Down

14 1 0
                                    

Seorang anak terbaring dengan seragam biru muda dan kerudung biru tua. Seragam khas pasien menutupi dirinya dari ujung rambut hingga kaki. Di tangan kiri, terdapat isolasi hansaplast dan infus yang setia mengaliri cairan tubuh. Tak lupa dengan selang dan tabung oksigen disamping blangkar. Serta defibrillator yang menyuarakan detak jantung.

Kemudian, anak itu membuka perlahan kelopak matanya. Ia melihat plafon putih dengan tirai hijau yang sedikit tersingkap oleh angin malam. Memperlihatkan seorang ayah yang sedang mondar - mandir di depan pintu. Serta seorang ibu yang duduk menyandarkan kepala di atas tempat tidur dengan mata yang tertutu Sedang tangannya memeluk erat tangan kanan anak itu. Sepasang kakek-nenek juga tertidur di atas tikar dan berbagi pundak. Ia adalah Zyzy. Baru tersadar dari tidur panjang. Sehingga m ia masih mencoba untuk mencerna semua hal disekelilingnya.

Kak Zaza masuk sambil membawa makanan,

"Alhamdulillah, akhirnya kamu bangun Zy " ucap kak Zaza sambil meletakkan makanan di atas meja.

"Lho kakak pulang ? Terus, kenapa Zyzy bisa di sini ?" tanya Zyzy bingung. Ia tersadar bahwa dirinya telah berada di rumah sakit.

Sontak Mirara terbangun dan tersenyum melihat Zyzy. Sedangkan Omi dan Buya masih tidur karena kecapekan. Sedang Abi Zyzy yang melihat Zyzy tersadar segera menyusul ke dalam ruangan.

"Kamu pingsan Zy selama 5 hari! Bahkan sampai kritis. Karena kondisi kamu yang tiba-tiba Drop. Temen-temen kamu kemarin jenguk  kamu. Juga guru yang selalu kamu panggil "miss" itu. Kata Mirara semenjak kamu masuk rumah sakit dia selalu jenguk kamu setiap hari. Baru saja dia pulang, kakak mengantarnya ke depan sekalian beli makan. Oh ya, kamu ngerasa udah baikan ? Apa perlu kakak panggilkan dokter ?" Jawab kak Zaza yang memberondong penjelasan.

"Udah kak nggak usah. Trus kerjaan kakak gimana ?" tanya Zyzy khawatir.

"Udah santai aja, kakak udah ambil cuti kok selama seminggu"

"Ooohhh" jawab Zyzy ber-oh ria.

"Sayang maafin umi ya ...? umi nggak bermaksud ngelarang kamu. Maaf sikap umi yang terlalu egois dan maksa kamu buat nurutin kemauan umi...." sesal Ibunya.

"Iya Mirara tersayang... nggak apa - apa kok. Maafin Zyzy juga yang udah buat Mirara sama Abi, Omi, Buya dan Kakak khawatir" jawab Zyzy dengan senyuman khasnya.

"Abi juga minta maaf sayang karena Abi udah ngebentak kamu, udah bicara dengan nada tinggi, juga ngelarang kamu. Apalagi abi udah ngremehin kamu. Maafin Abi ya... Zyzy mau kan maafin Abi ?" ucap ayah Zyzy dengan segudang rasa sesalnya.

"Iya bi Zyzy udah maafin Abi... semua yang Abi juga Mirara bilang itu ada benernya. Hal itu membuat Zyzy tersadar dan tau kalian pasti pengen yang terbaik buat Zyzy. Maafin Zyzy juga ya mi, bi....?"

"iya sayang" jawab mereka serempak dan memeluk Zyzy bersamaan.

---
5 hari sebelumnya

"drrrrtttt... drtttt... drrttt..." ponsel kak Zaza bergetar menandakan ada panggilan. Kebetulan dirinya sedang jam istirahat. Lalu dengan cepat ia menerima panggilan tersebut.

"Iya.. Halo mi... ?"

"Za..." panggil Mirara yang masih terisak di seberang.

"Ada apa mi ? Kok Mirara nangis ?" tanya kak Zaza khawatir.

"Adik kamu pingsan sore tadi, ia mimisan terus umi bangunin tapi nggak bangun. Akhirnya kita bawa ke rumah sakit." umi menjelaskan dengan nada yang  bergetar karena panik.

"Terus sekarang Zyzy gimana mi ?" jawab Zyzy semakin penasaran dengan kondisi adiknya.

"Awalnya tadi cuma diopname, terus dia kejang. Sekarang dipindah ke ruang ICU"

"Yaudah mi, kalo gitu Mirara yang tenang ya. Jangan panik. Aku akan coba buat izin sama pak Hamdan buat ambil cuti"

Untung saja, kak Zaza dapat dengan mudah diizinkan untuk mengambil cuti. Karena jatah cutu selama seminggunya setiap 6 bulan sekali belum ia ambil. Bahkan ia diberi kelonggaran oleh pak Hamdan. Sampai Zyzy sembuh. Sehingga dia bisa segera menemui adik semata wayangnya.

Malam itu juga kak Zaza pulang.

Siangnya kak Zaza tiba. Ia langsung menuju rumah sakit menuju ruang ICU. Ia langsung memeluk Mirara yang menunggunya di ruang tunggu.

"Sudah 2 hari Zyzy di rawat, dan belum juga sadar. Tapi kata dokter masa kritisnya sudah lewat. Sekarang dia koma" Abi yang disamping Mirara berusaha menjelaskan kondisi Zyzy.

Akhirnya kak Zaza menjelaskan semua rencana dan keinginan Zyzy. Juga alasan Zyzy kenapa memilih jurusan tersebut. Supaya kedua orang tua mereka mau menerima pendapat juga keinginan dari putri bungsunya. Awalnya mereka bingung antara panik memikirkan kondisi Zyzy. Juga perasaan kecewa karena perbedaan pendapat tersebut. Mungkin jika tidak di  rumah sakit mereka sudah marah dan berbicara dengan nada tinggi. Tapi, mereka berusaha menahannya dan diam menyimak dengan cermat penjelasan dari putri sulungnya.

---

Semakin hari kondisi Zyzy semakin baik dan dokter mengizinkan Zyzy untuk pulang. Setibanya di rumah Zyzy disambut oleh "miss" juga teman-teman terdekatnya. Tak terkecuali Zezo.

Kemudian Zyzy berterimakasih kepada mereka yang telah memberikannya kejutan serta perhatian dan semangat. Di saat Zyzy sedang sakit maupun keberadaan mereka yang selalu menemani Zyzy disaat suka maupun duka.

Follow Your Dream [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang