Tiba

37 15 9
                                    

Selamat membaca.
Jangan lupa vote dan komennya ya❤️

—————————————————————

"Ahhh gilaaa pegel banget badan gua."

Merenggangkan badan dan menghirup udara bebas, "Sumpah badan gua remuk karna duduk terus," sembari menenteng tas miliknya.

Lucas mengedarkan pandangan ke penjuru bandara, ia heran kenapa tidak ada yang menjemput mereka seperti di film-film yang ia tonton, ketika tamu yang datang ke suatu daerah akan mendapatkan sambutan dan kalung bunga. "Ini ga ada penyambutan apapun gitu?"

Pertanyaan aneh dari Lucas membuat yang lain tertawa terbahak bahak. "Lu pikir lu siapa hah?" Tegur Nisa memukul kepala Lucas dengan tas jinjing yang ia bawa. "Ohh lu mau penyambutan? Nih," Nisa mengalungkan tasnya ke leher Lucas, "Itu penyambutannya. Terimakasih telah datang ke sini," membungkuk dengan anggun seperti penari ballet sungguhan, dan berlalu begitu saja.

Gini lah ekspresi Lucas saat menerima tas milik Nisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gini lah ekspresi Lucas saat menerima tas milik Nisa.

Berlari mengerjar sang pelaku yang dengan entengnya mengantungkan tas miliknya ke leher, "Eh Maemunah, woi jangan kabur lo. Tas lu bawa sendiri ini woi."

Mendengar omelan Lucas, yang lain hanya tertawa melihat dua orang yang sering berargumen itu, diseberang sana melihat Nisa dan Lucas saling adu mulut dan melemparkan tas agar mereka tidak mau membawanya.

"Yaelah Cas, bawa bentar doang, tas gua udah berat ini," menunjuk tas ransel yang ia bawa di punggungnya.

Mendengar hal tersebut Lucas tak terima, sebab ia juga membawa tas princessnya, "Gak. Gua bawa tas inces juga. Suruh bule Jawa sana!" Suruh Lucas menunjuk Mark yang hanya membawa tas ransel yang terlihat sangat ringan tersebut.

Berlari menuju target selanjutnya Nisa menyuruh Mark untuk melihat tangannya, "Mark tangan lu ada apa tuh?" Dengan polosnya Mark membuka tangan yang sedari tadi ia letakkan di kantong celanyanya. Melihat adanya kesempatan Nisa meletakan tas miliknya di tangan Mark, "Makasih Mark, nanti gua traktir kalo ada uang ya." Setelah itu ia berjalan menjauhi Mark menyusul para teman temannya.

Bingung dengan apa yang sedang terjadi, Mark dengan bingungnya menenteng tas milik Nisa dengan pasrahnya, melihat hal itu Hendry menepuk bahu Mark menyadarkannya, "Bawa Mark, kasian tasnya berat. Lucas kurang ajar emang, mintain tolong ga mau. Bucin dasar," celoteh Hendry.

Berjalan keluar bandara sampai salah satu dari mereka menyadari bahwa kendaraan apa yang akan mereka naiki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, "Ngemang-ngemeng kita kesana naik apa? Jangan bilang naik getek lagi. Yang bilang gitu gua tendang lu balik ke Jakarta!" Tegas Zeline yang sedari tadi keheranan, tidak biasanya mereka menunggu seperti ini. Biasanya setelah keluar bandara, sudah ada bis yang akan mereka tumpangi menuju tempat tugas negara mereka.

"Ka Dery, ini gimana? Charline udah pegel diri terus,," rengek Charline. Mendengar keluhan sang kekasih, dengan sigapnya Lucas berjongkok menyuruh sang pacar untuk duduk di punggungnya.

VOLUNTEER || NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang