"Orochimaru" panggil jiraiya.
"Hmm" jawab orochimaru,hanya bergumam,dia terlalu nyaman dengan posisinya,ya sangat nyaman,duduk di pangkuan Jiraiya dengan dekapan tangan besar Jiraiya yang mampu menghangatkan tubuhnya di malam yang dingin ini,itu membuat orochimaru hampir tertidur.
"Maafkan aku." Dekapannya mengerat,Jiraiya membenamkan wajahnya pada ceruk leher orochimaru,dia tertekan dan juga ada beban yang begitu mendalam dalam benaknya,orochimaru dapat merasakan itu.
"Tak apa,ini semua juga demi kebaikan kita semua." Orochimaru membuka matanya dan dia mengatakan itu semua,Jiraiya semakin merasa bersalah dengan ucapan itu,meski jiraiya tau orochimaru akan menerima apapun keputusannya.
"Terima kasih." Jiraiya hampir menangis,dia tidak mampu menahan gejolak rasa penyesalannya.
Grep!
Orochimaru memeluknya,dia sudah berbalik dan memeluk jiraiya,dia mengelus rambut putih Jiraiya."Jiraiya." Orochimaru memanggil.
"Ya. Ada apa?" Jiraiya memandang orochimaru.
"Aku ingin tidur,perjalanan dari otogakure sangat melelahkan." Orochimaru mengatakan hal itu,dia memang lelah dan ingin segera tidur.
"Tunggu sebentar." Jiraiya menurunkan orochimaru dan segera pergi, orochimaru hanya memperhatikan semua yang Jiraiya lakukan. Jiraiya tengah sibuk menggelar Futon di lantai,menata bantal dan juga membersihkan debu yang ada disana. Orochimaru mendekat.
"Hanya satu?" Orochimaru bertanya.
"Tentu saja,apa kau tidak ingin tidur denganku?" Jiraiya menjawab dengan tatapan menggoda. Orochimaru memerah.
"A-aku,," orochimaru gugup,dia tidak bisa menjawab. Wajahnya sudah sangat memerah,melebihi merahnya kepiting rebus.
Bruk!
"Apa kau malu,hmm" jiraiya menarik orochimaru hingga terjatuh diatas tubuhnya yang tepat diatas futon. Jiraiya memeluk pinggang orochimaru dan berbisik pada telinga orochimaru.Deg!
Jantungnya berdegup kencang,dia gugup,ini pertama kalinya setelah sekian lama Jiraiya pergi."Orochimaru." Jiraiya mengatakan itu tepat di telinga kanan orochimaru dengan suara rendah yang menggoda,sudah lama orochimaru tidak mendengar nada suara itu.
"Ji-jiraiya!" Orochimaru terkejut,tangan Jiraiya tiba-tiba merayap kedalam bajunya dan mencubit puting sensitive orochimaru.
"Ji-jiraiya,argh!" Orochimaru segera menutup mulutnya dengan tangannya,dia tidak ingin membuat mitsuki terbangun,dia tidak mau anaknya melihat sesuatu yang belum seharusnya dia lihat.
"Ji-jiraiya,ah! Mit-mitsuki nanti,hah,ugh bangun." Orochimaru kesulitan untuk mengatakan itu karna Jiraiya kini tidak hanya tangannya yang bergerak,kakinya juga turut menggesek benda yang setengah menegang di tengah-tengah selakangan orochimaru,dan juga kini tangannya mulai meremas pantat sital orochimaru,mulutnya juga tak tinggal diam,dia menjilat dan mengecup leher orochimaru. Orochimaru kewalahan dengan itu semua,terlalu banyak stimulus yang Jiraiya berikan hingga orochimaru hampir kehilangan kendali atas tubuhnya.
"Cu-cukup! Hah,hah,hah," orochimaru menjauh dari Jiraiya,dia melepaskan diri dari pelukan Jiraiya,dia terengah-engah dengan keadaan yang sangat berantakan. Orochimaru melakukan itu sebelum dia benar-benar kehilangan kendali dan akan membangunkan Mitsuki.
"Haah,baiklah." Jiraiya berdiri,dia menjauh. orochimaru panik.
"K-kau mau kemana ? Apa kau akan pergi lagi ? Ma-maaf,aku,aku tidak bermaksud-"
Cup!
Jiraiya mengecup dahi orochimaru,orochimaru mendongak memandang Jiraiya. Jiraiya tersenyum,menampilkan deretan gigi putihnya."Aku tidak akan meninggalkanmu,tapi aku harus mengurus yang satu ini." Jiraiya menunjuk pada benda yang menegang itu,mengacung menantang,orochimaru yang melihatnya lantas terbelalak,kedua pipinya memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
As You Wish
FanfictionRead this and Conclude it by yourself. (All characters made by Masashi Kishimoto)