"Hah.. Serius... Nyata?"
"Anjir ya nyata lah! Lo masih gak percaya? Gue ada nih remakannya!" Kia coba ngeyakinin lagi, tangannya udah ngepal kuat sejak tadi.
Sekarang ini Kia sama Nadi lagi di bilik toilet yang sama. Di tengah jam pelajaran matematika yang masih berlangsung.
"Mana coba denger! Pas bagian itunya aja dah."
"Bagian mana?"
"Yang nghh itu elah."
"Apasih anjir?!"
"Yang gutnait lah, goblok!"
Kia skip rekaman di hapenya sampe ke bagian terakhir. Bagian dimana Jaden ngucapin selamat malem ke Kia yang akhirnya bikin dia ngerasa terbang setinggi-tingginya.
"Loh, udah tidur ya?"
"Kalo gitu Good night, Kia cantik. Have a nice dream. Mimpi indah, kalo bisa mimpiin gue deh hehe."
"HA IIIHH suaranya alus banget, ini beneran Kak Jaden?!"
"Yaiyalah, ih Nadi gimana iniiiii."
"Eleh eleh, mulai deh bucin lagi."
Kia ngangguk salting, "iiiiihh apa dah dia tuh."
"Udah, udah. Mending ke kelas lagi ayo. Nanti ada yang nguping lagi," ajak Nadi. Kia lagi-lagi ngangguk, mereka berdua akhirnya keluar dari toilet.
"Siap-siap kuping deh gue abis ini.." Nadi pura-pura lesu. Padahal paling excited soal ginian.
"Hehe siapin ya."
***
"BANGTAN BASKET BANGTAN BASKET WOI!!!"
Kia dkk yang lagi asik main ludo di hp Yumi langsung dongak berjamaah. Mata keempatnya berbinar kompak. Bisa-biasanya emang naksir cowok di circle yang sama. Alhasil keempatnya langsung beranjak dan ninggalin kelas yang udah kayak kapal pecah itu akibat jamkos. Lari berbarengan ke lapang basket udah kayak lari maraton.
"YEAAAYYYYY!!"
Perhatian keempatnya sempet tersita sama pemandangan lapang basket dari lantai 2, tapi kejauhan ah, ga keliatan kan muka keringetan anak Bangtannya.
"AAAAAAAAAAA!!!"
"TEOOOOOOO OMAYGADD!"
"Itu apasih anjink?" tanya Nadi sewaktu mereka baru sampe tangga ke lantai 1. Ekspresinya udah gak selaw aja karena dengar teriakan barusan.
"Itu mah resiko, Nad. Namanya famous kan gimana ya." Yera di samping Nadi senyum jenaka.
"Ya tapi kan—"
"AAAAAAKKKKK KAK GIOOOOOO!!!!"
"ANJING BURUUUUUUU!!!!"
"HAHAHAAH." Yumi ketawa ngakak ngeliat Yera yang langsung angkat roknya dan lari lebih cepet.
Sampenya di lapangan basket mereka berempat sama-sama ngos-ngosan. Kerumunan dimana-mana sampe gak keliatan sedikitpun anak basketnya.
Yumi loncat-loncat, "Lah lah."
"Kenapa Yum? Gak keliatan woi sumpah." Yera bingung.
Nadi tiba-tiba ngedecak, selaku cewek yang badannya tinggi, Nadi udah liat duluan pemandangan di tengah lapang basketnya gimana dengan sekedar jinjit.
"Kenapa Nad?" tanya Kia.
"Udahan anjir."
"HAHHH?" tanya Yera sedih. "Eh eh tapi Gio manaaa??"
![](https://img.wattpad.com/cover/217854629-288-k582611.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet and Miss ✓
Teen Fiction(Completed) Kalo diperhatiin siklus hidup itu simpel. Kalo masuk ya nantinya keluar, kalo naik ya turun, kalo ketemu? yaaa.. © kemalights, 2020