sisi iblis Revan

70 2 0
                                    

Gadis itu telah tertidur setelah berdebat panjang lebar dengan Revan,dia baru tau bahwa Aya adalah gadis yang sangat keras kepala.

Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam Revan segera melajukan motornya menuju basecamp untuk memulai permainan

Dia memarkirkan motornya di warmat lalu turun untuk menemui yang lain

"Nah ini dia pak bos"celetuk Arya yang melihat Revan berjalan masuk

"Strategi "tanya Revan

"Strategi udah di susun sama dimas,dan kita ga pake yang ribet karna cuma ngelawan mereka "jelas Riko

"Anggota?"

"Anggota udah ada 30 sesuai apa yang lu minta "kata Reza

"Cabut sekarang "perintah Revan

Mereka semua berjalan menuju motor masing masing ,Gerungan motor menggema di sepanjang jalan dengan Revan  sebagai pemimpin

Aura menyeramkan terpancar dari mereka tidak ada lagi envouse yang bermain main ini saat mereka mengetahui siapa envouse sebenarnya

Banyak sumpah serapah yang di berikan pengendara lain saat motor motor itu melaju seperti setan

Mereka tidak merasa tersinggung malah mereka makin menjadi jadi dengan cara menggerungkan motor motornya

Sampailah mereka di persimpangan itu,ternyata benar bahwa mereka tengah berkumpul bahkan ada yang tertawa terbahak bahak

Sial.desis Revan

Mereka turun dari motor masing masing wajah wajah itu berubah menjadi menakutkan kala di lihat

Envouse telah menunjukan siapa dirinya sebenarnya dan inilah envouse

Revan maju menjadi pemimpin walaupun hanya pereman namun dia yakin pereman itu pernah di bayar untuk melakukan suatu tugas tertentu

"WOY"teriak Arya membuat mereka yang sedang bercengkrama itu menoleh dan memasang wajah kaget

"Maju Lu anjing "teriak Reza

"Jangan berani sama cewek"kata Dimas

Mereka semua maju ke hadapan Revan

"Ngapain lu pada ke sini "kata si plontos yang di yakini sebagai ketua mereka 

"Nanya lagi lu"kesal Arya

"Diem lu anjing "kata orang itu

"Tahan ar"titah Reza

Revan hanya melihat perdebatan yang terjadi sampai

"Maju"teriak Revan

Pertempuran antara pereman dan envouse terjadi di jalan persimpangan itu

Malem ini envouse kembali beraksi walupun bukan dengan musuh aslinya

Pukulan demi pukulan mengarah ke berbagai arah ,envouse benar benar membabi buta mereka semua

Apalagi Revan yang tidak ada hentinya memukul orang plontos itu

Ini kali kedua dia memukul orang itu,jika mengigat kejadian itu amarah Revan rasanya semakin besar dan menjadi

Dia memukul tanpa ampun ,walaupun si korban sudah tumbang tak berdaya

Preman preman itu telah habis di tangan envouse entah mati atau sekarat itu bukan urusannya

Namun berbeda dengan Revan yang masih asik memukul sang ketuanya

"Van udah anjing ,dia bisa mati"

"Van ga guna "

"Udah setan"

"REVANNN"

teriakan mereka tak di hiraukan oleh Revan ,dia hanya fokus memukul dan memukul, bayangan Aya yang kesakitan dan menangis memutar di otaknya

"REVAN BANGSAT "

Bugh.

Dimas memukul rahang Revan

"Sadar dia bisa mati kalo lu pukul terus anjing "bentak Dimas

Revan melihat ke arah orang itu lalu berdecih

"Cabut "katanya

Mereka menggelengkan kepalanya dengan tingkah Revan ,sudah tidak heran lagi

Setelah itu mereka pergi meninggalkan persimpangan dan para preman yang sudah terkapar tak berdaya itu .

***********

"Bosen"

"Mau pulang,"

"Ibuu"

Kata kata itu keluar dari gadis yang terbangun dari tidurnya,saat dia bangun tidak ada siapa siapa semuanya sepi dan terasa hampa

Saat itu juga dia teringat akan ibunya ,apa kabar dia?,bagai mana keadaanya ,sedang apa ,bersama siapa?,dan apakan masih bekerja sebagai seorang pelacur?

Aya menangis kala mengingat harmonisnya keluarga dia saat itu

Seorang ayah sebagai kepala keluarga
Seorang ibu sebagai penyemangat
Dan seorang kakak sebagai pelindung

Saat ini hilang di gantikan dengan kesedihan yang tidak ada habisnya

Rindu? Jelas mungkin bagi kalian yang tidak mempunyai seorang ayah dapat merasakan bagai mana rasanya menahan rindu namun kalian tidak bisa bertemu

Saat sedang menangis tiba tiba pintu ruang inap itu terbuka ,dengan cepat Aya menghapus air mata itu dan berpura pura tidur

Langkah kaki semakin mendekat ke arah branka,lalu bunyi gesekan kursi menyentuh lantai terdengar

"Goodnight "gumamnya

Aya mengenali suara itu ,itu suara

Revan

Untuk apa dia jam 2 pagi ke sini?pertanyaan ini dan itu terlintas di pikiranya

Ingin membuka mata namun terlalu takut ,elusan di kepalanya membuat Aya nyaman

Revan mengelus kepala Aya dengan penuh kasih sayang,dia sengaja data ke sini karna tau pasti Aya sendirian

Dia pun bingung di mana ibunya? Apakah tidak khawatir kepada anaknya

Ntahlah ,karena terlalu lelah akibat pertempuran tadi dia memutuskan untuk tidur di sofa

Memejamkan matanya berusaha untuk menggapai alam mimpi

Aya mengintip dalam tidurnya saat di sara sudah tidak ada pergerakan lagi di sebelahnya,ternyata Revan pindah ke sofa. Untuk tidur

Mungkin ini akan menjadi tidur tidak nyaman bagi Revan

Bayangkan saja sofa dan tubuhnya saja beda jauh ,dia harus menekuk kakinya agar bisa tertidur

"Goodnight Revan"gumam Aya lalu ikut tertidur


















Yeyeyeyeye

Aku up lagi ,ayo dong komen and votenya jangan cuma baca doang ya karna sebuah karya butuh apresiasi agar berkembang 😉

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REVAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang