Vanya

600 63 72
                                    

Aku Vanya, umurku beberapa bulan lagi 17 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku Vanya, umurku beberapa bulan lagi 17 tahun. Aku adalah anak tunggal di keluarga Givandi. Aku sangat suka memasak kue dan bermain gitar.

Sekarang aku sedang duduk di ranjang kamarku. Di dalam kamarku ini banyak terpasang foto yang aku cetak sendiri dalam bentuk polaroid atau poster. Aku mengambil salah satu foto itu dan memandanginya.

Dia itu panutanku. Aku seringberkhayal akan bertemu dia. Aku suka menonton Youtube-nya, dia juga orang yang sangat ceria, ganteng, dan tentunya mahir dalam hal memasak.

Dia adalah Naga Putra Mahendra. Aku memeluk foto yang sedari tadi aku pandangi. Kapan yah kira-kira aku bisa bertemu dia. Sebenarnya rumahku tidak terlalu jauh dari sekolahnya yaitu Nusa Cendekia. Namun untuk beberapa alasan aku tidak diperbolehkan keluar rumah.

Aku masih sekolah, tetapi di rumah bisa disebut Home Schooling. Sebuah ide terlintas di benakku. Aku langsung keluar kamar dan menemui ayah dan ibuku. Namun aku segera kembali ke kamar lagi karena ada barang yang aku lupa bawa. Aku mengambil secarik kertas dan pulpen.

Aku menepuk pundak ayah setelah berhasil menemuinya sedang duduk di halaman belakang, dia sedang memainkan ponselnya disitu ada mama juga yang sedang menonton tutorial kecantikan di YouTube Gadisisme.

Aku menuliskan ide ku tadi di secarik kertas yang ku pegang. "Aku mau ulang tahun ke 17 ku Ayah dan Ibu mengundang Naga ke rumah untuk merayakan sweet seventen-ku!" beginilah isi pesanku.

Begitu isi secarik kertasnya dibaca oleh ayah. Ayah pun memberitahu ideku ke Ibu.

"Naga itu hanya makhluk mitologi sayang," ucap ibuku sambil berdiri dan menghampiriku.

Aku menggeleng. Kemudian aku kembali mengambil kertas yang di pegang ayah dan menuliskan beberapa kata lagi.

"Naga yang kumaksud dia Youtuber pacarnya Kak Gadis yang tadi ibu tonton tutorial make up-nya di YouTube. Dan dia manusia bukan makhluk mitologi," tulisku.

Aku punya gangguan dalam berbicaraku yang membuatku harus menulis atau pakai bahasa isyarat untuk menyampaikan sesuatu. Namun bahasa isyarat itu susah dan banyak gerakan aku kesulitan dalam mempelajarinya. Sehingga aku memilih menulis saja untuk menghemat waktu.

"Gak usah Van, undang sepupu-sepupu kamu aja kamu tahu kan alasannya," ucap Ayah.

Ayah gak mau aku di kenal oleh siapapun diluar keluarga. Alasannya agar aku tetap terjaga karena kekuranganku saat ini. Namun aku tahu alasan sesungguhnya dari sikap Ayah yaitu agar kolega perusahaannya masih mau bekerja sama dengan ayah. Karena jika koleganya tahu bahwa penerus perusahaan ayah adalah tunawicara sepertiku akan ada kemungkinan koleganya itu berhenti bekerja sama dengan perusahaan ayah. Ini menyakitkan, tapi aku bisa apa?

Aku mengusap kedua tanganku memohon agar Ayah bersedia mengundang Naga ke
pesta ulang tahunku. Ayolah ayah paling mengundang Naga kesini berapa sih tidak mungkin menghabiskan uang perusahaan nya kan?

Vanya, Jangan Bucin! #BucinnyaNagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang