Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi,tapi 2 manusia yang berlawan jenis itu masih terlihat nyenyak menyusuri alam mimpinya. Hingga sang perempuan merasakan tajamnya sinar matahari pagi yang menusuk mata, masuk melalui celah jendela kamarnya
"Engghhh" Irene melenguh kemudian membuka matanya dan pemandangan pertamanya adalah laki-laki tampan yang kini sudah berstatus menjadi suaminya, menyadari bahwa ia tidak tidur sendiri lagi mulai saat ini
Mata indahnya menatap pasti pahatan wajah yang begitu sempurna yang diciptakan Tuhan yang saat ini hanya berjarak beberapa cm dari wajahnya. Tiba-tiba ingatan tentang pergulatan semalam melintas dipikirannya, bagaimana agresifnya dia hingga melakukannya sampai pagi bahkan ia nyaris pingsan membuat pipi mulus itu bersemu merah bak kepiting rebus
"Emhh morning sayang"
"Hm morning" balas Irene masih dengan memperhatikan wajah bengkak Suho
"Aku tau aku tampan. Jangan menatapku seperti itu sayang"
"Aniya. Bangun dan mandilah aku akan menyiapkan sarapan untukmu"
"Ndee"
Cup
Suho mencuri kecupan dibibir Irene
"Morning kiss"
Suho beranjak dari tempat tidur dan tanpa sengaja Irene melihat junior Suho yang tertidur lemas, dengan cepat ia menutup matanya
"Bisakah kau tutupi itu?"
"Kenapa?" tanya Suho menghadap Irene masih dengan tubuh full naked nya
"Aku malu Junmyeon-a"
Irene masih menutup wajah dengan kedua tangannya membuat Suho semakin ingin menggoda Irene
"Kau bahkan sudah merasakan ini berkali-kali hingga kau lemas semalam dan kau masih malu?"
"......."
"Kau malu atau menginginkannya lagi Joohyun-a? Cuacanya sangat pas untuk berolahraga pagi sayang" goda Suho lagi
"Hentikan dirty talk mu itu. Kau membuatku semakin malu. Cepat kekamar mandi biar aku bisa memakai bajuku"
"Aniya,, pakai sekarang saja. Kenapa harus menungguku pergi dulu?"
Irene lelah berdebat dengan Suho karena pasti suaminya itu akan terus menggodanya jika ia terus menjawab. Jadi ia memilih beranjak dari tidurnya. Saat menurunkan salah satu kakinya ia merasakan perih di area bawahnya, bagaimana tidak perih jika yang semalam adalah yang pertama kalinya apalagi mereka bercinta seolah tidak ada hari esok lagi
"Ssshhhh" Suho yang mendengar Irene merintih langsung menghampirinya masih dengan tubuh telanjang
"Kenapa malah kesini? Itu tutup dulu" Irene kembali menutup wajahnya
"Sakit? Tidak usah masak yah, kita pesan saja"
"Tapi,, "
Suho menyingkirkan tangan mungil Irene yang masih menutupi wajahnya kemudian memegangnya erat sambil menatap wajah cantik Irene
"Maaf ya, aku menyakitimu"
"Itu sudah kewajibanku sayang, kenapa kau dari semalam selalu meminta maaf"
Irene melepaskan tautan tangannya dengan Suho dan memilih untuk mengusap pipi laki-laki didepannya itu
"Turuti aku kali ini saja ya,, kau istirahat aku temani disini, untuk makan kita pesan saja"
"Memangnya kau tidak ke kantor atau ke dorm?"
"Tidak,, ini hari bahagia kita jadi aku ingin menikmatinya bersamamu. Hanya bersamamu. Kau maukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me
Romance"Saat aku memilihmu, aku meyakini bahwa aku satu-satunya untukmu. Seperti itu dan akan selalu begitu Tapi pengkhianatan mu membuatku sadar jika cintamu tidak benar-benar hanya untukku" ~Irene