Kapasitas Geblek Cica

59 11 3
                                    

Ingat gaiss hehe.. Kalo suka Vote gasuka juga gapapa.. Ga maksa

Bel pulang pun berbunyi, kini Cica, Zeze dan Hayya sedang berada di parkiran. Cica yang sedang menjilati lolipopnya dan melihat aldi sedang menggunakan sweater nya bersiap untuk pergi, Cica pun menghampiri Aldi dan membuat Hayya dan Zeze mengerutkan alisnya namun masih mengikuti sahabatnya itu, Cica.

“Al, Aldi tunggu dulu. Hufft capeee... Minta minumnya dong” Cica mengambil botol minum yang ada di motor Aldi itu dan meminumnya

“Lo Nyamperin si Aldi cuma mau minta minum?? Astaga Caa, gue juga bawa.. Lu malu-maluin aja yampuun nih nih punya gue ambil” Hayya menyodorkan air mineral miliknya.

“Iih bukan ittuu...Al,Aldi tadi kata Ze-Hmmpppt” Belum sempat Cica melanjutkan ucapannya, tangan Zeze sudah berada di bibir kecil Cica.

“Eumm Al, maafin sahabat gue ya.. Biasssaa Somplaknya kambuh, kita duluan ya Al baaay” sementara Cica yang mulutnya di bungkam oleh tangan mungil Zeze terus saja memberontak.

“Zezeeeeee!!! Kan kata Zeze, Cica harus nanya sama Aldi.. Kenapa kita harus kerumah sakit issh, tangan Zeze wangi tapi asin. Tangan Zeze abis ngapain sih??” Pekik Cica kala tangan Zeze sudah terlepas dari mulutnya itu

“Kapasitas Ogeb lu kebanyakan Ca, Si Zeze tadi ngomong mau ke rumah sakit tuh mau bawa lu.. Otak lu ada yang salah kyaknya”
Hayya yang mulai geram dengan Ke-Somplak-an sahabatnya pun turun tangan

“Ouhh tangan gue asin ya ca ?? Pantes, tadi abis berak gue.. Kyaknya masih ada yg nempel di tangan gue hehe” Zeze dengan santai nya mengucapkan kalimat candaan yang membuat Hayya tertawa lepas dan Cica yang berlagak Muntah

“Hwaaa pantesan asiiiiiin ihh Cica ma-Hmmpppptt” kini giliran Hayya membekap mulut Cica, ia melihat jemputan Cica sudah datang makannya ia menarik anak itu menuju Mobil milik keluarga cica

“Pak, ini.. Cica nya nakal, saya titip ya pak hehe. Jan sampe lepas pak, takutnya entar ngigit bapak” Hayya memasukan Cica secara paksa kedalam pintu belakang dan menutupnya, sedangkan Cica. Kini ia memberenggut kesal

Hayya dan Zeze melambaikan tangannya

***

Sesampainya Zeze di rumahnya, yang biasanya terdengar Sangat ramai suara pertengkaran, kini rumahnya sangat sepi. Seperti tak berpenghuni.

Saat masuk pun terasa damai dan lega. Ia pun menuju kamar Zo untuk melihat adiknya itu “Dekk lo dimana??”

“Zo lagi di balkon kaaak” teriakan Zo membuat Zeze menghembuskan nafasnya lega

“Lagi ngapain dek??” Zozo menoleh namun kembali fokus pada Gadgetnya itu.

“Ngga liat apa Zo lagi apa” Zeze pun berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan Zo.

“Astagaaaaa Lu cacingan dek, main game cacing kyak si mang Usep aja. Apa jangan² lu di ajakin main cacing ama si Mang Usep kan??” Seperti biasa, ia akan membuat adiknya itu kesal

“Aissh kak Ze!! Iiihh cacing nya Zo kalah gara-gara kak ze.. Keluar ga!! Aku cubit nihh kalo kakak ngga keluar??” Zeze terkekeh lalu mengacak pelan rambut panjang adiknya itu dan Kini masuk ke dalam kamarnya.

Gubrakk

Zeze yang sedang enaknya rebahan manjahh terganggu akibat suara yang begitu kerasnya dan dengan terpaksa ia beranjak dari kasurnya yang sangat posesif itu untuk melihat keributan yang terjadi di dalam rumahnya itu


Tbc

Yang Tersakiti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang