part 2 🌾

11 1 0
                                    

~Ketika rumah tak lagi ramah. Rumah bukan lagi tempat yang nyaman,bukan juga tempat pemberi cinta dan kebahagiaan, melainkan menjadi tempat  dimana air mata berasal.~

*pulang sekolah

Langkah pertama memasuki rumah, semuanya terasa beda. Hanya lantai dingin dan tembok yang angkuh yang bisa aku rasakan.jujur aku tidak menemukan alasan apapun di rumah ini yang membuatku tertawa atau sekedar tersenyum Karena bahagia.

*Loren pov

"Kosong
Sepi
Dan hampa
Monoton banget hidup gue sejujurnya gue ingin berteriak,mengadu,mengeluarkan semua ego.capek hati ini pada doa. Lelah hati ini berbicara sendiri hanya menghadap kiblat mencurahkan semuanya.banyak beban yang hati ini tanggung. tapi diri ini berfikir ,untuk apa berteriak jika hanya memperkeruh suasana. Mungkin diam dan menjadi gila terkadang lebih baik. "ucap loren
Pada kenyataanya dunia ini bukan lah dongeng.karena semua yang sudah berakhir,tak akan mungkin bisa bahagia. Dan jika itu adalah bahagia,maka tidak mungkin berakhir. Bersama waktu,hanya bisa menunggu kapan perpisahan itu datang sembari menyiapkan diri.sejujurnya saya ingin menghabiskan waktu sebelum perpisahan itu datang dengan orang yang dapat saya ajak bercerita,memberikan pendapat masukan bahkan solusi. Namun apa daya ketika rumah tak lagi ramah. Rumah bukan lagi tempat yang nyaman,bukan juga tempat pemberi cinta dan kebahagiaan, melainkan menjadi tempat  dimana air mata berasal.Saya selalu jadi pihak yang salah.saya selalu dipojokan.saya selalu menjadi seorang yang tak bisa membela diri. Diriku dipaksa untuk dewasa tanpa kasih sayang orang tua. Yang kurasakan hanya sakit. Sakit yang tak kunjung sembuh. Bila sembuh lukanya akan membekas lama.
Terlahir dari satu keutuhan tetapi tumbuh bersama perpecahan. Jatuh untuk bangkit.menangis untuk tersenyum. Rapuh untuk kuat tetapi tidak dengan mengemis kasih. Tentang takdir yang sering di salahkan sesungguhnya nasib baik tidak tidak ditemtukan oleh takdir. Beberapa hal menyenangkan lahir dari luka luka yang pahit.
Jatuh itu memang sakit tetapi lebih sakit jika kamu tidak cepat bangkit.
Percayalah mimpi dan harapan tidak akan mengkhianati kenyataan. Jika tuhan telah menuliskannya dalam skenarionya karena itu bangkit dan buatlah dirimu bahagia.
Berbahagialah...
Tawa adalah topeng terbaik untuk menutupi luka. Tawa adalah cara terbaik untuk menunjukkan bahwa kamu baik baik saja. Tawa adalah cara terbaik berbagi kebahagiaan.
Mengeluh lha seperlunya
Menangis lha seperlunya
Air mata bukan pertanda bahwa kamu seorang yang lemah.air mata adalah obat penawar luka yang paling ampuh.tidak ada yang salah dengan meneteskan air mata ini.
Seburuk apapun hidup selalu ada pilihan untuk yang lebih baik.
Kebahagiaan kita sudah digariskan oleh tuhan,kita tidak perlu menyesali keadaan. Karena apa yang menimpa kita adalah proses menuju kebahagiaan.
Gue mulai mengerti rencana tuhan.mungkin memang sudah jalannya begini. Keadaan ini buat gue lebih dewasa dan mandiri. Keadaann ini buat gue jadi pribadi yang lebih kuat,sabar dan tabah.
Setiap masalah itu karunia. Hadapi dan tersenyumlah. Itu cara untuk bersyukur,menikmati hidup yang telah tuhan berikan,masalah akan menguatkan gue.
Awalnya emang gue benci tuhan, gue benci takdir, gue benci hidup gue sendiri, gue benci semuanya. Gue yang selalu tersalahkan tanpa tau apa salah gue. Gue yang dibenci tanpa tau apa salah gue sebenarnya. Gue yang selalu jadi pihak penonton tanpa. Bisa membela diri sendiri saat tersalahkan. Fisik maupun hati ini telah hancur karena keadaan. Mengikuti waktu walai lama tak ada kata terlambat untuk yakini pendirian supaya bangkit dan akan tetap berdiri kokoh. Tuhan tidak pernah tidur. Tuhan akan mberikan anugerahnya kepada setiap insam  yamg mau berusaha dan berdoa. Gue ga punya pilihan lain siap ga siap harus siap untuk bangkit. Gue percaya tuhan nggak pernah membiarkan gue sendiri. Tuhan nggak pernah membiarkan gue selalu larut dalam kesedihan. Tuhan akan buktikan semua akan indah pada waktunya.
Memang benar keadaan yang harmonis dalam keluarga dapat mengubah sifat kita. Jujur gue merasakan hal itu. Tapi menurut gue itu gabisa dijadiin alesan buat  jadi pribadi yang buruk hanya untuk sebuah simpati. Justru dengan keadaan ini gue selalu berusaha belajar untuk jadi pribadi yang lebih baik kedepannya walau banyam mengeluhnya jugak sih.
Tuhan memberikan pelajaran yang luar biasa melalui caranya sendiri.
Gue percaay tuhan punya rencana yang lebih besar di balik semua ini.

































Thanks for reading😊
Tinggalkan jejak yaaa bantu my tugas😁
Jangan lupa vote and coment 🙏
Mohon koreksi sorry kalau ada typo😁
See you next part👋



Everything broken [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang