Parents

2.5K 182 17
                                    

Otogakure
.
.
.
"aku harus memanggilmu dengan sebutan ibu atau ayah." Kalimat itu meluncur dengan mulusnya dari mulut seorang anak yang baru berusia 12 tahun,bermata keemasan dengan pupil hitamnya yang lebih lebar dari orang-orang biasanya,Mitsuki,ya itu adalah namanya.

"Kau bisa memanggilku apapun,karna terkadang,aku bisa menjadi ayahmu,dan juga menjadi ibumu. Namun yang terpenting,kau adalah anakku." Ucap lelaki itu,lelaki dengan rambut panjangnya yang berwarna hitam yang nampak kontras dengan kulit putih pucatnya,wajahnya terlihat muda dan juga tergolong cantik untuk seorang lelaki,dia juga seorang hero legendaris dari desa konoha,salah satu sanin legendaris, Orochimaru.

"Ibu,apa aku boleh memanggilmu ibu,karna kau terlihat seperti wanita." Tetap dengan nada innocent,mitsuki sepertinya memang minim ekspresi,mirip dengan ibunya,orochimaru.

Grep!
"Apapun" orochimaru memeluk mitsuki, cukup erat dan mitsuki hanya diam,dia tidak membalas pelukan itu.
.
.
"Oi mitsuki,disini." Suara lantang itu berasal dari boruto,anak lelaki seumuran dengan mitsuki,berambut blonde cepak dengan poni menjuntai didahinya dan juga jangan lupakan dua garis mirip kumis kucing pada kedua pipinya itu,sangat mirip dengan ayahnya, hokage ke 7,Uzumaki Naruto.

"Maaf sudah membuat kalian menunggu." Ujar mitsuki kalem,dia duduk dengan tenang di tempat duduk yang tepat disamping boruto. Ada sarada di depan mereka,tengah duduk dengan mulut mengemut sedotan dari milk shake yang dia pesan sembari memperhatikan mitsuki.

"Ada apa? Apa ada yang aneh dengan penampilanku?" Mitsuki sedikit terganggu dengan tatapan itu.

"Ah tidak,tidak ada. Oh ya mitsuki,apa orangtuamu akan datang kepertemuan wali murid besok?" Sarada mengalihkan pembicaraan. Mitsuki hanya mengangguk,memang benar besok orangtuanya akan datang.

"Oh ya,apa ibumu sudah sampai dikonoha mitsuki?" Boruto bertanya,mitsuki menoleh pada boruto.

"Mungkin besok,ibu bilang dia akan sedikit terlambat." Mitsuki menjawab dengan nada datar,saat dia membicarakan orangtuanya,dia akan selalu seperti itu. Boruto dan sarada tau dan mereka tidak akan bertanya lebih jauh lagi.
.
.
"Mama,apa aku boleh bertanya sesuatu." Ucap sarada pada seseorang yang saat ini tengah duduk didepannya dimeja makan,seperti biasa,sore ini boruto pasti sedang bermain dengan shikadai atau duduk diatas kereta api sembari memakan burger untuk menyaksikan matahari terbenam di ujung desa,tepat di belakang pahatan wajah hokage.

"Ya." Singkat.

"Apa mama tau siapa ayah dari mitsuki." Tanya sarada seketika menghentikan kegiatan sasuke. Tidak perlu terkejut,sasuke memang orangtua dari sarada,dan ya dia memanggilnya mama,karna memang dia yang menggandungnya dan melahirkannya,mereka keluarga sempurna,dengan ayah,ibu,dan 2 anak. Sarada dan boruto adalah saudara,mereka kembar namun tak sama,mereka berasal dari benih cinta sasuke dan naruto,ya Naruto adalah ayah dari sarada dan boruto serta suami dari sasuke.

"Kenapa kau bertanya tentang itu." Sasuke menatap wajah anaknya.

"Aku hanya,hanya merasa kasihan dengan mitsuki,dia sepertinya tertekan saat kami membicarakan tentang orangtua,ya mungkin dia terlihat tenang,tapi aku tau,itu hanya kedok." Jelas sarada.

"Lalu,untuk apa kau bertanya?" Sasuke masih belum menjawab.

"Mungkin dengan aku tau siapa ayahnya aku bisa mengerti mengapa dia tidak menemui mitsuki,karna paman orochimaru pernah mengatakan jika ayah dari mitsuki masih hidup namun dia sedang pergi." Sarada menjelaskan semua yang mengganggunya kepada sasuke,dia benar-benar ingin mengerti orangtua macam apa yang bahkan tega tidak menemui anaknya setelah anaknya dilahirkan didunia.

"Sarada." Panggil sasuke,tangannya mengisyaratkan sarada untuk mendekat,sarada lantas berdiri dan mendekat pada sasuke.

Tuk!
"Mungkin lain kali ya sarada." Sasuke tersenyum,kedua matanya menyipit,dia menolak dengan halus pertanyaan sarada,dia juga berharap sarada bisa mengerti.

As You WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang