delapan

5.4K 389 90
                                    

"jadi.. hmm.. ada masalah apa dengan ayahmu?" haechan membuka suara untuk memecah suasana tegang di antara mereka pasca melakukan olahraga malam barusan.

setelah keduanya sampai dan melakukan pelepasan. dengan gugup mark memasangkan piyamanya pada haechan untuk menutupi tubuhnya. mark tidak menemukan di mana ia membuang piyama haechan yang serba terbuka itu. dengan cepat ia memakai celananya dan membersihkan tubuhnya juga haechan dari jejak-jejak pergumulan mereka. sedang haechan hanya diam membiarkan Mark melakukan semuanya, dirinya sudah dilingkupi rasa malu yang sangat besar.

mark merebahkan kembali tubuhnya ke bawah di mana ia tidur sebelumnya. "oh, maaf. pertanyaan itu bukan bagian dari ini"

"oh, sungguh? kupikir kau orang yang mengatakan 'kita harus pelajari semua hal'"

"bukan yang itu"

"tapi jika mereka bertanya.."

"tidak tentang itu, haechan" mark berdeham, "selamat malam"

haechan memainkan jemarinya dengan gelisah. mark meremat selimutnya. keduanya kembali terbayang dengan pergumulan mereka tadi.

"aku menyukai musik kpop, nct," ucap haechan tiba-tiba.

"apa?" mark mengernyit.

"itta dusi geogiseo uri dasi mannaja. Itu lagu yang bagus, suaranya sangat merdu"

mark terdiam mendengarkan.

"aku ikut les piano sejak aku belum lancar membaca..

.. konser musik pertama yang aku tonton saat nct datang ke daerahku..

.. aku rasa suara minhyung semakin seksi semakin bertambahnya usianya..

.. tak suka ada bunga di rumah, karena mengingatkanku pada pemakaman..

.. tidak pernah bermain nintendo game..

.. aku membaca dikatakan tidak dikatan tetap cinta namanya setiap hari valentin. itu membuat lega walau tak pernah berpacaran..

.. walau tak berpacaran, aku tidur dengan orang asing di kelab.."

mark melotot mendengarnya, seharusnya haechan lebih berpengalaman. mark baru malam ini melakukannya.

"dan.. uhmm.. aku ke kamar mandi dan menangis setelah jeno menyebutku pelacur berbisa"

dapat mark dengar suara isakan.

"dan.. ugh!! lendir menyebalkan" haechan menarik napasnya panjang demi menahan ingusnya yang mencoba keluar. "tato kupu-kupu itu.. aku mendapatkannya saat umur 16.. uhmm, setelah orang tuaku meninggal"

baik, mark bahkan sadar sekali matanya telah berembun. "bodoh" bisiknya.

"aku yakin masih ada banyak hal, tapi itu tak bisa ku ungkap kan sekarang" haechan kembali terisak. "kau masih terjaga?"

mark mengangguk, tapi menyadari haechan tak akan melihatnya, mark berdeham. "masih" lalu, menarik napas panjang, "hanya berpikir"

"kau sungguh sudah pernah tidur dengan pria lain?"

"ah.. dari semua hal hanya itu yang kau ingat"

"tidak. hanya saja, itu cukup mengejutkan. kau terlihat.. hmm.. polos?" mark terdengar ragu saat mengatakan bahwa haechan polos.

"aku memang polos. sehingga mau saja di bodohi orang lain"

"yeah.." mark meragu mengatakan apa yang ada di benaknya, dan memilih mengurungkannya.

"siapa en..?"

"nct"

"ya"

"grub penyanyi musik kpop. tidak tau?"

hikesunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang