Prolog

2.6K 84 19
                                    

Biar makin asik, sambil dengerin lagu yg di mulmed yaa.

“Shila, udah siap semua kan barang yang bakal kamu bawa?” teriak Mamanya Shila dari lantai bawah.

“Iya ma, udah siap kok” sahut Shila sembari menuruni tangga dan membawa koper.

“Sini non, biar bibi saja yang bawa koper non kebawah” tawar Bi Ijah, asisten rumah tangga di rumah orang tua Shila. Meskipun beliau sudah berumur, tetapi semangat kerjanya terbaik dan tidak pernah mengecewakan orang rumah.

“Ini kan barang Shila bi, biar Shila aja yang bawa” sahut Shila menjawab tawaran dari bibi.

Sesampainya Shila di lantai bawah, ia langsung duduk di meja makan untuk makan bersama, sebelum keberangkatannya untuk kuliah. Mereka sekeluarga makan bersama, ada aku, mama, papa, Kak Dhila kakak semata wayang ku, juga tak lupa Kak Dani, yang sekarang berstatus sebagai suami dari kakaknya Shila.

“Kamu yakin dek ambil kuliah di Jogja? Nggak kejauhan?” tanya Kak Dhila. Shula merespon dengan menganggukkan kepala dengan semangat.

Shila melirik kearah Dhila, dia terlihat menghela nafasnya. Shila sadar bahwa dia pasti sulit melepas adik semata wayangnya itu untuk pergi ke Jogja. Tapi apa boleh buat? Shila sudah di bujuk berkali-kali namun tetap saja tidak mau

“Ini bukan karena sesuatu kan?” Timpal mama, tentu aku menganggukkan kepalaku sembari menghabiskan susu coklat yang sengaja mama buat untukku.

“Sesuatu apa maksud mama?” tanyaku heran.

Something about heart, maybe” sahut Papa.

Shila meneguk habis susu coklatnya kemudian mengambil air putih dan meminumnya hingga habis.

Shila menatap mama, papa, Dhila, dan Dani satu persatu. Jujur saat menatap sepasang mata milik Dani, Shila masih belum kuat untuk berlama-lama.

Bagaimanapun, pernah ada kisah panjang yang terukir dimasa lalu antara Shila dan  Dani.

“Shila tau Shila itu anak bungsu, anak yang nggak akan pernah di anggap dewasa sampai kapanpun. Tapi percaya deh Pa, Ma, Kak, ini pilihanku. Aku udah bukan lagi anak kecil yang sembarangan dalam memilih pilihan hidupku” jelas Shila.

Dani tampak tersenyum tipis mendengar penuturan Shila, entah karena apa dia tersenyum. Sedangkan Dhila, Mama, dan Papa tampak khawatir.

“Pa, Ma, Kak Dhila. Aku memang pernah punya kisah yang tidak bisa dibilang sebentar dengan Kak Dani, aku akui memang aku belum bisa melupakan semua itu seratus persen. Tapi aku akan terus berusaha mengikhlaskan semua takdir yang telah di garis kan untukku. Dan harus semuanya tau, pilihanku kuliah di Jogja bukan semata-mata untuk menghindari Kak Dani. Aku sudah ikhlas kok kalau Kak Dani sekarang sudah sah milik Kak Dhila” sahut Shila, wajah Mama, Papa, dan Dhila sudah mulai tenang.

“Daripada kelamaan berdebat disini. Ayo berangkat sekarang, biar dijalan nggak kelamaan” ujar Kak Dani, semua menuruti apa katanya.

Buat kalian yang kepo apa cerita yang terjadi antara Shila dan Dani, kalian harus baca cerita yang berjudul Shila di akun wattpad ini. Disitu dijelaskan dengan rinci apa yang terjadi antara Shila dan Dani.

⭐⭐⭐

Papa, Dani, dan Shila menurunkan beberapa koper dan peralatan yang mereka bawa dari rumah. Sedangkan Dhila dan Mama melihat kondisi kontrakan yang nantinya akan Shila gunakan selama kuliah disini.

Setelah semuanya sudah tertata dengan rapi, rencananya semalam ini orangtua dan kedua kakaknya Shila itu akan menginap disini, juga ingin melihat kondisi disekitar.

Pulih (Sekuel Shila) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang