Chapter 05
(Cinta – Melly Goeslaw Ft. Krisdayanti)
…
Matanya menatap kearah ranjang lagi. Lagi, dan lagi. Seakan memetak, dan mencerna jelas sosok yang akan dia tinggalkan hari ini. Tentu saja bukan mau Akashi. Tapi mau bagaimana, keberadaanya hanya membuat sosok itu tersakiti.
…
Disclaimer :
Kuroko No Basuke by Fujimaki Tadatoshi
Original story by Gigi
Warning :
Akakuro
Romance, Drama, Hurt; T; Shounen ai; Out of character
…
Besoknya, Tetsuya terbangun dan mendapati tangannya diinfus. Padahal, dia pikir saat dia bangun, dia akan bertemu malaikat yang menjemput. Tapi ternyata belum. Matanya melirik sisi samping ranjang yang kosong. Tadi malam, dia merasa tidak tidur sendiri, tapi siapa yang menemaninya?
Tidak mungkin, Akashi kan?
Tidak. Suaminya itu paling sibuk dengan selingkuhannya. Batinnya pedih.
Pukul 10.00 siang, dan bersamaan dengan itu, seorang pelayan masuk mengantar makanan.
“Silahkan, Tetsuya-sama.”
“Bawa pergi saja.”
“Tapi- maaf, tapi anda sedang sakit. Meski saya hanya pelayan, saya tidak bisa membiarkannya.”
“Aku hanya orang luar.”
Pelayan itu menggeleng, “Tetsuya-sama majikan kami.”
Saat dia dilanda kebingungan, sang pelayan pamit keluar, “Mohon dimakan, Tetsuya-sama.”
Ada yang aneh disini. Satu, yang datang bukan Akashi. Tidak, Tetsuya tak mengharap Akashi menemuinya lagi. Tapi selama hampir 3 minggu dia disini, tidak pernah pelayan masuk. Hanya Akashi.
Dua, ini terlalu siang. Biasanya, Akashi datang pukul 08.00 pagi. Untuk pamit bekerja dan mengantar sarapannya.
Tiga, pelayan itu menyebut majikan kami. Tidak, dia yakin, Tetsuya belum pernah kesini. Dia tahu keluarga Akashi itu super kaya, punya mansion dimana-mana, tapi bukan berarti mereka semua mengenal Tetsuya.
Dan semua terjawab, saat Tetsuya menemukan sepucuk surat diatas meja.
Hei, Tetsuya.
Sudah bangun? Aku harap, setelah ini, kau mau makan lagi.
Kau tahu? Aku merindukanmu. Secara fisik kau ada, tapi tak pernah lagi bicara padaku. Tapi mengingat kesalahanku, aku berhak diperlakukan seperti itu.
Hari ini, aku memutuskan pergi.
Aku tak sanggup melihatmu menyiksa diri. Sebesar apapun keinginanmu pergi, sejuta lebih banyak dari itu, aku menginginkanmu. Untuk tetap bahagia, tetap hidup, tetap bicara.
Aku tahu aku tak berhak bicara begitu, mengingat tanganku sendirilah yang membuatmu terluka.
Tak ada pembelaan atas kelakuanku. Semua murni kebodohanku, semua murni kesalahanku. Tak ada salahmu, sama sekali. Aku yang buta. Aku yang tak punya hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRACTURE
FanfictionJika kenyataan terlampau pahit untuk ditelan, Tetsuya ingin memilih buta dan tuli, atau lupa ingatan sekalian. Tapi itu tidak mungkin, kan?