Derana

11 2 0
                                    

Candra lesmana

Segelas teh hangat tersaji di meja kerja ku pagi ini
Segelas kehangatan yang membawa kenangan kita
Kini biarkan aku sejenak berpikir
Apapun tentang mu yang kini menjadi getir
Aku rasa segalanya tidak ada lagi padamu
Meski masih ada padaku
Ku tenggak satu dua kali teh hangat itu
Agar semakin hangat dadaku yang di penuhi rindu
Aku masih saja merindukan kita
Merindukan tawa kecilmu saat kita terduduk, tersekat sebuah meja
Kopi yang kau pesan selalu lebih manis
Entah kenapa; aku malah tidak suka
Segala sesuatu yang berkaitan denganmu kenapa harus secandu itu
Padahal kini kau telah lari
Menjauh dari semua hal yang kau pikir hanya sekadar fiksi
Aku kembali memutar lagu kesukaan mu
Agar semakin khidmat mengingat mu
Tidak, aku tidak gila
Aku hanya ingin memaknai kita dengan cara pandang yang berbeda
Dulu kau sering bilang bukan?
Jika kita tak berjodoh, kita harus tetap berteman
Sementara biar aku saja yang berteman denganmu
Karna aku tau,
Berteman hidup dengannya lebih menyenangkan bagimu
Apalah arti sebuah jarak bagi ku
Jika mengenang mu selalu tenangkan ku
Kini perasaan ku memang tak lagi genap
Seiring debar di dadamu yang lenyap
Aku tahu debar kita tak mungkin lagi sama
Setiap perjumpaan kita hanya tersimpulkan senyuman
Kau tersenyum, seakan kebekuan ini memang tak nyata
Aku tersenyum hanya untuk memastikan padamu bahwa aku baik-baik saja
Di sepanjang ingatanku ini
Aku senantiasa mendoakan mu
Pun kita, yang telah binasa.

Tasikmalaya, 17 Februari 2020

Dunia KenangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang