."who you? ". "jiaahhhhhhh.. Matikann!! Matikannn! "teriak salah seorang siswi SMA permata yang sedang menatap katak hijau didepannya,sambil melompat heboh,membuat teman-temannya menutup telinga. Andri, teman yang sekelompok bersama gadis itu hanya menggeleng lesu, menyadari katak kecilnya lepas oleh Allie, gadis yang yadi sempat memekakkan telinganya. "All.. Ni cuma anak katak bego... Kagak gigit jugaa.. Palingan mata lo picek kayak nenek gue.. "sahut cowok tampan yang baru saja selesai mengoperasi katak miliknya, sambil menatap Allie malas, ada tersirat mimik jahil disana. Allie yang merasa ditegur oleh cowok tampan itu hanya menganga menyadari pangeran tampan bernama ferro itu berbicara padanya. Bagaimana ia tidak terkejut? Ferro adalah cowok terpopuler urutan ke 2 di skolahnya. Andri yang berdiri di sampingnya hanya mengap-mengap saat tangan Allie mencakar wajahnya, sebab terlalu senang. Ferro tidak peduli dengan keadaan Andri, ia hanya fokus membuang isi perut katak yang tadi ia keluarkan dari salah satu katak pilihannya. "Ohh... git.. tuu.. yaa?? "ucap Allie gemetaran alay. Dari wajahnya ia tampak sedikit sesak nafas mengingat tadi ferro menyapanya,sedangkan Andri semakin mengap-mengap. Dari balik rerimbunan pohon-pohon, bu Gerlin melambaikan tangannya ke udara, sambil meneriaki nama Ferro. "Ferrrrrrooooo!! "teriak bu gerlin, guru perempuan yang mendapatkan tugas sebagai pembimbing penelitian lingkungan alam liar SMA permata. Kelas 12 A, mendapatkan giliran untuk meneliti minggu ini, dan itu sukses menyulitkan bu Gerlin. "yaph,,bukh kuuh... Ada apa yaa? "tanya Ebo, siswa yang berbadan seperti karung goni itu dengan percaya diri tersenyum manis kepada guru cantik itu,membuat bu gerlin tersenyum geli. "ihhh.,,,,anak gajah kepedean,,, mak lu makan apa pas lu bayi?"ucap Hassya yang berdiri di belakang ferro. "ya buk.. Kenapa manggil saya? "ucap ferro baru menyahut,membuat bu gerlin tersenyum kecut, bukannya menghampiri guru malang ini, ia malah diam di tempatnya. "Ferro!! Kamu teliti air terjun sana!ajak dua orang asisten, pokoknya kalian harus bikin penelitian sama catatan di sana! "ucap bu gerlin sambil menoleh ke arah Ebo dan Hassya."oke bukk kuh! Let's go guys! "ajak ferro, sambil menarik tangan Gleen dan Avan, sahabat seperjuangannya, namun bu gerlin justru menarik kerah baju Gleen dan Avan. "kenapa bu? Kan saya mau ajak ni bocah-bocahh? "ucap ferro bingung,sedangkan bu gerlin tersenyum licik."ledua cogan ini bantu ibuk,sono kamu ajak Hassya sama karung gajah tuhhh!"ucapan bu gerlin membuat ferro,menhusap wajahnya gusar."tapi buu-"ucapannya langsung terhenti melihat bu gerlin melotot padanya."tapikan...yang..."Ebo yang merasa namanya disebutkan itu mencoba merayu ibu itu."mau saya potong badan kamu?"ancam bu gerlin,membuat Ebo menggeleng cepat.Hassya hanya mengangguk patuh, apalagi saat melihat fraya memperhatikannya. "jaga diri baek-baek ferr,,,kalo ada singa jangan lupa minta wa nya ya? "komen Avan. "kalo ada cewek jadi-jadian, please! Hubungin gue! "pinta gleen, membuat ferro hanya mengangguk patuh, menyadari tingkat kekonyolan sahabatnya memeng perlu di hilangkan. Setelah itu, ferro mengajak Ebo dan Hassya pergi, sambil membawa beberapa barang uang sekiranya akan mereka butuhkan nanti.
. . . . . .
Ferrolian willano rachman
Heyra racheliin genovezh
Kennath jazh haydeen
Gleen derachmaan
destian gisella jazh
Avaan nicolaie
Coralline klaara putri
Beetrand jehazh lyanoo
Feeraline frayanna arlyn.
"ini hutan kok kayak pemakaman nenek gua ya?sepi amat sihh,,, "gerutu Ebo dengan pipi mengembung,membuat Hassya terkikik sambil menyrnggol bahu Ebo.
"merinding ketek gue dengerin lo ngomong bo,, diam aja napa sihhh!.... "ucap Hassya seraya mengosokkan telapaknya pada bahunya, seperti ikut meriding. "mau bilang merinding aja kudu spesifik gitu sya sya... "komentar Ferro sambil berjalan kearah air terjun yang ada di depan mereka sekarang, Ferro dan kedua temannya itu tampak terhipnotis oleh pemandangan disekitar air terjun yang indah itu. Mata Ferro tampak berbinar saat embun disekitar air terjun itu mengenai wajahnya.
"gede ya,,,, "celetuk ferro.
"yakali kecil berarti lobang kecebong ferr,, "ucap hassya
"mandi kuy! "sambar Ebo
"jangan bangsat! "cegah Hassya
"kenapa? "tanya Ebo dengan bodoh
"ntar ikan ikan di air jadi keracunan bego,, hahahhah,, "ucapan hassya membuat Ebo menelan saliva dalam dalam.
"helehhh lo aja kalii.. "sembur Ebo, membuat Ferro tertawa melihat aksi teman-temannya.
Lebih dari beberapa menit kemudian, mereka yang sedang asyik menulis catatan itu dikejutkan oleh suara aneh yang terdengar disekitar air terjun itu.TAAKK....
TAK..
TAAK..
Alis tebal ferro menyatu begitu saja, diikuti oleh kedua orang yang tengah mencatat disampingnya itu. Mata mereka saling tatap-menatap seakan akan sama sama mengetahui hal yang tengah terjadi, ferro yang termasuk kedalam orang yang tidak suka buang-buang waktu langsung berdiri dan mengarahkan jari tunjuknya kearah samping air terjun, membuat Ebo dan hassya menoleh.
"suara apa tuh? "tanya hassya
"bukan suara perut lo kan bo? "tanya ferro.
"ya bukanlah setan... "sahut Ebo.
Ketiga orang itu berjalan mendekati arah yang ditunjuk oleh ferro, sesekali suara itu padam, namun kembali muncul dengan suara yang lebih aneh.
TAK.......
TUK......
BHAKK..
Rasa penasaran mereka semakin jauh, membuat ketiga cowok itu berhenti pada sebuah lobang yang sangat dalam dipinggir air terjun.
Saat kepala mereka mengarah kedalam lubang, saat itu juga mereka melihat sesuatu yang cenderung mirip dengan gundukan tanah hidup yang sedang berjalan didalam lubang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
absurd Girl
Teen Fictionmengisahkan tentang dua manusia yang tak akan bisa bersatu, membuat mereka terpaksa menerima segala kesakitan dalam menjalani kisah mereka. Ferro, siswa SMA permata, yang termasuk kedalam urutan siswa terpopuler ke dua, secara tidak sengaja jatuh ci...