-03. War

28 5 2
                                    

"Shut, aku bukan iblis" ucap seseorang yang menarik Archeera tadi.




"Okay dengar, ini semua adalah efek dari ilusi mesin waktumu. Pernah dengar bahwa masa lalu dan masa sekarang bisa merubah masa depan?"


Archeera mengangguk mantap.





"Nah, jadi tugas kita adalah memerangi ribuan humanoid ini dan...membunuh kawanmu."

"W-wait, what?! Kenapa kita harus membunuh Jeandesh?! Dia membantuku!"

Lawan bicara Archeera menepuk dahi pelan. Lalu menatap malas ke arah Archeera.

"Kamu yakin masih mau berkata seperti itu kalau sudah melihat ekspresinya sekarang?" Tanyanya jengah.

Archeera memutar badannya perlahan, lalu melihat kumpulan humanoid yang bertambah banyak dan— Jeandesh yang menyeringai licik.

"Congratulations, babe. You officially come in to this war.
















KILL THEY!"


"ARCHEERA LARI!!!"



Mereka berdua lari dengan kekuatan penuh, masing-masing memikirkan bagaimana caranya melawan humanoid sialan itu beserta membunuh Jeandesh, si bajingan brengsek.


"APA DIRUMAH MU ADA PERLENGKAPAN PRAKTIKUM KIMIA BESERTA MACAM-MACAM SENYAWANYA HAH?"

"AKU MEMPUNYAINYA! KITA SAAT INI BERLARI MENUJU RUMAHKU!"

Mereka tetap berlari. Sialnya, masih ada satu humanoid yang berhasil mengejar mereka dan menarik jaket Archeera.

"No!"

Archeera melepas jaketnya sehingga humanoid tersebut jatuh.

"Take this, jerk!"



BUAGKH!


"Oi! Tunggu aku!" Archeera kembali berlari.

"Ini rumahnya, masuk duluan!"



"T-ta—"


Belum sempat Archeera menyelesaikan kalimatnya, ada semacam campuran api dan tanah di tangan laki-laku tersebut. Dan didepannya ada sekitar...























70.000 HUMANOID?!?!



"Lerevengo Enemiquzthiao!"





Ajaibnya, seluruh humanoid itu selalu terpental saat akan mendekati mereka. Laki-laki itu tersenyum puas saat mantranya bekerja.






"Ayo masuk, dan kita cari cara untuk menghancurkan mereka."





——epoch——








"Namaku Weizhao, kalau kamu mau tahu."

"Weizhao? Are you Chinese?" Tanya Archeera sambil menuangkan pantaerythritol tetranitrate ke dalam gelas kimia.

"Ya, aku orang china. Err—sebenarnya aku bukan sepenuhnya manusia"

"Then?"

"Fifty fifty. Blasteran manusia dan demon, ayahku manusia dan ibuku demon. Lalu soal—"




"Nah! Akhirnya sempurna!"



Weizhao terperangah, speechless.







Sonum Mortiferum, Senjata berbentuk senapan yang pelurunya berbentuk jarum suntik. Didalam jarum suntik tersebut terdapat dimethylcadmium yang mampu merusak seluruh sistem tubuh. Meskipun selamat dari paparan awal zat ini, seseorang tetap akan mengalami komplikasi.

Nechorzft-267, semacam benda berbentuk bintang yang diisi pantaerythritol tetranitrate didalamnya. Jika mengalami getaran kecil atau gesekan, pantaerythritol tetranitrate akan bereaksi dan langsung meledak. Bisa juga disebut sebagai bom.


Dan senjata lainnya hanya senjata pada umumnya. Seperti pisau, pistol, tongkat baseball, dan lainnya.





"Pegang ini," ucap Archeera sambil menyerahkan sonum mortiferum pada Weizhao. Sedangkan dirinya mengantongi 95 nechorzft-267 di baju dan celananya.












"Selesaikan semua, dan perbaiki masa ini."






















Do you think the war is done?
Nope, we are at the opening right now.




—epoch—

EpochTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang