Episode 12 Part 4

105 7 0
                                    

"Kuperingatkan! Kecuali kalian jatuhkan senjata dan keluar ...."

Perintah ketua tim SWAT itu terjeda oleh Min. Min merebut mikrofon dari kepala tim dan berkata, "Hei, Cha Dal Geon!" Semua tampak cemas, napas mereka memburu. "Kau pengemudi yang hebat!" lanjut Min.

Tegang.


Lily dan asistennya sampai di atap gedung. Dia melihat targetnya di bawah. "Posisi yang bagus. Serta terang," katanya.

Asisten Lily menyiapkan senjata.

Lily melanjutkan pendapatnya. "Namun, cuacanya terlalu bagus untuk bau darah."

Asisten memberikan senjatanya. Lily langsung mengarahkannya ke bawah. "Mari kita lihat."

Oh, jadi, Min hanya mengulur waktu?

Min kembali berkata, jika lalulintas ini terlalu ramai, tidak banyak waktu. Jadi mereka hanya diberikan waktu 10 detik untuk menjatuhkan senjata dan keluar, atau mereka akan mati.

Min lantas berkata pada ketua tim SWAT. "Saat mereka keluar, tembak mereka."

"Apa?" Ketua tim SWAT kaget.

"Tidak perlu terkejut. Bukankah kau diperintahkan menembak?"

"Benar, tapi bukankah itu hanya untuk darurat?"

"Bagaimana jika responmu itu membahayakan petugas? Kau mau bertanggung jawab?" Min mencoba menghasut ketua tim. Sementara itu, ketua tim hanya menghela napas.

Min kembali bicara di mikrofon, atau lebih tepatnya mulai menghitung mundur.

"Sepuluh."

"Sembilan."

"Delapan."

"Tujuh."

"Pak ...." Hae Ri mulai cemas.

"Enam."

"Lima ...."

"Lakukan sesuatu!" Wanita yang datang bersama Kwang Duk menangis dan menggoyang tangan Kwang Duk. Mereka berdua pun panik.

"Empat."

"Tiga ...."

Kim Woo Gi panik dan keluar dari mobil.

"Hei!"

"Jangan!"

Gi Tae dan Se Hun berteriak.

"Ayolah!"

"Jangan tembak!" ucap Kim Woo Gi seraya mengangkat tangannya. "Kumohon jangan ditembak!"

Se Hun dan Hae Ri menyusul keluar, mereka mengangkat tangan, berjalan, dan berdiri di sebelah Kim.

Gi Tae kesal, lalu memutuskan ikut keluar. Berjalan mendekat Kim. Dibuka sedikit jaketnya membuktikan tidak ada senjata.

Sementara itu, Dal Geon masih bertahan di dalam mobil. Dia sangat kesal, sampai memukul-mukul stir.

Min mengancam Dal Geon.

Dal Geon kembali memukuli stir. Kemudian, karena tidak punya pilihan lain, Dal Geon pun ikut keluar.

Min tersenyum, puas.

Kwang Duk dan wanita itu lemas.

Min lantas memberikan kembali mikrofon kepada ketua tim. "Berikan perintahnya."

Ketua tim merasa sangat berat.

Min terus mendesak. "Cepat tembak."

Ketua tim akhirnya menurut. Menarik napas, lalu berteriak, "Tembak!"

VAGABONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang