Pagi di akhir pekan dan udara dingin menyapa permukaan kulit akibat dari hujan lebat yang turun semalaman, membuat tak seorang pun yang ingin melepaskan diri dari selimut. Begitupun dengan sepasang manusia yang masih berpelukkan dalam satu selimut dan saling berbagi kehangatan.
Jennie semakin merapatkan tubuhnya, melilitkan kakinya pada kaki Yoongi dan wajah yang bersandar dengan nyaman di dada namja itu.
Yoongi tersenyum kecil, sudah dari beberapa menit yang lalu namja itu terbangun dan menikmati wajah tertidur Jennie yang terlihat menggemaskan. Ia memajukan wajahnya, mengecup bibir Jennie berkali-kali hingga gadisnya merasa terusik dan membuka kedua kelopak matanya.
Jennie mengerjap, membuka bibirnya untuk menyuarakan protes namun tertahan begitu Yoongi melumat bibirnya secara tiba-tiba. Jennie meleguh saat Yoongi menggigit bibirnya, menelusupkan lidah ke dalam rongga mulutnya lalu menghisap salivanya. Jennie terbuai dengan permainan lidah Yoongi, mengikuti nalurinya untuk membalas ciuman namja itu. Keduanya terengah begitu ciuman mereka terlepas.
"Morning kiss," ucap Yoongi diakhiri kekehan kecilnya yang terdengar lucu di telinga Jennie.
Jennie tak bersuara, hanya tersenyum kecil sebagai tanggapan.
Pelan, gadis itu beranjak namun segera ditahan oleh Yoongi. "Mau kemana?" tanya namja itu sambil menarik tubuh Jennie untuk kembali mendekat padanya.
"Menyiapkan sarapan, daddy tidak lapar?"
"Aku lapar,"
"Aku akan membuatkan sarapan,"
"Tapi aku ingin sarapan yang lain."
Jennie mengernyit bingung, "Apa daddy ingin sesuatu untuk dimasakkan?" tanyanya dengan polos.
Yoongi tertawa mendengarnya. Ditariknya tangan Jennie dan diarahkan menuju adik kesayangannya. "Kau harus memberinya makan," bisiknya.
Jennie tersentak begitu Yoongi meletakkan tangannya di atas kejantanan namja itu. Tangannya bergetar, matanya melirik pada wajah Yoongi yang menatapnya dengan seringaian.
"Dad—"
Yoongi memajukan wajahnya, menatap tepat di manik hazel milik Jennie. "Kau tau tugasmu sebagai baby kan?" tanyanya dengan nada menyebalkan.
Jennie mengumpat dalam hati. Ia tau Yoongi memiliki sisi gelap, dan sekarang namja itu sedang menunjukkan sisi itu. Sepertinya sisi manis Yoongi telah tertidur dan bertukar tugas dengan sisi gelap.
Menelan saliva dengan kasar, Jennie mengangguk paham.
"Lakukan tugasmu," perintah Yoongi sambil melepas tangannya dari tangan Jennie.
Jennie mengangguk, segera merubah posisinya jadi duduk berhadapan dengan Yoongi. Namja itu melepas pakaianya, sedang Jennie menutup mata sambil mengatur napas untuk menenangkan diri. Ia tak pernah melakukan hal ini, walaupun ia sudah berhubungan badan dengan Yoongi, tapi ia tak pernah menyentuh kejantanan namja itu dengan tangannya.
Ugh, sial!
Jennie menyentuh kejantanan Yoongi dengan ragu, menggenggamnya lalu mulai mengocoknya pelan. Yoongi memejamkan matanya, menggeram pelan seiring gerakan tangan Jennie pada miliknya.
"Kulum," perintah Yoongi.
Jennie melebarkan kedua matanya, terkejut mendengar perintah itu.
"Kau tak mau?"
Jennie menggeleng, segera menundukkan wajahnya dan mulai memasukkan kejantanan Yoongi ke dalam mulutnya. Namja itu menekan kepala Jennie, memaksa miliknya untuk masuk lebih dalam lagi ke mulut gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Sugar Daddy [YOONNIE]
Romance[ Complete ; mature ] Ini hanyalah sebuah masalah pilihan. "Ahjus-" "Call me Daddy or I'll kill you." Start : 21 November 2019 End : 07 Mei 2020 ©2019, baejennie_ & kamelzy1