"SELAMAT PERGI KE NERAKA!"Pisau menancap tepat di dahi Dika.
Jangan tanya bagaimana aku membunuh Ray, aku hanya mencongkel matanya dan membawanya pulang kok.
Haha
Setelah membunuh teman Doni aku menyeret mayat mereka bertiga dan menguburnya di delakang gudang tua itu dan menghilangkan semua barang bukti termasuk darah Doni dan teman-temannya.
Saat sampai rumah tiba-tiba Lussy menelfonku.
"Ada apa Lus?"
"Em, aku besok tidak berangkat sekolah denganmu ya, Bil"
"Loh? Kenapa?"
"Aku bersama Tika, hehe"
Tuttt---
Aku mematikan telfonya sepihak
Jujur saja, aku tak suka jika Lussy didekati siapapun.
Aku pergi ke dapur untuk mencuci pisau kesayanganku.
"Lussy, kamu melihat dia sebagai temanmu, maka aku akan melihatnya sebagai korbanku. Terimakasih Lus" gumamku sambil menarik bibirku keatas membentuk senyuman jahat.
Malam itu aku tidur dengan tenang.
~
Hari ini terasa dingin sekali. Ah, tapi tenanglah, setelah aku membunuh korbanku pasti akan terasa hangat kembali.
Aku pun berangkat ke sekolah.
Aku melihat Lussy dan temannya berjalan dari lantai dua, secara kelasku berada di lantai dua.
Dengan wajah datar aku memandang Lussy dan temannya tajam.
"Hai Bill" sapa Lussy tapi tak kugubris. "Kau marah padaku ya?" tanya Lussy memelas.
Aku mengembuskan nafas dan menggeleng.
"Kau berbohong, Bill"
"Aku bilang tidak" jawabku datar.
"Ah, baiklah"
~
Saat istirahat aku hanya di kelas dan saat aku melihat Lussy dengan temannya aku langsung berjalan ke arah mereka.
"Hai, Bill" sapa Lussy dengan senyum cantik khasnya.
"Boleh aku ikut bermain?"
"Tentu, kemarilah"
Aku berjalan ke arah mereka dan duduk di sebelah Lussy.
"Oh ya, Bill. Kau tak mau berkenalan dengan Tika?"
"Hai, aku Tika. Hehe" kata cewek bernama Tika sambil mengulurkan tangan.
"Aku Billie" jawabku tanpa mengulurkan tangan.
"Kalian mau makan?" tawar Lussy.
"Ya, aku mau... Aku sudah lapar banget" kata Tika manja dan itu membuatku ingin cepat cepat menghabisinya.
Saat di kantin pun aku masih diam saja.
"Bill, kau tak makan juga?" tanya Lussy dan aku menggeleng.
"Ah, baik"
Aku menatap tajam ke arah Tika yang sedang bercanda dengan Lussy.
Nikmatilah hidupmu dulu Tika, sebelum aku merenggut nyawamu.
Batinku dan tersenyum.
~
Ternyata jalan rumahku dengan rumah Tika sama, yaitu satu jalan.
"Dadahh, hati-hati di jalan" kata Lussy sambil melambaikan tangan dan pergi.
"Dimahmu dimana Bill?" tanya Tika tiba-tiba.
"Didepan sana" kataku dan Tika ganya ber o kecil dan mengangguk paham.
"Ini rumahmu?" tanya Tika saat sampai di depan rumahku.
"Ya"
"Okay, aku pulang dulu ya"
"Kau tak mau mampir dulu? Makan atau apa gitu" tawarku senyum.
"Ah, aku masih kenyang Bill. Makasii" tolak Tika. Aku gak suka orang yang menolak apa kemauanku.
"Ck, ayolah. Aku tak bisa menghabiskan makananku sendiri"
"Hehe, maaf banget, tapi gak bisa Bill"
"Aku gak suka orang yang menolak kemauanku" jawabku datar dan Tika menghela nafas pelan lalu mengangguk.
"Baiklah, tapi aku tak bisa lama"
"Gak lama kok"
Iya, gak lama lagi kamu bakal pergi ke neraka, hehe.
Aku dan Tikapun masuk ke rumah.
"Wahhh, kau tinggal dengan siapa Bill? Banyak sekali makanannya"
"Aku tinggal sendiri"
"Oh, kau pintar masak ya, haha" kata Tika dan duduk di kursi meja makan.
"Kau mau daging?" tawarku.
"Boleh"
Aku meletak kan daging itu di atas meja depan Tika.
"Boleh aku mencobanya?"
"Tentu" kataku dan ikut memakan dagingnya.
Tika membelalak kan mata.
"Woahh, enak sekali. Lembut banget" kata Tika dan memakan lahab daging itu.
Haha, lihatlah, betapa bodohnya anak ini tanpa menanyakan daging apa yang sudah ia makan.
"Astaga, rasanya enak sekali bill. Danging apa btw?" tanya Tika dan meminum juss jambu.
"Daging manusia"
"Uhuk uhuk! Hahahhaha... Lucu sekali"
"Apa? Aku tak sedang bergurau"
"Hahaha... Billie Billie, kau ini ada-ada saja. Mana ada orang yang tega membunuh manusia lalu memasaknya menjadi makanan yang lezat ini"
Aku berdiri dan pergi dan kembali lagi membawa toples hitam.
"Apa itu?" tanya Tika.
Aku membuka toples itu dan menumpahkan isi toples itu persis di hadapan Tika.
"Aaakk!!! Apa-apaan kamu Bill?? Eww, menjijik kan sekalii. Ahhhh, aku mualll" keluh Tika saat tau ternyata didalam toples itu adalah bola mata manusia. Aku hanya tersenyum.
"Ah, aku mau pulang" kata Tika bergegas membawa rasnselnya dan pergi dari rumahku.
Tika mencoba membuka pintu tetapi gak bisa.
Aku berdiri dan berjalan mendekati Tika yang sudah panik di sebelah sana.
Dengan membawa pisau buah aku mendekati Tika.
"Billie!! Kau mau apa?!" tanya Tika panik.
"Ingin bermain sebentar"
"Kau jangan macam-macam padaku Bill!! TOLONG!!!!" teriak Tika.
"Percuma kau meminta tolong, kamu lihat tadi kan, aku tak memiliki tetangga, haha"
Tiba-tiba Tika lari.
"TIKA! KAMU GAK BAKAL BISA LOLOS DARI RUMAHKU!!"
tbc
Haiii^^
Pakabar?
Kelean sehat pan??
Wahh, jan keluar-keluar rumah yakk
Stay save
#DiRumahAja❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Best Friend -Billie Eilish-
Horror❝Jangan takut, aku hanya ingin bermain denganmu di akhir hidupmu❞ -Billie Eilish- #psycho #bestfriend ©copyrightfebruary62020