Flasback

27 0 0
                                    

2 tahun yang lalu ...

Saat ini aku sedang ada didepan kost untuk menunggu supir pribadiku. Ya siapa lagi kalau bukan alex. Setelah kami menjadi kekasih dia semakin possessive padaku . Kemana-mana harus dia yang mengantar. Seperti sekarang ini, aku sedang menunggunya untuk mengantarkan ku ketempat biasa aku berlatih dance bersama teman - temanku.

Hampir 30 menit aku menunggunya. jika aku tidak ingat ancamanya yang akan melarangku berlatih dance lagi jika pergi sendiri pasti sekarang aku sedang berada dikereta api menuju tempat latihan.

BRUMM

Itu dia orang yang ditunggu-tunggu sedari tadi . "Maaf membuatmu menunggu" Dia tersenyum padaku. Oh God coba lihat wajahnya yang menyebalkan itu, ingin sekali ku tampar wajah tak berdosanya itu .

" hmm "

" baby, jangan marah ya? Aku tadi terlambat karna harus membantu nenek yang ingin menyeberang jalan "

Aku menatap kearah matanya, berusaha mencari kebohongan. Tapi nihil sama sekali tidak ada kebohongan didalam sana .

" baiklah aku maafkan "

" jangan marah ya? Nanti cepat tua loh"

"ishh dasar menyebalkan"

dia mengerucutkan bibirnya lucu lalu memukul lenganku dengan kuat. Tidak perduli kalau nanti itu akan biru atau tidak.

"hey sakit sayang " aku  menangkap tangannya yang sedari tadi memukuli ku dengan brutal. Aku menatap wajahnya lama. Lalu tanpa sadar aku mencium bibirnya, Melumatnya pelan.

" hmnn...a-alexhh sudahh " aku melepaskan pagutan pada bibirnya dengan terpaksa. ia menatapku tajam? meskipun itu terlihat lucu di mataku

"yasudah ayo naik. Kita akan terlambat kalau tidak cepat" ia memegang pundakku, lalu mendudukan dirinya di belakang, wajahnya masih sama. ia masih kesal dengan kejadian tadi rupanya

Saat diperjalanan kami hanya diam dengan pemikiran masing - masing. "owh iya sayang nanti aku tidak bisa menjemput, kamu bisa pulang sendirikan?" aku melihat wajahnya dari kaca spion, masih cemberut rupanya

" iya aku bisa , lagi pula aku sudah besar " jawabnya ketus, aku hanya terkekeh pelan. aku melajukan motorku sedikit lebih cepat dari pada biasanya

"YAK BODOH!! BAGAIMANA JIKA AKU TERJATUH HAH?" tangan kecilnya langsung melingkari perutku dengan cepat, memeluknya erat. aku memegang punggung tangannya lalu menggenggamnya erat

"alex jangan lepasin stirnya, nanti jatuh" ucapnya sambil melepaskan genggaman tanganku, aku hanya tersenyum lalu kembali fokus ke jalanan.

°°°

"astaga"

Aku sedikit memundurkan badanku saat merasakan dingin  di pipi sebelah kiri, lalu menolehkan kepalaku melihat pria yang lebih tinggi dariku

"kak!!" aku mendorong badannya sedikit, ia tertawa melihat reaksiku

"jangan maksain lis, ni minum" Ia memberikanku sebotol minuman, aku menerimanya lalu meminumnya

"alex mana tumben ga jemput?" tanyanya, ia adalah kak revan, salah satu pengurus dance sama sepertiku, aku hanya menghela nafas pelan

"ada urusan katanya" ia mengangguk pelan, lalu mengusap lehernya sedikit. aku mengernyitkan dahiku

"kenapa kak?" tanyaku, ia tersenyum sedikit

"bantuin gua rapihin kost dong, berantakan banget" Ucapnya malu-malu, aku hanya terkekeh pelan lalu mengangguk

Cinta Masa SmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang