Chapter 8

872 82 7
                                    

Lil Brother
Young K - Dowoon
Ft. rest members of Day6
Soundtrack - Day6 Best Part
Brothership, Friendship
.
.
.

Soundtrack

There is not a single moment
that is meaningless to me
Not knowing when the end is
This moment is the best part

Fear It seems to be the reason
To move me now

Day6 - Best Part

Happy Reading ^^
.
.
.

Dia langsung berlari tanpa memperdulikan Sungjin dan Jae yang memanggilnya. Saat ini yang pemuda itu ingin hanyalah kabur. Dia butuh waktu untuk sendiri, untuk merenung. Brian berlari tapi tidak tahu mau kemana, sampai ia melihat ada pintu besar dengan lambang merah. Pemuda itu pun memutuskan untuk masuk ke sana.

Brian kemudian naik ke salah satu anak tangga darurat yang menjejer ke bawah, ia duduk dan termenung. Lama-lama matanya terasa begitu panas. Semenjak dia menemukan Dowoon yang jatuh dari ranjang nya ia jadi sering sekali menangis. Terkadang ia merasa frustasi akan dirinya sendiri yang terlalu cengeng dan emosi nya yang kurang stabil. Setelah dipikirkan lagi apa salah nya dokter tadi. Brian lah yang selama ini bersalah karena sudah membuat adik nya kecelakaan dan bahkan melupakannya. Lalu sekarang ia ingin menyalahkan semua nya pada orang lain. Dia tidak siap untuk kehilangan adiknya lagi dan bingung harus berbuat apa.

Setelah beberapa saat berlalu pintu besar itu terbuka sedikit menampilkan wajah Jae yang menyempil bersama Sungjin dibawahnya. Brian pun yang tersentak langsung menengok ke arah pintu dan membuang muka ketika menemukan wajah kedua temannya disana. Sebenarnya dia saat ini benar-benar malu dan sedang tak ingin diganggu. Tapi Jae dan Sungjin justru masuk ke dalam, menghampiri nya duduk didekat anak tangga tempat Brian duduk.

“dasar cengeng..” ejek Jae pada Brian dan yang diejek malah tetap diam

“kenapa tadi lari gitu aja?” giliran Sungjin yang bertanya dan Brian tetap terdiam

“eh,, Dowoon kaya nya bakal selesai bentar lagi. Ayoo! Nanti tuh bocah pasti cariin hyungnya” ajak Jae sengaja bawa-bawa Dowoon agar Brian terpancing

“kau ga ikut?” tanya Sungjin pada Brian

Melihat gerak gerik Brian yang tak kunjung  menghiraukan mereka membuat Jae memberi kode pada Sungjin untuk pergi dari sana. Saat kedua pemuda itu akhirnya berdiri dan baru saja mau melangkah, Brian pun tiba-tiba mengeluarkan suaranya

“dokter bilang kondisi Dowoon memburuk. Secara tidak langsung dia menyuruh ku untuk bersiap-siap kapan pun.”

Jae dan Sungjin terpaku di tempatnya. Bagaimana pun juga Dowoon sudah mereka anggap seperti adik mereka sendiri. Terlebih ketika Brian lupa akan Dowoon, Jae dan Sungjin yang selalu rajin merawat dan memperhatikan Dowoon berusaha mengganti kekosongan Brian untuk bocah itu. Tentu nya berita ini membuat kedua remaja pria itu ikut terkejut dan sedih bersamaan karena mereka juga sama-sama sayang dengan Dowoon. Kedua nya pun kembali terduduk dan tiga sekawan itu diam bersamaan, termenung, pikiran nya mengawang-ngawang entah kemana. Sesekali mereka membuang nafas kasar, sama-sama frustasi.

“aku juga sudah cape menangis terus. Kalian punya solusi?” tanya Brian pasrah pada kedua temannya. Suasana nya pun kembali hening untuk sesaat lalu Jae menengadahkan kepalanya menghadap Brian yang duduk diatasnya, hanya menatap tanpa mengucap sepatah kata pun, bibirnya ingin bergerak tapi seolah tersendat.

“tapi Dowoon selalu tersenyum untuk kita. Dia tidak pernah terlihat kesakitan sedikit pun.” Ucap Sungjin tiba-tiba sambil menatap kosong ke depan

Lil BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang