"Well, lihat siapa yang datang?" Rose berujar sambil melirik sinis ke arah Jennie yang baru saja melangkah masuk ke dalam ruang kelas.
Jennie tak menggubrisnya, memilih untuk duduk di bangkunya.
"Berapa banyak uang yang kau dapatkan dari menggoda para namja kaya?" Rose mengeraskan suaranya, membuat beberapa mahasiswa menoleh ke arah mereka.
Jennie membalik tubuhnya, menatap Rose dengan sorot mata tajam. "Apa yang kau bicarakan?" tanyanya tak mengerti.
Rose mengambil ponselnya, mengetik sesuatu di sana, seketika seisi kelas menjadi ramai dan melihat ke arah Jennie dengan pandangan jijik.
Jennie langsung mengecek ponselnya, melihat grup chat kelasnya yang sekarang penuh komentar jahat untuk dirinya. Rose mengirim sebuah foto yang berisi dirinya dan Yoongi saat makan di resto kemarin lusa.
"Terkejut Kim?" tanya Rose yang kini berdiri di samping Jennie.
Jennie mendecih, menggengam ponsel dengan erat untuk melampiaskan amarahnya.
"Kalian semua telah salah menilai Kim Jennie. Dia tak sebaik yang kalian kira tuh." Rose melipat tangan di depan dada sambil menatap remeh pada Jennie yang masih duduk diam di tempatnya.
"Kalian memujanya seperti dewi, tapi ternyata dia adalah wanita rubah. Menggoda lelaki kaya untuk membiayai gaya hidupnya. Dengar ..." Rose mengedarkan pandangannya pada seisis ruang kelas, mengangkat dagunya sambil tersenyum penuh percaya diri. "Kim Jennie ini sangat jauh dari bayangan kalian. Dia tidak kaya dan hanya berasal dari keluarga biasa. Barang-barang mahal yang dia kenakan, itu berasal dari namja kaya yang digodanya."
Jennie tertawa mendengar ucapan Rose, lalu beranjak berdiri dan mengangkat wajahnya untuk menatap balik wajah Rose. "Sudah puas?" tanyanya dengan nada dingin.
Rose tersenyum mengejek, "Kau malu karena aku berhasil membongkar kebusukanmu?"
Jennie menggeleng, merubah ekspresinya menjadi ceria dengan senyum gusi khas miliknya. "Tidak. Selama ini aku tak pernah merasa bahwa aku kaya, dan ya, namja di foto itu adalah kekasihku dan kami sudah lama berkencan. Dia begitu mencintaiku, wajar jika dia memanjakanku seperti itu." Jennie melangkah maju sambil mengedarkan pandangan. Semua orang di ruang kelas ini memperhatikan mereka, menatap penuh rasa penasaran.
"Apa kau iri padaku, karena aku begitu dicintai dan dihargai. Tidak seperti dirimu yang selalu dimanfaatkan oleh para namja demi mendapatkan nilai A. Ternyata menjadi orang kaya itu cukup menyedihkan." ujar Jennie diakhiri senyum mengejeknya.
Rose menggeram marah, tangan kanannya terangkat dan langsung menampar pipi Jennie dengan keras.
Jennie mendesis saat merasakan panas yang menjalar di area pipinya. "Merasa kesal padaku huh?" tanyanya mengejek.
Rose memegang rambut belakang Jennie, menariknya dengan kuat hingga gadis itu mendongak ke atas. "Kau jalang sialan, beraninya kau berkata seperti itu padaku?!"
Jennie menahan tangan Rose, lalu melepas paksa tangan gadis itu dari rambutnya. Rose menjerit kesakitan ketika Jennie berhasil melepas dan langsung memutar tubuhnya hingga tangannya terpelintir. "Lepas sialan!" teriaknya dengan kesal.
Jennie tertawa lucu lalu melepaskan Rose begitu saja, "Well, kau itu cantik dan anak pemilik yayasan. Kenapa kau menaruh rasa iri itu padaku yang bahkan menurutmu hanya seorang jalang sialan?"
Terdengar beberapa orang mulai berbisik-bisik, mengatai Rose yang terlalu kekanakan dan membanggakan Jennie karena terlalu santai menghadapi segala makian yang dilontarkan oleh Rose. Melihat hal itu membuat Jennie tersenyum puas, lalu kembali duduk manis di bangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Sugar Daddy [YOONNIE]
Romance[ Complete ; mature ] Ini hanyalah sebuah masalah pilihan. "Ahjus-" "Call me Daddy or I'll kill you." Start : 21 November 2019 End : 07 Mei 2020 ©2019, baejennie_ & kamelzy1