Permulaan

12 1 0
                                    

Bi, mama mana?

nyonya sudah berangkat ke kantor dari tadi pagi non.

aaa eehmm apa mama tadi sempat sarapan bi?

tadi nyonya sempat sarapan kok non.

Ya itu lah mama, seorang wanita karir. Mama sangat sibuk dengan pekerjaannya, di Indonesia  pun mama memegang perusahaan tekstil dan di Korea mama memiliki perusahaan sendiri, perusahaan tekstil juga. Peninggalan perusahaan dari kakek aku yg di Korea.

Mungkin itu salah satu alasan papa dan mama bercerai, mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Aku tidak ingin tau alasan pastinya karna akan membuat ku merasa lebih terpuruk.

kak, kita hari ini keliling komplek yok?

tapi cuaca di luar dingin ana.

aku akan pakei mantel yang tebal kak, pemberian papa.

baik lah, jika itu keinginan ana. (:

bibi juga ikut ya, boleh kan kak?

boleh kok ana, bibi juga ikut.

baik non.

Cuaca di luar sangat dingin padahal tidak lama lagi akan masuk musim semi, entah kenapa musim dinginnya begitu terasa akan bertahan lama. 

annyeong, suara ibu-ibu yang mengangetkanku. ketika kami baru keluar dari teras rumah.

aaa annyeong haseyo, sambil menundukkan kepala.

oohhh ternyata kamu anak pemilik rumah sebelah, ibu tinggal di sebelah rumahmu, kita tetanggaan. aaa kapan kalian sampai? aku belum liat ibu mu?

kita kemaren siang sampai, maaf tidak menyapa kalian. oh ibu ku sudah berangkat ke kantor dari tadi pagi.

gwaenchanha, saya tau kalo kalian pasti lelah kemaren, ibu mu pasti selalu sibuk, sejak remaja ibu mu memang suka bekerja, saya mengenal baik ibu mu bahkan keluarga ibu mu dulu, kakek nenek mu.

ooohh yee halmoni.

yaaa jangan memanggil aku halmoni, apa aku terlihat tua?

joe-song-ham-ni-da Eommonim.

hehehe aahh neo jinjja gwiyeowo.

Eomma, terdengar suara lain yang memanggil ibu tersebut.

ya, ibu akan kedalam.

apa kau melihat anak ibu? dia tampan hanya saja tidak terlalu pandai dalam bersosialisasi. kapan-kapan akan ibu kenalkan anak ibu. ibu harus bergegas masuk ke dalam dulu. Jika kamu butuh sesuatu kata kan saja pada ibu jangan sungkan.

yaa eommonim.

ssshhhh memuji anak sendiri, gumam ku.

Aku pun melihat-melihat komplek, ternyata di sini fasilitasnya lengkap. Ada minimarket, lapangan olahraga, tempat duduk untuk bersantai, bermain anak-anak, dan juga lapangan basket. Aaahh aku sudah lama tidak bermain basket, dan aku merindukan permainan basket bersama teman-teman ku ketika di Indonesia. Tapi semua tempat di sini tertutup oleh salju.

Kak, aku pengen roti ikan itu? 

oohh kamu mau itu, tapi kakak tidak tau apa itu boleh di makan(halal) oleh kita.

Ya keluarga ku umat muslim yang harus tinggal di daerah yg mayoritasnya beragama non muslim. Tidak hanya sulit bersosialisai karna memang di sini orang-orang tidak pernah mau ikut campur urusan orang lain, dan juga sulit mencari makanan yang layak di makan oleh umat muslim.

Gimana nantik kita buat saja di rumah, kita beli bahan makanannya.

jinjja?

ooh kita beli bahannya yuk.

ne, jawab adikku dengan riang.

Kami mencari bahan di minimarket yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Dan minimarket ini lumayan besar, ya sepertinya semua yang di perlukan ada di sana.

ösöoséyo, sambutan dari seseorang di balik kasir minimarket.

dowadeurilkayo?

aa ne, aku butuh bahan untuk membuat roti.

bahan membuat roti? ada di sebelah sana.

Kamsahamnida.

semua bahan yang kami butuhkan pun telah siap, dan kami kembali ke rumah.

Setelah sampai di rumah, kami pun membuat roti ikan sama seperti penjual roti kan yang tadi,soal rasa aku tidak tau mana yang lebih enak. menurut ku roti ikan yang kami buat ini lah yang  terenak.

gimana anna? enak?

jinjja mas_issda. sambil mengacungkan jempol.

Aku dan bibi hanya tertawa melihat tingkah adik ku ana.

Ya itu lah kegiatan hari kedua ku di korea, walaupun sedikit membosankan.

sampai akhirnya aku benar-benar terbiasa di sini.





DI TUNGGU KELANJUTANNYA YA GUY....

SEE YOU..




its meWhere stories live. Discover now