Tujuh

289 34 13
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 10 pagi, Woojin masih bergelung di bawah selimut di kamarnya. Ia sudah mengerjakan semua pekerjaan rumah, perintah dari sang Ratu tercinta. Saat ini waktunya untuk dia bersantai mau nikmati indahnya hari libur, ia menjelajahi akun instagram miliknya dan mencari akun seseorang yang sudah mencuri perhatiannya sejak ia masuk SHS.

"Woojinie" Woojin menghela nafas kecil saat mendengar suara mamanya di balik pintu kamar. Ia baru saja akan menghabiskan waktu liburnya, tapi sang mama merusak semua rencananya.

"Iya ma... Kenapa?" Jawab Woojin tanpa membuka pintu kamarnya.

"Sini sayang, sebentar. Mama mau minta bantuan" Woojin mengikuti perintah mamanya dan segera membuka pintu kamarnya.

"Bantu apa mah?" Jawab Woojin setelah melihat mamanya yang berdiri didepan kamarnya.

"Tolong beli ini ya" Baekhyun memberikan selembar kertas.

"Ini apa Ma?" Tanya Woojin.

"Ini daftar belanjaan yang harus kamu beli, dan ini uangnya. Kalau ada kembalian kamu bisa pake" Baekhyun memberikan selembar uang seratus ribu rupiah dan diterima baik oleh Woojin.

"Mah, mama engga bercanda kan?" Woojin melihat daftar belanjaan dan uang di kedua tangannya.

"Engga, emangnya kenapa?" Jawab Baekhyun dengan polosnya.

"Mama yang bener aja, mama ngasih aku uang seratus ribu tapi belanjaan yang harus dibeli kayaknya lebih dari seratus ribu. Bukannya ada kembalian malah aku yang nambahin"

"Pinjam dulu uang kamu, nanti kalau papa pulang minta ganti sama papa"

Woojin memajukan bibirnya.

"Ya udah, Woojin pergi dulu" Woojin mencium tangan mamanya dan pergi dengan sedikit kekesalan dihatinya.

"Mau kemana ka?" Woojin menghentikan langkahnya saat berpapasan dengan adiknya.

"Mau belanja, kenapa?"

"Judes banget sih.. Mau nitip, hehehe"

Woojin kembali menatap garang adik kecilnya, ia sudah membuka mulutnya untuk menolak keinginan sang adik, tapi Eunsang sendiri memiliki ide untuk membuat kakaknya luluh.

"Kak~ Eunsang minta tolong ya~ puwiisss" Eunsang memajukan bibirnya dengan imut, membuat Woojin menghela nafasnya sebelum mengulurkan tangannya untuk meminta uang.

"Pake uang kakak" Eunsang tersenyum lebar. Raut wajah Woojin berubah menjadi (-_-) dia lagi-lagi harus bersabar, untungnya ia punya tabungan sedikit, ia langsung berjalan meninggalkan adiknya.

"Kakak tau engga aku nitip apa? Kok langsung pergi aja!" Eunsang sedikit berteriak saat melihat kakaknya berjalan keluar rumah.

"Tau!" Jawab Woojin tanpa melihat Eunsang. Ia segera menaiki sepeda miliknya hadiah dari sang papa di ulang tahun ke 15 nya beberapa bulan lalu.

Woojin menaiki sepeda dengan santai, ia menikmati cuaca yang sedikit mendung padahal sudah hampir siang, Woojin menghirup udara segar. Setelah 10 menit bersepeda, Woojin akhirnya sampai didepan Novemart dan segera memarkirkan sepedanya di paling ujung agar tidak terlihat oleh orang yang berniat maling.

Woojin segera tersenyum setelah memasuki pintu dorong itu, ia bisa merasakan kesegaran AC didalam Novemart, berbeda dengan rumahnya yang tidak memiliki AC. Rasanya Woojin betah berlama-lama disini, itu juga kalau ia tidak dicurigai sebagai maling. Woojin melihat sekelilingnya untuk memikirkan ke bilik mana dulu ia harus pergi. Tanpa sengaja mata Woojin bertemu dengan mata penjaga toko yang sedang tersenyum kearahnya, kebetulan didalam toko hanya ada dirinya yang belanja, selebihnya hanya ada beberapa penjaga toko yang memakai seragam yang sama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang