aku, sang pemburu

2 1 0
                                    

tahun 1965, Januari

sudah 5 tahun aku di bangkitkan dari kematian. tapi masih ingat jelas, saat 26 timah panas menembus badanku dengan membabi buta. saat meninggal usiaku masih 19 tahun, terbunuh bersama 4 orang adik laki-laki dan perempuanku, ibu dan ayahku, nenekku serta beberapa pembantu kami. aku dilahirkan di Jogjakarta pada 28 November 1880. dengan nama lahir Raden Mas Adiputra hastajaya sailendra. aku masih keturunan keraton Yogyakarta. keluargaku hidup damai di daerah lempuyangan, di sebuah rumah besar beserta isinya. hidupku sudah cukup bahagia, bermain bersama adik laki-lakiku, menemani adik perempuanku belajar, membantu ibuku membatik kain. suatu malam itu semua harus direnggut. malam natal tahun 1899.

66 tahun kemudian aku di bangkitkan kembali, raga yang sama, wajah yang serupa dan suara yang sama. namun, dengan sosok diri yang berbeda. namaku sekarang adalah nophemberyan ashta adiputra aku menyembunyikan gelar bangsawanku, agar mereka yang menghancurkan kehidupanku tidak lagi mengganggu kehidupanku di masa sekarang.

kamu pasti tentunya bertanya-tanya bakat apa yang kudapatkan dan bagaimana cara mendapatkan. ketika aku mati, aku terbangun karena cahaya yang sangat menyilaukan. setelah itu aku mendapatkan kekuatanku

"sang pemburu" begitulah mereka memanggilku,

bakat ku adalah penciptaan proyektil, akurasi tinggi, regenerasi & terbang. entah bagaimana aku bisa mendapatkan bakat sebanyak itu, karena pada umumnya seorang revenan hanya memiliki 2 sampai 3 bakat.

sudah 5 tahun sejak pertama kali aku dibangkitkan. statusku sekarang adalah revenan liar. institusi yang membangkitkanku telah di hancurkan, 3 tahun lalu oleh serangan revenan teroris. aku berhasil kabur dan selamat. untuk bertahan hidup aku menjadi penembak jitu bayaran. ini tidaklah keren sama sekali, dengan pekerjaan tidak tetap, hidup berpindah-pindah, identitas yang dirahasiakan, polisi militer. aku sudah hampir muak oleh kesendirianku, sejujurnya aku tidak benar-benar sendirian. aku memimpin kelompok revenan bayaran, bernama the crosshair. spesialisasi kelompok kami adalah pembunuhan jarak jauh, bandar senjata api. yang legal tentunya, kami juga dibayar sebagai tentara sewaan.

aku menjalani hari-hari biasaku di kota san fransisco. bekerja menjadi seorang penjaga toko kelontong milik Pedagang cina. gajinya cukup untuk biaya hidupku. kehidupanku yang seperti ini jauh lebih baik ketimbang menjadi penembak jitu. kini aku tinggal di sebuah rumah di pusat kota Batavia, rumah yang tak begitu besar. namun, cukup untukku sendiri. tahun 65 adalah masa-masa yang berat bagi banyak negara. mafia, narkoba, pembunuhan dan sebagainya merajalela. entah kenapa setelah kematian, aku terbangun di kota asing ini.

pagi hari....

jam alarm ku berdering seperti biasanya. ya, hari ini aku masih haru bekerja. padahal ini adalah sabtu minggu yang tenang. yah apa boleh buat. hari ini cerah, cahaya hangat matahari pagi menembus tirai putih kamarku, embun-embung di pohon nampaknya sudah mulai menguap. tak perlu waktu lama untuk segera bersiap-siap untuk bekerja. kicauan burung pagi ini terdengar lebih riang dari biasanya. namun, aku menyadari bahwa aku tak sendiri.

sejak tadi aku merasakan kehadiran seseorang, rasa yang tak asing ini. terasa sangat dekat seperti ia ada di belakangku. sementara wajahku menghadap ke arah pintu utama. aku mengenali jelas aura siapa ini. kami terdiam cukup lama. akhirnya kubuka percakapan kami.

"ada apa pagi-pagi begini ? apa maumu ?" ucapku. dingin, mataku tak sedikit pun tertarik padanya

tidak ada seorang pun yang senang ada tamu tak di undang di rumahnya.

"tolong aku, kami di serang" suara wanita ? suara yang sangat tak asing

"jangan tegang begitu, ini aku marx" tambahnya

aku terkejut. tak membutuhkan waktu lama untuk ku dapat memeluk wanita itu.

the revennant : waktu lampau, kisah sejarah & senapan usangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang