Warning : 18+
Kalau kalian ga mau baca ginian skipp aja
Enjoy your reading 🙏
Acara resepsi dan pertemuan keluarga sudah selesai 1 jam yang lalu. Saat ini waktu menunjukkan pukul 23.00 KST
Irene dan Suho menempati Apartement milik Suho, apartement yang ia beli jauh sebelum menikah dengan Irene. Tentu saja dengan hasil keringat Suho sendiri
Dan sekarang
Irene tengah membersihkan tubuhnya dikamar mandi sedangkan Suho sudah membersihkan dirinya dari tadi dan memilih bersantai di atas ranjang King Size nya itu sambil membaca majalah, menunggu Irene selesai membersihkan dirinya
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Irene memakai bathrobe sambil mengeringkan rambutnya
"Junmyeon-a? Kau belum tidur?"
Yang merasa namanya disebut pun menolehkan kepalanya mencari sumber suara
"Aniya. Aku menunggumu" Suho menjawab lalu kembali fokus pada majalahnya
Deg
Jantung Irene berpacu 2x lipat sekarang. Jawaban itu memang terdengar santai, tapi mengandung makna yang dalam, maybe
"Sini duduk disampingku" Suho menepuk-nepuk tempat disebelahnya setelah meletakkan majalah dan kaca bacanya
Irene hanya menurut saja,berjalan dan duduk disamping Suho tanpa melepas bathrobe yang ia pakai
"Kau lelahkan? Mau ku pijit?" tanya Irene setelah mendudukkan dirinya didekat Suho
"Aniya,, kau pasti lelah juga. Cukup temani aku saja disini hmm?"
Irene hanya mengangguk. Tidak ada lagi percakapan, hening dan suasana menjadi canggung sekarang
"Joohyun-a"
Suho mencoba memecah kecanggungan yang tercipta
"Ndee,,"
Suho mengubah arahnya menjadi menatap Irene
"Kau tau? Aku sangat bahagia bisa memilikimu seutuhnya. Kau mau berjanji satu hal padaku?"
"Tentang?"
"Jadikan aku satu-satunya laki-laki yang kau cintai dihidupmu. Dan akupun akan melakukan hal yang sama" kata yang terlihat tulus keluar dari mulut Suho😏
Blusshhhh
Pipi Irene kembali merona karena ucapan Suho
"Tentu aku akan melakukannya. Karena aku juga telah berjanji pada Tuhan" Bak bidadari yang turun dari khayangan sungguh senyum Irene mampu meluluhkan hati siapapun yang melihatnya
"Aku mencintaimu" Suho lebih mendekat pada Irene
Cup
Suho mengecup pelan bibir Irene, melumatnya perlahan merasakan betapa manisnya bibir Irene
Keduanya begitu hanyut dalam ciuman yang memabukkan, hingga,,
"Bolehkah aku..?" damn!! suara Suho begitu serak karena menahan nafsunya
"You can't touch me wherever you want. I’s all yours tonight" jawab Irene tak kalah serak
Mendengar kalimat itu Suho kembali menabrakkan bibirnya pada bibir tipis Irene. Menyesapnya dengan penuh gairah sambil perlahan kedua tangannya melepaskan bathrobe Irene
Klik
Dengan sekali tarik Suho berhasil melepas bra yang menutupi belahan dada Irene
Suho memandang dengan takjub ciptaan Tuhan yang saat ini berada didepannya
Merasa ditatap intens oleh suaminya, Irene refleks menutup payudaranya dengan kedua tangan mungil itu
"Jangan ditatap aku malu"
"Kenapa harus malu, ini begitu indah" Suho menyingkirkan tangan Irene lalu meraup nipple merah muda dengan begitu sensual dengan mulutnya
"Aaahhhhhh" lenguh Irene saat mulut dan tangan Suho bekerja di aset atasnya
"Kau curang. Aku bahkan hampir melepas semuanya, dan kau masih berpaikan lengkap"
Suho dengan cepat melepas kaos dan celananya,menyisakan bokser yang hanya menutupi asetnya
Irene hanya pasrah saat celana dalamnya ditarik turun oleh Suho dan kini tubuhnya sudah polos tanpa sehelai benangpun
Dibukanya perlahan paha mulus itu oleh Suho kemudian menempatkan kepalanya pada bagian paling sensitif milik Irene
-----------------
Saat Irene masih mengatur nafas karena orgasme pertamanya, Suho melepas satu-satu nya kain yang ia pakai
Irene menelan salivanya dengan susah payah melihat penis Suho yang besar dan berurat untuk pertama kalinya
Suho merangkak naik ke atas tubuh Irene, mengecup sekilas bibir manis itu kemudian menempatkan dirinya diantara kedua paha Irene
"Aahhhh" Irene kembali melenguh saat Suho membuat gerakan memutar ujung penisnya pada lubang sempit Irene
Jlebb
"Aakhhhh appo,, hiks hikss"
Dengan sekali sentak Suho berhasil merobek selaput dara itu, mahkota yang Irene jaga selama 29 tahun hidupnya
Suho menghapus air mata Irene, kemudian kembali mencium bibir ranum itu untuk meredam rasa sakit yang Irene rasakan
"Maafkan aku" kata Suho setelah melepas ciumannya
"Aniya,, kau suamiku, jadi kau berhak mendapatkannya. Aku mohon bergeraklah, rasanya gatal"
Dengan perlahan Suho memaju mundurkan pinggulnya, merasakan betapa lubang sempit itu begitu menjepit miliknya
"Ahhhh faster please"
Plok
Plok
Plok
Suho semakin cepat menggerakkan pinggulnya saat orgasme mulai mengampirinya
"Aaaahhhhhhhhh"
"Aaaaaaaaaahhhhhhh" Irene menjerit melengkungkan tubuhnya keatas bak busur panah yang indah
Keduanya melenguh panjang saat pelepasan. Penis Suho begitu dalam tertanam pada vagina Irene melepaskan ribuan benihnya pada rahim wanita yang sekarang berstatus sebagai istrinya itu
Suho ambruk disamping Irene, memeluk erat tubuh kecil itu
"Terimakasih. Istirahatlah"
"......."
Irene hanya dia diam hingga dimenit ke 3 ia mengubah posisi tubuhnya menghadap Suho
"Aa,, Akuu menginginkannya lagi. Bisakah kita melakukannya sekali lagi?" Irene berkata dengan pipi yang bersemu merah
Suho terkejut dengan kalimat Irene. Ternyata istrinya itu bernafsu tinggi
"Astaga,, apa kau tak lelah?"
Istrinya itu hanya menggeleng lemah sambil menekan-nekan dada telanjang Suho dengan jari telunjuknya. Astaga Irene agresif sekali
Tentu dengan senang hati Suho akan mengabulkannya. Tapi sekali lagi katanya? Omong kosong!!
Mereka melakukannya berkali-kali hingga Irene hampir pingsan. Apartement mewah itu kembali sunyi saat jam sudah menunjukkan pukul 04 pagi
Benar-benarr menggelikan
Sorry kalau ceritanya gak menarik. Jujur ini pertama kali aku buat cerita laknat kek gini 😢
Masih dengan kalimat yang sama
Maaf jika ada typo dan cerita kurang menarik
Jangan lupa habis baca tinggalin jejak
Matur thankyou 😆
Vote Juseyo,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me
Romance"Saat aku memilihmu, aku meyakini bahwa aku satu-satunya untukmu. Seperti itu dan akan selalu begitu Tapi pengkhianatan mu membuatku sadar jika cintamu tidak benar-benar hanya untukku" ~Irene