*LIMA*

0 0 0
                                    

"izinkan aku berlari, menyamakan langkah kaki. Meskipun kamu menghadap kiri tapi setidaknya kananmu masih rapi"

~~••~~

Setelah sampai di parkiran ternyata leo sudah ada disana bersama diki dan radit

"leee..nunggu lama ya? " tanya tasya

"enggak, ayok buruan pulang keburu sore" dan diangguki oleh tasya lalu naik motor leo

"key, gue duluan ya.Bye keylaa" kemudian leo melajukan motornya diikuti diki tanpa mereka sadari ada yang melihat leo dan tasya pulang bersama

Tasya menyetujui pulang bersama leo karena tadi papanya menelpon tidak bisa menjemputnya

Tak lama leo,tasya dan diki pergi, tiba tiba keyla bertanya pada radit

"leo sama tasya emang jadian ya dit? "

"lo tau emang?!" balas radit dengan mata melotot

" lo ngapain sih kaget gitu" sontak radit menggeleng "tapi aneh aja kalo leo sama tasya jadian, secara kan leo orangnya cuek" pikir tasya

"udahlah key, pulang aja yuk. Ini udah sore juga" ucap leo mengalihkan pembicaraan agar keyla tidak curiga
Kemudian mereka pulang

~

"makasih ya le, udah nawarin pulang bareng" ucap tasya sambil turun dari motor leo.

Leo mengangguk kemudian melajukan motornya,setelah leo pergi tasya langsung masuk ke dalam rumahnya.

"assalamu-.." baru saja tasya akan masuk tiba tiba mamanya sudah di depan pintu

"eh mama" sambil mencium tangan mamanya

Plakk....

Satu tamparan mendarat mulus di pipi kanan tasya,tak terasa air mata tasya juga ikut keluar

"mama kenapa si ma hiks...tasya baru aja pulang sekolah tiba tiba ditampar hiks...sakit ma hikss..." ringis tasya

"ITU PANTAS BUAT KAMU!MEMANGNYA MAMA GATAU APA,MAMA TAU KALO KAMU BARUSAN DI ANTAR SAMA COWO KAN! SIAPA DIA SYA?! JAWAB MAMA! BERANI BANGET KAMU PULANG SAMA COWOK HAH..!" bentak mama tasya. Tasya tak menghiraukannya dan langsung berlari menuju kamarnya

"DASAR ANAK GAK TAU DIRI!" teriak mamanya

Di dalam kamar tasya langsung menangis, memang ini salahnya jika pulang bersama lelaki tapi tasya sangat sakit hati ketika mamanya menyebutnya anak tidak tau diri

Drrt... Drrt..

Tiba tiba hp tasya berbunyi, lalu ia segera bangkit mengambil hpnya dan ternyata yang menelponnya adalah leo

"ha-llo"

"hallo, lo kenapa sya kayak habis nangis gitu"

"e-h gapapa kok le, tadi gue habis makan pedes jadi agak serak" bohong tasya

"oh iya sya besok gue jemput ya,sekalian gue mau ngajak lo jalan"

"Tap-.. "

"Gaada penolakan pokoknya!,"

Tut.

Tasya nampak bingung, dia takut mamanya marah lagi tapi dia juga tidak bisa menolak leo.Kemudian tasya memutuskan untuk tidur karena pikirannya begitu kacau

~~

"bi, tolong panggilin tasya buat makan malam" ucap mama tasya pada bi inem

"iya nyonya"

Tok.. Tok.. Tok..

Tak ada jawaban lalu bi inem langsung masuk ke kamar tasya karena tidak dikunci

"dipanggilin ga jawab ternyata lagi tidur, non bangun non" ucap bi inem sambil mengusap tangan tasya

"eughh, bi inem kok disini?"

"bangun non, tadi bi inem di suruh nyonya buat manggil non. Makan malam sudah siap non."

"makan malam?" batinnya lalu melihat jam sudah menunjukkan pukul 19.00

"yampun bi, aku ketiduran lama banget kenapa kok gaada yang bangunin aku tadi, yauda bi aku mandi dulu" dan diangguki oleh bi inem kemudia pergi turun

"gimana bi tasya?" tanya mama tasya tiba tiba

"non tasya masih mandi nyonya, baru bangun tidur soalnya." lalu diangguki oleh eva

Setelah selesai mandi tasya langsung turun dan disana sudah ada briyan dan eva kemudian tasya langsung duduk di meja makan

"Bagus ya, pulang sama cowok.Baru aja papa kabari gak bisa jemput udah berani aja" ucap papa tasya sambil menatapnya tajam

"maafin tasya ma, pa tasya tadi mau bareng sama dia soalnya takut keburu sore" balas tasya sambil menunduk

"Kamu kan bisa naik angkutan sya!ini terakhir kalinya papa denger kamu sama cowok, kalo kamu ulangin lagi papa tidak nanggung nanggung buat nyekolahin kamu dirumah!" bentak papa tasya lalu diangguki oleh tasya

Setelah selesai makan tasya langsung ke atas untuk belajar namun sebelum belajar dia mengirim pesan pada leo dan mematikan hpnya










T A S Y ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang