Minho tengah sibuk menpacking segala keperluannya kedalam koper.
Hari ini, ia akan pergi berlibur dengan Jisung ke Jogja.Ya setelah kemarin minho sedikit pundung karena ditinggal oleh kekasihnya seharian, akhirnya sekarang sudah berbaikan karena Jisung membujuknya untuk pergi berlibur dan menginap beberapa hari disana.
"Kak Minho... Udah selesai kan?"
Jisung menghampiri Minho dengan rambut yang masih basah, ia baru selesai mandi.Minho menjawab tanpa menoleh dan tetap melanjutkan pekerjaannya.
"Jisung aja yang selesaikan, Kak Minho mandi aja biar ga makin siang berangkatnya."
Ia segera mengambil alih pekerjaan Minho, dan mendorong Minho agar segera masuk kamar mandi.
Namun, Minho malah berdiri dibelakang Jisung. Tangannya mengambil handuk dipundak Jisung kemudian mengusak pelan rambut basah Jisung.
"Keringkan dulu rambutnya. Kebiasaan, liat nih baju kamu jadi basah kan." Minho menyincing kerah baju Jisung dan dibalas kekehan oleh Jisung.
"Sengaja, biar dikeringin kak Minho..... Aku iri ya sama anak-anak kak minho tiap habis mandi kakak mau tuh keringin mereka."
"Ada-ada aja. Ututu kucing kakak yang ini mau dimanja juga yah?" Minho mengacak gemas rambut Jisung sambil terkekeh.
Cup
Minho seger merapikan rambut kekasihnya dan mengecup kepala Jisung.
"Nah selesai. Kakak mandi dulu deh."
Selepas Minho ke kamar mandi, Jisung segera menyambar ponselnya. Mengetikkan beberapa kalimat kepada seseorang kemudian segera melanjutkan packing.
Tanpa sadar senyum manis terbit pada bilah bibir mungilnya.
Minho dan Jisung kini tengah dalam perjalanan mereka ke barat untuk mencari kitab suci.
Ga deng, maksudnya perjalan ke Jogja, karna berangkat dari Solo makanya arahnya ke Barat dulu, tapi mereka ga mau nyari kitab suci ko. Mereka cuma pengen makan gudeg di Jogja.
Selama perjalanan, Jisung asik bernyanyi mengikuti alunan musik dan Minho sesekali juga menyahuti.
Asiklah pokoknya perjalanan mereka ga ngebosenin, asiknya tuh kaya lagi piknik naik bus terus karaokean bareng didalem bus beuh cendol dawet seger pokoknya.Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka sampai juga di Jogja.
Minho segera memarkirkan mobilnya di basement hotel, kemudian mengambil kopernya.
Sebelah tangannya menggenggam tangan Jisung.
"Kamu tunggu sini dulu, kakak mau check in dulu."
Jisung hanya mengangguk pelan kemudian mendudukkan dirinya di kursi.
"Ah... Akhirnya sampai juga." Jisung segera merebahkan dirinya diatas kasur.
Dirinya benar-benar lelah setelah hampir 5jam harus duduk didalam mobil. Padahal jika dibandingkan dengan Minho yang menyetir pasti jauh lebih lelah.
Tapi apa daya, Jisung adalah seorang kaum rebahan -mungkin namanya diambil dari cuilan kata itu, yang jika ditunjukan kepanjangan nya adalah rebaHan Jisung- makanya, meskipun hanya duduk itu pasti sangat melelahkan.
"Mandi dulu jisung."
"Nanti dulu kak... Aku cape~ banget."
Minho membiarkan jisung yang sedang rebahan, kemudian ia memutuskan untuk segera membersihkan dirinya.
Setelah selesai mandi, Minho kembali dengan bathrobe yang membalut tubuhnya. Dirinya berjalan mendekati kasur dengan jisung yang sudah terlelap masih dengan sepatu yang melekat ditubuhnya.
Minho memang memaklumi kekasihnya sebagai kaum rebahan, jisung pasti sangat kelelahan. Lalu tangannya segera beralih mengangkat gagang telepon diatas nakas kemudian memesan beberapa makanan untuk makan malam.
Padahal niatnya ia ingin mengajak Jisung menikmati street food di Malioboro. Tak apalah, toh mereka juga akan menginap disini tiga hari, masih ada lain waktu.
Sambil menunggu pesanannya datang, Minho segera melepaskan sepatu Jisung kemudian mengambil handuk basah berniat untuk membersihkan tubuh jisung tanpa harus mengusik tidurnya.
"Eunghhhh" lenguhan terdengar dari mulut jisung, tapi ia sama sekali tak ingin membuka matanya.
Minho mengusap lembut perut jisung dengan handuk basah sambil memperhatikan wajah jisung yang sedikit terusik.
Usapannya terus turun pada pinggang ramping jisung, dan lagi-lagi lenguhan kembali terdengar.
Dengan sengaja Minho mengusap sensual pinggang ramping kekasihnya dan satu tangannya terulur mengusap pipi jisung kemudian mengusap bibir mungilnya.
"Eunghhhh emhh"
Jisung meliukkan tubuhnya karna merasa tidak nyaman dengan usapan pada pinggang dan perutnya.
Ibu jari Minho terus mengusap bibir jisung, memainkan bibir bawahnya kemudian melesakkan ibu jari nya kedalam mulut jisung.
Perlahan mata jisung terbuka, mata sayu nya menatap Minho yang juga menatapnya lembut.
"Eungh K-kak"
Minho melepaskan jarinya dari mulut jisung.
"Maaf membangunkan mu, kakak cuma pengen membersihkan dikit biar ga bau keringat."
Mana ada bersihin tubuh, jempol tangan bisa sampe masuk mulut? Hylyh.
Jisung merentangkan tangannya kedepan berharap Minho memeluknya.
"K-kak Minho , eum cium boleh?" cicitnya sambil mengalihkan pandangannya, Jisung malu nderrrrrrrr tapi mau.
Melihat jisung yang meminta dengan muka bantal dan suara serak membuatnya terkekeh geli.
Sangat menggemaskan. Seperti bayi yang meminta susu dipagi hari.
Minho segera mendekatkan wajahnya pada jisung dan memberikan kecupan kecupan ringan di wajah jisung.
Kemudian mengecup singkat bibir jisung berulang kali.
Cup
Cup
Cup
Jisung memejamkan matanya dan terkikik geli. Kemudian menarik Minho hingga tertidur disebelahnya.
Minho barusaja ingin kembali memagut bibir Jisung, namun kegiatan harus dihentikan karena suara ketukan pintu.
Jisung menatap Minho dengan raut bertanya,
"Kakak tadi pesen makan malam, kita makan dulu yah."
Minho segera bangkit dan berjalan menuju pintu sambil bergumam
"Anjirlah pake segala makanan dateng lagi, gagal kan gue dapet jatah. Tau gitu gausah pesen makan aja tadi biar gue bisa makan Jisung."To be Continued
Gabole nc hyung, aku masih polos gabisa bikin nc mwehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy - Minho ft. Jisung
FanfictionCause I should've make you happy. But I can't make you happy.