SEBUAH NAMA
by : reescarletNARUTO © Masashi Kishimoto
ITOU-SAN © Sui KurakaItachi Uchiha x Kyuubi Namikaze
Rate M
WARNING!!!
OOC, AU, yaoi, alur lambat, typo(s), bahasa kasar, dllSaya sudah memperingatkan. Bagi yang tidak suka atau masih dibawah umur, tanggung sendiri akibatnya (︶︹︺)
Happy reading!
.
Selasa, 2 Juni 19*2
Namaku Kyuubi. Entah itu nama asli atau tidak. Aku kehilangan ingatanku sejak usia enam tahun.
Nyonya Tsunade, pemilik rumah bordil tempatku tinggal sekaligus mencari nafkah, dulu menemukanku meringkuk dalam balutan jas pria mahal. Tubuh penuh ruam dan cairan kental hasil ejakulasi entah siapa. Ditambah dengan rambutku yang jingga kemerahan dan bola mata sewarna garnet, terlintaslah nama Kyuubi, monster dengan wujud rubah berekor sembilan. Hingga saat ini saat aku berusia delapan belas tahun, aku tetap menyandang nama itu.
Jas yang dulu melingkupi tubuh kecilku itu masih tersimpan rapi diantara pakaianku yang tidak seberapa. Entah apa yang menggerakkanku untuk melakukan itu. Hanya saja instingku berkata bawa pemilik jas bagus itu bukanlah orang yang meninggalkan ruam dan sperma menjijikkannya pada tubuhku.
Selain namaku, aku rasa hanya itu barang yang aku bawa dari masa lalu. Tak ada tanda pengenal, tak ada pula warisan. Lagipula aku tidak peduli 'siapa' aku yang sebenarnya.
"Lagi-lagi Kyuu-nii melamun," tegur lelaki pirang yang duduk disebelahku. Ia mengerucutkan bibir kesal. "Apa yang kau pikirkan?"
Aku menyesap rokokku sejenak. Kepulan asap tipis sudah melingkupiku sejak tadi, tapi aku belum mau berhenti melingkupi rongga dadaku dengan nikotin. "Entahlah," balasku malas. "Setidaknya dengan berpikir aku tetap merasa hidup."
Naruto, nama lelaki yang mengajakku bicara ini, tidak menjawab. Kami duduk dalam diam, tak seorangpun berniat melelahkan diri untuk melihat suasana bar yang juga milik Nyonya Tsunade tempat kami biasa menjajakan diri.
Selasa malam bukanlah malam yang ramai pengunjung, mungkin aku bisa beristirahat untuk malam ini.
Sesekali Naruto menyeruput cocktailnya pelan, tak merasa risih sedikitpun meski aku menambah polusi udara di sekelilingnya dengan menyulut sebatang rokok lagi.
Diantara para gigolo yang diasuh oleh Nyonya Tsunade, Naruto satu-satunya yang aku sukai. Ia tidak banyak bicara seperti yang lain.
Entah sejak kapan kami sedekat ini, aku saja tidak ingat kapan pertama kalinya Naruto mengganti suffiks -san menjadi -nii terhadapku. Kurasa dia merasa nyaman dalam kebisuan yang selalu mendominasi setiap bersamaku. Tidak ada satupun dari kami yang merasa canggung dalam kesunyian, karena memang tidak ada yang perlu dibicarakan. Kami menyukainya.
"Kau tahu, Kyuu-nii." Naruto menggerakkan gelasnya, memandang cocktailnya tanpa minat. "Ini malam terakhirku di sini."
"Huh?" aku terdisktraksi sejenak, kebingungan memilah kata yang tepat untuk situasinya. "Uhm, selamat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Nama (ItaKyuu)
FanfictionNamaku Kyuubi, seorang gigolo. Aku mempunyai klien yang selalu datang setiap Selasa malam, namun tidak pernah mengajakku berhubungan seks. Ia hanya memintaku menemaninya mengobrol, dan membiarkanku tidur di kamar hotel sepanjang waktu yang tersisa s...