Biru

23 2 1
                                    

Ada begitu banyak cerita yg ingin ku sampaikan padanya namun kata demi kata itu tak pernah terbentuk wujudnya. Kelu, hanya tersisa isakanku dan langkah derapmu yang kian menjauh, entah hanya milikku atau kau juga merasakannya?. Dalam salah satu senja dalam memorimu bersemayam bayanganku, namun milikku tak menari maupun hidup seperti memorimu yg lain. Milikku hanya duduk diam melihat langit tanpa rasa.
Memoriku tentangmu biru, seluas bentangan langit dan lautan yg ada di dunia. Namun, bukankah keduanya sama saja? Hanya menyisakan bentangan horizon tanpa batas, hampa.
" Aku suka sama orang lain Fe, kita putus aja ya. Maaf" ucapmu
Aku yg awalnya memandangmu dengan penuh binar, kini lenyap tak bersisa. Bila diartikan darimanapun aku tak siap, kalimat yg kau lontarkan padaku terlalu klise. Aku terdiam, hanya sesekali menarik nafas panjang  dan membuang muka, yg membuatku makin waras adalah sikapmu yg juga sama dengan kalimatmu. 'Maaf' kalimat yg sederhana tanpa tahu makna sebenarnya dari pemiliknya.
" Siapa?" tanyaku. Wajahmu tempias, terkesiap dengan pertanyaanku "aku kenal kan?" lanjut ku membuatmu kian mengernyit
" Maaf.. Aku ngg--"
" Kamu bisa ngga sih ngga usah bilang maaf terus? Basi tahu. Tinggal bilang aja siapa?!" ujarku
" Nita.."
" OH.. I see, congratz kalau gitu. Aku doain kamu juga ngerasain apa yg aku rasain sekarang"
Namun setelah kalimat itu aku tahu, aku hanya tak lebih dari lebih rendah darimu, yg ku sesalkan lagi hal itu benar terjadi.
Seakan dunia berputar lebih cepat setelahnya, yg ku lihat hanya fotomu dan Nita berseliweran di dunia maya, sibuk berbagi kemesraan dengan semesta dan dunia bahwasanya setelah masamu denganku usai kau tak perlu menunggu lama untuk bangkit bersamanya. Meninggalkanmu dengan berbagai cerita yg tak selesai karena selanjutnya kisah itu bukan milikku lagi.
" Fe, kamu yg semangat dong. Masalah Nita sama Galih udah lewat lama Fe" hibur Dana, salah satu temanku yg ku balas dengan anggukan
Dana diam, menghela nafas dengan sikapku yg kian tak acuh dengan sekitar
" Aku nyumpahin Galih pas putus sama aku Dan. Aku sumpahin supaya dia ngerasain apa yg aku rasain" ucapku tiba-tiba
" Whaaat??!!" Dana berpaling dari kubikelnya, menatapki tak percaya " Lu gila ya Fe, kok gitu sih? Ini ngga kamu banget lho.. Kalo kejadian beneran gimana? Tahu rasa lu ntar" lanjutnya dengan mimik muka serius
" Aku tahu, makanya itu besok mau ketemu. Mau minta maaf" kilahku, setelah sekian waktu berlalu aku sadar. Kalimat yg aku lontarkan padanya karena kemarahan terlampau ngilu
Dana berdecak "Ya bagus kalo lu sadar sih. Gilak banget sih lu bisa ngomong gitu. Gue kira loe bakal ngomong cuman kaya 'Damn it you a**h*le, you freaking c**nt' yg pake bahasa inggris lah biar lu puas" candanya
" Gantian elu yg gila bilang gitu di kantor geblek" balasku lantas tertawa
Besok, aku akan menemuinya bertahap muka lagi setelah sekian senja setelah kejadian itu, namun kali ini tak ada ragu ataupun dendam lagi. Aku ingin melepaskan memorinya dariku, jika orang lain berpikir mungkin aku melepasnya karena dia sudah bersama dengan wanita lain maka tidak. Aku melakukannya demi diriku sendiri.
" Fe. Fe... Fera? Fera mana??"
Ku dengar suara Bintang memanggil
" Kamu ngapain kesini Bi?" tanyaku, karena setelah aku dan Galih berpisah kami hanya sesekali say hi lewat jejaring sosial. Bintang merupakan salah satu teman dekat Galih sejak SMA, tak ayal jika kami juga kenal. Apalagi dengan kedatangannya yg mendadak, sementara kami bukan rekan satu kanton
" Aduh.. Gawat, itu.. Galih sama Nita.." ucapnya tersengal-sengal
"Kenapa ih.." seru Dana tak sabar
Bintang menyeka wajahnya lantas mengambil nafas dalam dalam
" Tadi aku ditelfon sama Galih, terus dia bilang kalo mereka berdua. ........"
Kalimat terakhir yg di ucapkan Bintang hanya terdengar seperti dengung semata, saat itu kurasakan degup jantung dan pandangan mengabur, dan hal yg paling ku ingat adalah ucapanku kepadanya 6 bulan lalu saat Galih meminta berpisah.
'Maaf Fe... '

_Hai semuanya, terima kasih sudah sempat mampir dan membaca cerita saya. Maaf jika ada typo dsb. Hope you like it❤️🎉_

Kaleidoskop Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang