BAB 3: Hari Kedua yang Kacau

550 87 6
                                    

_________________________________

Sebelumnya

Entah kenapa ide jahat merasuki otak Jongin. Ares kini adalah manusia fana biasa dan dia kehilangan kekuatan dewatanya. Jadi dia tidak akan bisa meledakan Jongin karena telah kurang ajar. Jongin akan mengklaim atas Ares agar dia melayaninya untuk menjalankan hukuman dari dewa Zeus. Jongin menunjukan seringaiannya. Besok akan menjadi hari yang menyenangkan. Dengan senyuman penuh arti, Jongin menggeser tubuh tinggi Chanyeol agar ada ruang untuknya berbaring. Lalu dia membaringkan tubuhnya dan menyusul Ares ke alam mimpi.

_________________________________

Kim Jongin bangun lebih pagi hari itu. Bukan karena dia memang rajin, tapi dia sadar kini pundaknya memikul beban baru. Seorang dewa yang dikutuk menjadi manusia tengah tinggal di rumahnya. Itu berarti masalah baru yang disebabkan dewa dewi akan mengisi waktunya di luar perkemahan. Sambil mengeringkan rambutnya yang basah, dia menatap tajam Ares yang masih mendengkur dengan nyamannya di kasur. Jongin menarik selimut yang di gunakan Ares, hingga lelaki jangkung yang tadi bersarang di bawahnya meringkuk seperti janin namun tetap terlelap.

"Bangunlah, kau sekarang adalah anak sekolahan. Kau harus bangun, mandi dan berangkat sekolah." Jongin berbicara sambil mengguncangkan tubuh besar Ares. Guncangan itu membuat Ares melenguh. Dia meluruskan tubuh dan lengannya lantas menggeliat mirip seekor kucing. Dia membuka matanya sedikit dan melihat Jongin sambil menggaruk kepalanya yang tak berkutu. Dia tak kunjung bangun dan malah tetap berbaring disana.

Jongin masih terus menatapnya. Dia hanya memakai handuk yang terlilit di pinggangnya dan satu handuknya tersampir di pundaknya. Dia menarik handuk di pundaknya, lalu melemparkan handuk ke wajah Ares. "Hai, Ares. Dengarkan ini baik baik." ucap Jongin.

Ares menyingkirkan handuk dari wajahnya dan menatap Jongin dengan tatapan mengernyit. Apa yang akan bocah tan ini katakan?

Jongin menaruh tangan kanannya di dada telanjangnya. "Aku, Kim Jongin putra dari Dewa Poseidon. Mengambil klaim atas Dewa Ares untuk melayaniku sebagai hukumannya dari Dewa Zeus." Jongin mengucapkan itu dengan nada yang lantang. Tepat setelah Jongin menyelesaikan kalimatnya, suara gemuruh petir terdengar dari langit padahal cuaca begitu cerah. Pertanda Zeus mendengar ucapan Jongin dan menyetujuinya. Mata Ares yang tadi setengah terpejam jadi terbuka seutuhnya. Dia bangun dari posisi berbaringnya lalu menerjang kearah Jongin.

"Beraninya kau bocah!" teriak Ares. Dia menubruk tubuh Jongin membuat keduanya terjatuh di lantai dengan tubuh Ares menindih tubuh Jongin. Dengan brutal Ares menjambak rambut Jongin dan Jongin berusaha menahan kedua pergelangan tangan Ares. Pergulatan itu lebih mirip perkelahian perempuan. Mungkin Ares meniru kebrutalan para wanita yang menyiksanya kemarin.

Tiba tiba Jongin berhenti membuat Ares ikut terhenti. Pergerakan mereka yang terlalu lincah membuat ikatan handuk di pinggang Jongin terbuka dan menampilkan bagian depan Jongin. Secara bersamaan keduanya menunduk dan melihat ke pusat tubuh Jongin.

"AAAAAAAAAAKKHHH"

"Milikmu bagus juga bocah,"

___________________________

Ares dan Jongin sudah duduk di meja makan. Keduanya memakai seragam yang sama—tepatnya Ares yang memakai seragam milik Jongin. Ares tengah menceritakan apa yang menimpanya pada Kim Yuri—ibunda dari Jongin. Yuri memang mengetahui soal mitologi, dia bahkan tahu bahwa dia bersuamikan seorang dewa yaitu dewa Poseidon. Dan melahirkan seorang anak setengah dewa—Kim Jongin. Jadi dia tidak akan terlalu heran kenapa ada orang asing yang mengaku ngaku sebagai Dewa Ares sang dewa perang. Yuri tampak mengernyitkan dahinya setelah selesai menyimak cerita panjang Ares mengenai nasib sialnya yang harus dikutuk menjadi manusia fana. Kesialannya bertambah saat tadi pagi Jongin mengklaim atas dirinya. Itu berarti Ares harus melayani apapun keinginan sang bocah tan tanpa kecuali.

Sang DewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang