Chapter 02
(Dan lagi – Lyla)…
Seumur hidupnya, tak pernah Tetsuya sangka, dia akan berurusan dengan surat perceraian. Tak pernah sangka bahwa rumah tangga yang dia bangun, terancam karam. Tapi mau bagaimana lagi? Ini adalah kenyataan.
Ini adalah hal yang harus dia hadapi sekarang. Seperih apapun, sesakit apapun, inilah fakta yang datang. Tidak bisa dia elak, sebesar apapun Tetsuya ingin menolak.
Namun, karena dia tidak ingin menemui Akashi, maka yang dia lakukan adalah meminta tolong pada pelayan untuk menyerahkan. Sudah sejam berlalu, dan surat itu belum kembali, padahal dia sudah bersiap-siap menemui pengacaranya dan mengurus ini itu dipengadilan.
“Aku tidak akan menandatangani surat cerai itu.” Ucap Akashi yang tiba-tiba masuk kedalam.
Tapi Tetsuya tidak mau tahu, “Kau tanda tangan atau tidak, aku akan tetap memprosesnya.” Ujarnya datar.
“Surat itu tidak akan diterima. Kau tidak memenuhi syarat.”
“Apa pengingkaranmu terhadap janji pernikahan tidak cukup? Ah, atau aku harus menghadirkan selingkuhanmu agar semua lancar?” Balas Tetsuya tajam. Dia tidak akan berakting jadi orang baik jika itu yang Akashi harapkan.
Akashi menghela nafas, “Kita bicarakan ini.”
“Aku tidak sudi. Jika memang kau tidak mau kompeten membantu, tenang saja, foto-foto mesramu sudah aku kirim ke pengacaraku.”
“Tetsuya-“
“Terserah, aku tidak peduli. Meski harus menyuap pengadilan dengan seluruh hartaku, dengan seluruh organ tubuhku, aku tidak peduli asal perceraian ini terjadi.”
…
Disclaimer :
Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi
Original story by Gigi
Warning :
Akakuro
Romance, Drama, Hurt; T; Shounen ai; Out of character
…
‘Tetserah, aku tidak peduli. Meski harus menyuap pengadilan dengan seluruh hartaku, dengan seluruh organ tubuhku, aku tidak peduli asal perceraian ini terjadi.’
Perkataan Tetsuya jelas sekali mengusik pikiran Akashi. Dan yang dia tahu, Tetsuya adalah orang yang paling keras kepala diluar keluarganya sampai saat ini. Tentu saja, dia tidak mungkin membiarkan Tetsuya sampai menjual organ tubuhnya hanya agar perceraian terjadi. Namun, dia juga tidak bisa mengabulkan permintaan cerai yang dibahas tadi.
Dan saat dia terlarut dalam pemikirannya, suara roda koper mengusik Akashi.
Belum reda seluruh rasa gelisah dalam pemikirannya, masalah datang lagi. Turun dari tangga, Tetsuya disana membawa koper dan berbagai barang seakan ingin pergi.
“Kau mau kemana?” Tanya Akashi yang langsung menghampiri.
“Kemanapun, bukan urusanmu.”
“Kau belum mendengar penjelasanku.”
“Seakan aku mau saja.”
“Tetsuya,-“
“Aku tidak mau disini dan tidak sudi bersamamu lagi.”
KAMU SEDANG MEMBACA
FRACTURE
FanfictionJika kenyataan terlampau pahit untuk ditelan, Tetsuya ingin memilih buta dan tuli, atau lupa ingatan sekalian. Tapi itu tidak mungkin, kan?