Chapter 2 | Issabelle Allena

9 2 0
                                    

"Anaaa!! " aku sontak menoleh ke arah seseorang yang memanggil ku.

Seorang wanita berlari ke arah ku dan langsung memeluk tubuh ku. Ternyata wanita itu adalah Belle. Belle adalah salah satu sahabat ku di kampus.

"Bagaimana keadaan mu? Apa jantung mu masih sakit? Apa kau kena serangan jantung?! " ucap Belle sambil tangannya menutupi mulutnya.

"Belle, jangan bicara yang tidak-tidak. Aku tidak apa-apa hanya kelelahan saja," ucap ku sebelum menyadari sesuatu.

"Eh... By the way, bagaimana kau tau kemarin jantung ku sakit? " tanya ku heran sambil mengernyitkan dahi.

"Ou, kemarin ibu mu menelpon ibu ku. Aku sempat mendengar apa yang mereka bicarakan," jawab Belle sambil mengangkat kedua belah bahunya.

Aku sontak meletakkan tangan ku ke dahi ku. Mom memang sering menceritakan apapun yang terjadi ke temannya. Ou iya, Mom adalah teman satu kampus Ibu Bella dulu.

"Aku juga mendengar ibu mu bilang kau diselamatkan oleh seorang pria tampan. Siapa dia? " tanya Bella dengan mulut yang tersenyum. Dia memang sering tertarik dengan kata tampan.

"Kau tidak akan percaya. Kemarin, pria yang membawa ku ke rumah sakit adalah Samuel, " ucap ku sambil sedikit memelankan suara saat meyebut nama Samuel.

"Apa? Benarkah? Bagaimana bisa?" tanyanya lagi dengan mulut yang menganga.

"Aku tidak tau, " jawab ku sambil meletakkan jari ku di bawah dagu menandakan gestur sedang berpikir. "Aku sudah terlebih dahulu pingsan dan saat aku sadar, aku sudah terbaring du rumah sakit, " sambung ku.

"Lalu, bagamana dengan ibu mu? Apa dia kenal dengan Samuel?" tanya Bella lagi dan lagi.

"Awalnya mom tidak tau. Tapi, akhirnya Samuel memberitahu namanya dan ternyata... "

-Flashback-

"Samuel Leicester," ucap samuel menjawab pertanyaan mom.

"Leicester? Sepertinya aku pernah dengar nama itu. Apa kau kenal dengan Martin Leicester? " tanya mom sambil mengangkat alis kanannya.

"Ya, dia ayah ku, " jawab Samuel.

"Kau anaknya? Jadi kau anaknya?" jawab mom histeris.

"Apa mom kenal dengan ayah Samuel? " tanya ku karena penasaran dengan reaksi mom.

"Ya, Martin dulu adalah teman satu kampus mom. Dia pria yang tampan dan lumayan terkenal waktu kuliah dulu, " jawab mom melihat ke arah ku yang masih terbaring di kasur.

-End-

"Jadi mereka dulu satu kampus? Apa ibu ku kenal ya dengan ayah Samuel?" tanya Belle.

Belum sempat ku menjawab, aku terkejut mendapati ada seseorang yang sudah berdiri di belakang Belle. Aku memanggil nama Belle pelan sambil mata ku melihat ke belakangnya. Belle yang sadar pun ikut melihat ke belakang tubuhnya.

Ia kaget dan melompat pelan. Bagaimana tidak? Orang yang sedang dibicarakan tiba-tiba ada di hadapan kami. Ya, dia Samuel.

"Ku dengar kalian menyebut nama ku dan apa kau sudah baikan, Ana? " tanya Samuel dengan tetap mempertahankan wajah datarnya.
"Ya, aku sudah baikan. Dan apa kau pikir hanya diri mu yang mempunyai nama samuel di dunia ini?" balas ku dengan alis kanan ku terangkat.

Tanpa merespon pernyataan ku, dia segera pergi meninggalkan aku dan Belle.

"Aneh, " ucap ku dalam hati.

~^~

Mr. Theo sedang menjelaskan materi Biologi di depan kelas. Biologi benar-benar membosankan bagi ku. Aku melirik ke Belle di sebelah ku dan dia terlihat bersemangat dengan benar-benar memperhatikan Mr. Theo.

Aku memutar bola mata ku dan melihat ke luar jendela. Karena bosan aku mulai memainkan jari ku mengikuti irama lagu yang sedang aku senandungkan.

Tiba-tiba, buku di atas meja Mr. Theo melayang sebentar lalu terjatuh ke lantai. Seisi kelas kaget begitu juga dengan Mr. Theo. Ada beberapa teman ku yang terlihat ketakutan-kebanyakan perempuan.

Aku yang sempat melihat buku itu melayang juga mulai berdiri.

"Jangan panik semuanya! " teriak Mr. Theo sambil mengangkat tangan kirinya berusaha menengkan kami. Sementara tangan kanannya sedang mengambil buku di lantai.

"Apa tadi itu? " tanya Belle sambil memegang lengan ku. Aku lantas duduk kembali di kursi ku.

"Apa tadi itu aku? " tanya ku pada diri ku sendiri.

"Apa maksud mu, Ana? " Belle kembali bertanya kepada ku dengan wajah kebingungan.

"Tadi aku sedang memainkan jari ku dan tiba-tiba buku itu melayang. Lalu aku berhenti karena terkejut, kemudian buku itu terjatuh," jelas ku kepada Belle dengan volume suara ku yang sengaja aku kecilkan.

"Itu mustahil. Mana mungkin hal seperti itu terjadi di dunia nyata, Ana, " balas Belle tak percaya dengan yang aku bilang.

"Biar ku coba sekali lagi untuk memastikannya, " ucap ku pada Belle.

Aku kemudian mengangkat jari ku sambil membayangkan buku yang sudah di ambil Mr. Theo tadi untuk melayang.

Lalu, siapa yang menyangka? Buku itu kembali melayang. "Kau lihat, Belle? " tanya ku sambil menepuk pelan bahu Belle.

Dia menganga melihat buku itu. Seisi kelas juga mulai ribut. Jadi, aku putuskan untuk menyudahi sulap yang tiba-tiba muncul ini.

"Bagaimana bisa?! " tanya Belle dengan ekspresi terkejut.

Wajar saja dia terkejut. Seharusnya hal seperti itu hanya ada di film-film.

"A-aku tidak tau. Kekuatan ini baru saja muncul, " jelas ku pendek pada Belle.

~^~

Aku memandang keluar jendela kamar ku yang berada di lantai 2. Aku masih tidak percaya dengan hal yang tadi terjadi di sekolah.

"Itu pasti mimpi, Diana," ucap ku pada diri ku sendiri sambil menepuk pipi ku sampai diri ku meringis kesakitan.

"Akkh... Ini bukan mimpi. Apa aku benar-benar memiliki kemampuan itu?" tanya ku pada diri ku.

Aku lantas segera mengarahkan tangan ku pada bantal yang ada di kasur ku. Aku membayangkan bantal itu melayang dan ya, bantal itu melayang mengikuti arah tangan ku. Tangan ku ke kanan, bantal itu juga ikut melayang ke kanan, "Ini aneh."

.
.
.
.
.
.
-To Be Continued-
.
.
.
.
Author kembali lagi dengan chapter 2 ini. Semoga kalian suka. Semoga di chapter kali ini mulai muncul aura fantasinya.
Jangan lupa untuk vote dan comment juga kasih kritik saran yang membangun.

Sekian terimakasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rigel : Beta OrionisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang