CHAPTER 3

254 13 2
                                    

Billie's pov

Keesokan harinya seorang guru memberi tahukan bahwa ada seorang murid yang meninggal dengan tragis di gudang sekolah kita.

"Anak-anak...ibu ada berita duka" kata guru itu dengan raut wajah sedih.

"Kenapa bu?" tanya murid lainnya.

"Katrine kemarin telah ditemukan meninggal dengan tragis,"

"Astaga!" pekik semua murid termasuk Lussy.

"Kita doakan supaya dia masuk surga ya" katanya sambil memanjatkan doa.

Mana mungkin anak seperti dia masuk surga

Haha

"Bil, kok kamu gak keliatan sedih sih?" tanya Lussy saat sudah selesai berdoa.

"Untuk apa sedih?" kata gue dengan senyuman. Dan Lussy cuma memabals senyuman ku.

...

Setelah pelajaran selesai, aku dan Lussy pulang jalan kaki bersama. Tiba-tiba dijalan ada gerombolan anak laki-laki yang mau menggoda kita berdua.

"Hai cantik" kata laki-laki itu sambil pegang-pegang aku.

"Minggir! Kita mau lewat!" kata Lussy sambil dorong anak itu.

"Eit, tidak bisa dong...kalian harus memuaskan kita bertiga dulu" kata salah satu laki-laki itu sampai bikin Lussy gak bisa berkata-kata.

Aku menatap ke anak laki-laki itu tanpa ekspresi.

"Aku saja" kataku dan Lussy langsung melotot

"Hah? Apa?! Jangan Bil, mereka ini anak-anak nakal! Aku gak mau kamu di apa-apain!" kata Lussy khawatir

"Tenang aja Luss, percaya sama aku" kataku ngeyakinin. "Mending sekarang kamu pergi Luss" aku nyuruh dia pergi.

"Kamu gak bohong kan?" kata salah satu laki-laki itu dan aku balas dengan senyuman.

Mau macam-macam sama aku?

Aku ngedeketin mukaku ketelinga salah satu laki-laki itu dan berbisik. "Jangan di sekitar sini, di tempat yang sepi saja, lebih seru" bisikku dengan bibir menyeringai.

"Waduh, bahaya juga ini wanita, guys!"

Kitapun langsung ke bangunan tua yang di dekatnya hutan.

"Beneran disini?" tanya laki-laki yang berkacamata. Gue ngangguk.

"Kamu takut ya Ren?"

"Idih, Tidak kok!"

"Don, mending aku pulang deh!" kata laki-laki satunya bikin aku noleh ke dia. Kalo dia pulang aku gak akan puas.

"Astaga Mi, kamu cupu banget sih?!" kata laki-laki yang kemungkinan bernama Doni.

"Bukannya gitu."

"Yasudah, ayo cepat naik!"

Kita pun naik ke atas dan mendapat ruangan yang sunyi. Kita berempat sudah di dalam sana dan Doni mulai menagih apa yang aku janjikan tadi.

"Mending satu-satu aja, kalo langsung bergiga kan tidak enak" kataku senyum.

"Benar juga, tapi sebagai persetujuan kamu buka dulu kancing bajumu" kata Doni.

"It's ok" aku langsung membuka kancing bajuku dan mereka langsung seperti anjing yang kehausan.

Cih, dasar manusia mesum!

"Aku dulu saja!" Doni Bersemangat.

"Oke boss" kedua temannya langsung pergi dari tempat itu dan nunggu di luar sana. .

Aku sudah siap dengan posisi berbaring dan Doni sudah berada di atasku. Aku nikmatin dulu lah,

"Siap ya" kata Doni dan langsung memasukkan anunya ke anuku. Aku yang tidak tahan pun langsung mendesah. -Maaf Tuhannnn-

Aku sebenernya gak mau ngelakuin ini, tapi biar kedua temennya doni percaya ya caranya harus seperti gini.  Mau bagaimana lagi

"Ahhh!!!" aku ngedesah parah.

"Ahh...ohhh...yessss....baby....nghhhhh!!!" Doni ngeracau.

Dengan tangan yang lemas aku meraba saku rokku dan mengeluarkan pisau kecil kesayanganku. 

"Don...nghhh....u...udah..."

"Hhhh...hhhh...."

"Don...Kamu tau ini apa?" tanyaku dengan senyuman dan memperlihatkan pisau kecil itu ke Doni.

"Pisau lah, mau apa kamu?" tanya dia.

"Gak ngapa-ngapain kok" aku senyum lagi.

"Bagus"

"Sekarang giliranku yang di atas Don" kataku dan Doni langsung girang.

"Siap cantik!"

"Lebih baik kamu nutup matamu pake dasi deh Don...biar lebih nikmat" kataku nyuruh dia buat nutup matanya.

"Oke, boleh juga idemu"

Akhirnya Doni pun nutup matanya pake dasi sekolah dia.

"Aku kulum dulu" kata gue dan langsung megang 'anu' nya doni.

"AAAAAKKKKKKK!!!!!" teriak doni pas anunya aku sayat pake pisau kecil sampai putus.

"Enak kan don? Haha...seneng banget aku....makasih udah muasin aku" kataku peluk dia.

Setelah itu aku beralih ke bibirnya.

"Bibir ini....bibir ini kotor...biar aku bersiin ya don"

"Gakk!!! AAAAKKKKK!!!" aku menyayat bibir bawahnya Doni.

"Uhh...yang keras dong sayang kalo teriak..." aku menyayat pipinya.

"Terakhir ya" kataku senyum paling lebar .

Jleb

Jleb

Jleb

Tiga kali tusukan di perutnya udah bikin Doni tidak bernafas lagi.

Tinggal dua temennya doni.

Permainan di mulai

HAHAHA







Tbc

Psychopath Best Friend -Billie Eilish-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang