31

36 0 0
                                    

"Pernah mencintai tapi tak pernah dicintai, pernah mengirimkan rindu tapi tak ada satu pun balasa rindu, dan pernah menolak permata yang berkilauan demi mempertahankan dan menyatakan setiaku, namun kau pergi dengan membawa senyuman Orang lain.
Apa kau tidak punya hati untuk merasakan luka? Kau bayar itu semua hanya dengan kata "maaf"? Sungguh naif sekali.
Dengan begini bukan berarti aku membencimu, justru aku berterima kasih. Karena dengan hadirmu menggoreskan luka, aku jadi tidak bodoh akan cinta. Aku jadi tau bahwa bukan berarti kala seseorang datang membawa bunga itu akan mencintai, bisa saja ia akan membunuh dengan batangnya. Begitupun engkau".ungkapnya zaid sambil membalikkan badan melangkahkan kaki untuk pergi dari hadapan hindun yang air mata penyesalan kini telah membanjiri wajahnya.

deretan kataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang