesatu arah dan dia terlihat pucat mungkin karna kedinginan.

"Abg!" panggil Fatimah sambil menyentuh pundak Ali

"Eh Astagfirullah... Iya Fatimah" Ali terkejut dengan panggilan Fatimah karna dia sedang melamunkan sesuatu

"Ayo masuk" Fatimah berkata sambil berbalik untuk pergi meninggalkan Ali sendirian.

Akhirnya Ali bangkit dan masuk ke rumah semuanya berjalan tidak seperti biasa. Fatimah terus saja diam pada Ali, dia bahkan tak menatap wajah Ali. Hal ini membuat Ali semakin merasa bersalah pada istrinya. Setelah makan malam Fatimah langsung tidur, Ali tau sebenarnya Fatimah menghindarinya namun Ali tak mau kalau hubungannya dengan Fatimah akan hancur karna hal seperti ini.

Ali pergi ke kamar untuk menemui Fatimah, dan dia sedang tertidur disana, tapi Ali yakin kalau sebenarnya Fatimah belum tidur namun hanya memejamkan matanya, Ali duduk disisi ranjang disamping Fatimah. Ali mendekatkan wajahnya ke wajah Fatimah, cukup lama tidak ada reaksi dari Fatimah hingga Ali mencium pipi Fatimah berkali², sampai² Fatimah terbangun.

"Paan sih ganggu tau gak!!" Fatimah mendorong Ali supaya jauh dari tubuhnya. Ali memang menjauh dan tidur dibelakang Fatimah namun dia malah memeluk Fatimah dari belakang

"Lepasin gak!!!" bentak Fatimah karna Ali tak kunjung melepaskannya

"Gak mau" Jawab Ali singkat sambil terkekeh dibelakang Fatimah.

"Lepasin" kali ini Fatimah meminta dengan suara kecil dan sedikit terisak

Ali akhirnya melepaskan Fatimah. Fatimah langsung bangun namun Ali menghalangin Fatimah saat dia ingin keluar kamar, Ali mencium tangan Fatimah berkali² sambil berlutut didepan Fatimah

"Kamu boleh mukul abg, kamu boleh tampar abg lakuin hal apa aja asal kamu gak nyuekin dan ninggalin abg. Kamu satu²nya Fatimah gak akan ada yang lain. Kamu satu²nya" Ali terus saja meminta maaf dan berusaha meyakinkan Fatimah kalau dia tidak akan berpaling pada wanita lain

"Bang Hati Fat sakit banget, semakin abg minta maaf hati Fat semakin sakit" Fatimah menarik tanganmu dari Ali, dan dia tidak mau menatap mata Ali.

Ali menarik wajah Fatimah untuk menatap wajahnya namun mata Fatimah melirik kearah lain. lalu Ali memegang tangan Fatimah dia menaruh tangan Fatimah pipinya.

"Fat abg sangat sayang sama Fat, rasa sayang abg ke Fat melebihi rasa sayang abg ke diri abg sendiri. Kalau kamu ngehindarin abg, kamu seperti ngebunuh abg secara sedikit². nafas abg sesak saat lihat kamu nangis, hati abg juga sakit saat kamu ngehindarin abg gini. Abg mohon Fat maafin abg"
Lalu Ali menarik tangan Fatimah ke dadanya

"Abg juga ngerasa sakit di sini pas abg ngecewain kamu, abg ngerasa sakit pas kamu nangis. Kalo kamu gak mau maafin Abg setidaknya jangan nangis lagi jangan sedih lagi. Abg pengen liat kamu senyum Fat" Fatimah memeluk Ali sambil menangis dia memeluk begitu erat seakan takut orang yang ada dipelukannya akan diambil orang lain

"Abg jahat, abg lebih penting wanita lain dari pada Fat. Tapi bilangnya sayang sama Fat, sumuanya cuma bohong abg gak sayang sama Fat, tapi Fat sayang sama Abg, Fat takut Abg akan lebih nyaman dengan yang lain lalu Fat akan kehilangan lagi.Fat cuma takut bg Fat takut" jawab Fatimah sambil menangis dipeluk Ali dan terus memukul punggung Ali.

"Abg minta maaf Fat udah bikin kamu ngerasa takut. Tapi kamu harus yakin yang bisa memisahkan kita haya Allah tidak dengan yang lain. Secantik apapun wanita itu tak akan bisa mengalahkan cantiknya bidadari ini" kata Ali sambil mencubit hidung Fatimah.

Dan acara mesra²an sepasang suami istri itupun berlanjut. Saat kamu bisa mempercayai pasangan mu semua akan menjadi mudah namun saat kamu tidak mencurigainya sedikit pun kamu mungkin akan dikhianati dan dianggap bodoh. Jadi cemburu boleh tapi jangan sampai posesif 😊.





*jangan lupa vote dan komen 😘
*follow autor dong biar rame 😂 😅

Ali & FatimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang