Pertemuan kedua

11.1K 1.6K 100
                                    

Saka rasa hidup tanpa pasangan itu baik. Setelah dikhianati ia tak berminat pada mahluk yang bernama perempuan. Paula sukses memporak-porandakan hidup seorang Saka Laksa Mahesa. Jangan dikira Paula itu perempuan cantik bertubuh seksi, Paula jauh dari semua itu. Dia seorang sederhana, berkulit hitam manis dan polos nan sopan. Tapi ternyata dia menyimpan kebinalannya dengan baik. Setelah Lima tahun ia menikah, Saka baru tahu kalau dirinya di tipu mentah-mentah.

Anak laki-laki yang jadi kebanggaannya ternyata bukan dari benihnya. Saka hancur mengetahui itu. Ia langsung mengusir Paula beserta anak laki-lakinya lalu menggugat talak tiga. Baginya kesalahan Paula tak termaafkan.

Karma? Saka memang bersalah meninggalkan Naima, tunangannya. Dan ia mendapat balasan kontan berikut bunganya. Untuk minta maaf Saka begitu arogan. Tapi kesempatan memang memihak padanya, keluarga Hutomo membutuhkan bantuan. Saka memanfaatkan itu sebagai penebusan dosa namun sikap jahilnya menghancurkan segalanya. Sekali lagi dia harus beradu dengan Naima. Si ratu ngotot dan juga pintar membolak-balikkan kata.

Tapi lagi-lagi keberuntungan memihak ke arahnya. Naima, putri sulung keluarga Hutomo ada di tempat pesta yang ia datangi. Perempuan itu terlalu menonjol dengan gaun tanpa lengan dan oh astaga punggungnya terbuka lebar dan siap diraba. Naima menebarkan senyum pada beberapa laki-laki dan tentu jadi pusat perhatian. Ia bukan hanya cantik tapi juga cerdas. Saka yakin dengan kemampuan Naima dipadukan dengan kecantikannya, tak sulit mendapatkan dana.

"Apakah segitunya putus asanya kamu sampai merayu para laki-laki botak dan bertubuh tanbun padahal ada pria yang begitu jantan yang menginginkanmu". Saka memang mempunyai mulut yang berbisa. Bukannya berkata baik atau minta maaf dengan kejadian kemarin. Ia malah memulai konfrontasi. "Gaunmu sangat cantik, sayangnya berwarna violet. Kau bukan janda 'kan?"

Jelas saja mata Naima langsung melotot, ia merasa dilecehkan dengan ucapan Saka. Untung malam ini heelsnya tak tinggi dan lancip. Naima akan senang hati menancapkannya pada jempol Saka. "Apa kau memakai pakaian hitam karena muram setelah ditinggalkan."
Naima langsung menutup mulutnya setelah mengatakan 'ups'. "Aku mendengar rumor bahwa istrimu kabur dengan lelaki lain. Aku baru tahu jika rumah tanggamu karam."

Saka mengepalkan tangan, hingga kukunya menancap pada telapak tangannya sendiri. Naima berhasil menguak rahasianya. Rumor dan gosip adalah bagian dari dunia mereka. Tak ada manfaatnya menyangkal. Jika Naima tahu bahwa Paula menipunya selama lima tahun. Perempuan itu pasti akan tertawa puas karena merasa jika Saka telah mendapatkan balasan setimpal. Tak apa dikabarkan ditinggalkan daripada dikabarkan jika Saka meninggalkan batu berlian untuk sebongkah batu kali.
"Rumor itu benar dan aku memang dalam proses perceraian." akunya lemah, sengaja menarik simpati Naima.

Ekspresi Naima berubah, yang semula ingin melanjutkan ejekan kini urung. Saka tahu Naima punya sisi tak enakan yang tinggi dan itu kelemahannya sebagai pewaris Hutomo Enterprise.
"Selamat." balas Naima angkuh dengan menegakkan kepala. Begitu cepatkah raut wajah Naima berganti menjadi tak manusiawi.

Kemana Naima yang polos sembari memunculkan rona merahnya. Lalu tersenyum malu-malu. Menatapnya kagum, menjadi penurut setiap apa yang Saka mau. Rupanya kaca mata perempuan itu sudah pergi bertahun-tahun lalu, pakaian tertutupnya kini sudah pasti tak akan pernah terpakai lagi.

Naima sendiri berjalan tergesa-gesa menuju kemana saja asal tak bertemu dengan Saka. Ia benci menjadi lemah, jantungnya berdebar dengan ritme yang keras. Bohong bila dia bilang jika rasa cintanya sudah hilang. Rasa cintanya berbaur dengan rasa benci hingga melihat Saka saja menimbulkan sesuatu yang asing. Ingin memeluk sekaligus menusuk, ingin di perhatikan sekaligus menyerang, ingin disentuh sekaligus menendang.

"Naima?"

"Juan?"

"Apa kabar?" Naima masih melamun. Ia bertemu teman kuliahnya, Ferdinant Juan Ang. Juan banyak berubah secara penampilan tapi tidak dengan tabiat. Lelaki yang punya wajah campuran China dan Belanda itu memeluknya erat. Naima mencium aroma wood sekaligus lemon. Perpaduan parfum mahal pastinya.

Mantan.... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang