BAGIAN 1(who you 2)

26 4 3
                                    

Sepanjang perjalanan,avaan dan gleen hanya diam dan terkadang berbicara seperlunya dengan pandangan mata kedepan, Tanpa melihat kanan kiri mereka.

Saat sampai didepan rumah gleen, avaan ikutan turun, membuat ferro mengernyitkan dahinya.
"kok lo ngibrit juga? Kagak mau gua antar nyampek rumah lo? "tanya ferro bingung,ia agak bingung dengan sikap aneh teman-yemannya selama perjalanan pulang tadi, biasanya kedua makhluk itu selalu ngoceh sepanjang waktu, tapi kali ini brnar benar beda.
"gak papa, gua mampir aja dulu yakan gleen sayang?.. "pelotot avaan pada gleen, membuat gleen mengangguk cepat.
"iya, dah pulang sana lo!"ucap gleeb sambil tersenyum manis ,membuat ferro bergidik. Lalu cowok itu kembali mengendarai mobilnya.

Sepanjang perjalanan ferro sudah tidak sabar untuk membawa gorila nya pulang.

"c'mon ori! Welcome to my home! "sahut ferro senang, membuat makhluk lumpur itu berjalan, atau lebih mirip gaya ngesot, mengikuti ferro, membuat lantai bersih itu gelap.

Mata ferro tampak menerawang luas rumahnya itu, memastikan penghuninya masih hidup atau tidak.

"mama! Papa!ehhh,,papa kerja ding,, russeee!hkh.."baru saja ia mau mengabsen nama pelayan yg ada dirumahnya, langsung ia urungkan sebab tak terhitung berapa banyak pelayan dirumahnya.

"ikut gua! Buat mandiin lu!"ucap ferro, sambil kembali menyeret makhluk itu.

Ferro membawa makhluk itu ketepi kolam renang bertingkat rumahnya, agak bingung untuk membersihkan makhluk itu.
Hingga sesaat kemudian, ia mendorong makhluk lumpur itu kedalam kolam, membuatnya bernapas lega, sebab menemukan cara paling efektif untuk membuat makhluk itu bersih dengan cepat.

Beberapa detik berlalu, namun makhluk itu tidak muncul dan menyapa ferro sesuai fikiran ferro, hanya gelembung-gelembung kecil yang muncul ke permukaan kolam.
dengan cepat ferro terjun kedalam kolam dan membawa makhluk itu ketepi kolam, sambil mengeluh.
"keras amat sih ni lumpur, gua goreng baru tau! "kesallya, hingha ia melihat dua orang pelayan mendekatinya.

"ehh baru nongol lu pada! Sini bantuin gua mandiin ni hewan! Ntar gua kasih pity dah"ucap ferro sambil berdiri, kedua pelayan itu hanya menutupi mengangguk ,sambil membawa makhluk itu kedalam kolam yang tak terlalu dalam, sebab kolam bekas ferro menenggelamkan makhluk itu tadi sudah hitam kecoklatan akibat bercampur denfan lumpur.

"abis kalian mandiin, langsung bawak kekamar gua, pakein apa gitu..butuh sesuatu bilang oke?"titah ferro, keduanya mengangguk.
"baik den ferro.. "ujar mereka.

Disaat kedua pelayan otu sibuk memandikan makhluk aneh itu, ferro bersantai di sebuah kursi santai milik papanya,sambil asik memainkan game kesukaannya, my talking tom, baginya, merawat tom lebih simple dari pada merawat anggora mamanya yang sudah koot beberapa hari lalu, sebab diberi makan tulang oleh ferro.

Sebuah suara menghancurkan suasana permainannya.
"den? Tanahnya keras banget den.. "keluh salah satu dari pelayan tadi.
"pakek sikat wc aja! "sambungnya,pelaan itu pin pergi, namun, yang satunya kembali melaporkan sesuatu.
"denn.. Aden? Rambutnya nggak mau berbusa den... "
"ambil semua simpanan sampo mama"
"den ferro?... Rambutnya kasar banget"
"pakein codisioner Russel aja"
"Den den... Yeah selesai.... "pengaduan terakhir barulah ferro beranjak dari zona santainya.

"mana piaraan gue?? "
"itu dennn,,,a,, a,, anu,, dia,, "salah seorang pelayan itu tampak bingung untuk menjelaskan sesuatu,sedangkan mata ferro dengan teliti melirik makhluk yg dibaluti selimut tebal itu.

"itu manusia ato gorila? "tanya ferro.
"manusia denn,,, dia per-"
Pakein baju gue, abis itu bituh sesuatu minta aja ma gue"ucap ferro akhirnya, membuat keduanya kembali mengangguk. Selanjutnya, pintu kamar ferro kembali ditutup, namun bi asih kembali menyongolkan kepalanya.
"anu denn,,, saya butuhh, itu,,, "bi asih tampak kebingungan.
"apaan? "tanya ferro bingung.
"saya butuh barang rahasia"
"apaan sih biii? "
"itu loh daleman wanita. "
Walupun agak bingung, ferro tetap mengangguk, lalu menuju kamar mamanya untuk menganbil beberapa pakaian dalam mamanya. Kemudian memberikannya pada bi asih.

Menit-menit berikutnya, kedua pelayan itu keluar, sambil senyum-senyum sendiri, namun ferro tidak mempersalahkan itu.
"udah den.. "sambung bi sari, membuat ferro langsung masuk kedalam kamarnya lalu menyuruh kedua pelayan rumah itu kembali berkerja.

Setelah mengunci pintu, ferro mendekati langkah kakinya kearah seseorang yang sedang duduk di pojok kamarnya.
"gorila bukan siih? "batin ferro, sambil menyibak rambut orang itu, yang bosa dibilang adalah seorang wanita.

"loo? Cewek? "

absurd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang