Ting~
Notifikasi chat pada handphone nya mengalihkan fokus seorang pemuda berpipi bulat yang kini tengah sibuk berkutat dengan kegiatannya memandangi langit langit kamar dalam diam.
Ia segera meraih handphone yang terletak diatas nakas samping ranjang.
Seketika senyuman lebar menghiasi bibir tipisnya.
Superhero
Besok kakak akan kesana.
Akhirnya ujiannya selesai juga.
Sudah sangat rindu.
Jadi tunggu kakak ya, jiji.Dengan segera jari mungilnya mengetikkan balasan kepada superhero nya dan segera menekan icon send.
"Aku juga sangat rindu kak minho...sudah 1 bulan" gumamnya dengan senyuman yang tak luntur sama sekali.
Han Jisung, sudah menjalin hubungan selama 6 bulan setelah pertemuan tak sengajanya dengan Lee Minho pada festival kompetisi dance dan music yang diadakan antar universitas.
Minho yang saat itu menjadi juri pada kompetisi dance yang kebetulan diadakan di kampusnya - sebagai tuan rumah, tak sengaja melihat penampilan Jisung dalam kompetisi bernyanyi.
Ya, Minho jatuh cinta pada pandangan pertamanya. Terpukau dengan mata bulat menawan dan juga suara jisung yang bagaikan nyanyian siren mampu membuat jatungnya berdegup lebih dari biasanya.
Tepatnya 1 bulan setelah Minho mendekati Jisung, akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin hubungan. Meskipun terpisah jarak, namun Minho selalu mengunjungi jisung setiap 2 minggu sekali.
Minho baru saja keluar dari kamar mandi, masih dengan bathrobe nya, ia berjalan menuju lemari pakaian.
Moodnya benar-benar bagus. Tak sia-sia ia mengorbankan waktunya untuk menyelesaikan skripsi hingga akhirnya dapat ujian dengan waktu yang cukup cepat.
Ia sudah sangat rindu dengan kekasihnya. Selama satu bulan itu pula, ia sama sekali tidak bertemu dengan jisung, hanya sekedar bertatap muka via whatsapp.
Ah, Jakarta - Solo memang jarak yang lumayan jauh untuk ditempuh, terlebih kali ini Minho memilih untuk mengendarai mobil pribadi nya. Membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari untuk sampai. Namun itu tidam menyurutkan tekadnya untuk bertemu dengan kekasih hatinya. Rasa rindu yang membuncah mengalahkan segalanya.
Tok tok tok
Jisung yang tengah menonton tv, mengernyit kala mendengar suara ketukan pintu. Masalahnya ini sudah cukup larut untuk bertamu, siapa pula manusia kurang kerjaan yang bertamu semalam ini.
Dengan malas kaki rampingnya berjalan menuju pintu dengan gerutuan yang tak lepas dari bibirnya.
Jisung mematung saat melihat siapa orang yang bertamu dirumahnya. Matanya membulat sempurna dan juga jangan lupakan tangan mungilnya yang kini menutup mulutnya yang tengah menganga lebar.
"Hi! Ji, apa kabar?" ucap lelaki didepannya dengan senyum manis.
"Tidak ingin memeluk? Tidak ingin menyuruh ma-" ucapannya terpotong, kala tubuhnya diterjang dengan pelukan erat oleh kekasihnya.
"Kak Minho kenapa ga bilang kalau sudah sampai huhu jisung rindu. Rindu sekali~"
"Hehe.. Tidak sempat, yang penting kakak sudah sampai dengan selamat kan."
"Eum.. Ayo masuk, kak minho pasti cape kan?" Jisung mendongak menatap dengan mata bulatnya dan menangkup wajah minho.
Minho terkekeh, mengusak rambut jisung dengan gemas kemudian menganggukkan kepala, melangkah masuk kedalam rumah dengan jisung yang sama sekali tak melepas pelukannya.
Ceritanya ini ada atas permintaan dari hanjin_
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy - Minho ft. Jisung
FanfictionCause I should've make you happy. But I can't make you happy.