[2.] Berakhirnya MOS

1.1K 118 171
                                    

Camila cabelo - Bad kind of butterflies~







Pagi ini semua jalanan padat karena dipadati semua penduduk metropolitan yang sedang menuju tempat kerja mereka

Tapi tidak bagi para kesembilan pelajar baru itu yang kini kebut-kebutan dijalan dengan menggunakan dua mobil sebagai tumpangan mereka

Mobil mereka memasuki halaman sekolah dimana mereka tempatkan sebagai tempat parkir untuk semua kendaraan

Mereka berjalan dilorong disertai cekikikan ringan juga Rose dan Wendy yang sibuk memakan chiki mereka dengan kedua pipi sampai menggembung penuh

Padahal masih pagi, tapi mereka berdua tak perduli yang penting makan dan kenyang.

Lisa dan seulgi hanya memasang wajah datar nya sedangkan Jennie memasang wajah juteknya lain dengan Joy yang menggoda para murid lelaki yang lewat

"Halo cogaan." sapa joy membuat siswa itu salah tingkah

Bagaimana tak salah tingkah saat di sapa cewek cantik?

"Centil banget lo tiang." sentak seulgi

Sudah dibilang bukan seulgi benci dengan cewek Centil, ganjen, dan sejenisnya

"Yeee! Apasih seul, gue mau cuci mata juga." timpal joy tak terima

"Sini sekalian gue bilas mata lo pake kaporit biar mampus sekalian." Lisa terkekeh mendengarnya

"Gue cuma bantu do'a aja ya joy." sambut Lisa disertai kekehan

"Cecan mah gini, selalu dibuly. Salah apa hambamu yang cantik jelita ini tuhan." dramatis joy membuat Yeri dan Jennie membuat gestur seakan muntah mendengarnya

"Dramatis banget sih!" joy mendelik mendengar ucapan pedas Jennie

"Dramaqueen." namanya juga yeri,  diam-diam menghanyutkan dengan bicaranya

Sementara Lisa dan seulgi sudah ngakak sedari tadi mendengar joy dibuly habis-habisan oleh mereka berdua

Airin dan Jisoo yang mendengar perdebatan mereka hanya terkekeh sementara Rose dan Wendy masih setia dengan sebungkus chiki ditangan mereka masing-masing.

.
.

"Selamat pagi anak-anak." seorang guru laki-laki -cukup tampan-  memasuki kelas bisa dipastikan itu adalah sang walikelas

"Pagi pak."

"Perkenalkan nama saya Song Jong Ki arjawinata, panggil saya Pak Arja. Saya walikelas kalian."

"Pak jadi suami saya aja pak."

"Pak jadi pacar saya mau gak."

"Pak saya mau dong jadi anak bapak."

"Betah gue kalo walas nya kaya gini."

"Pak, bawa saya ke palaminan."

Para lelaki hanya mendengus melihat nya, bagaimana tidak walas mereka cukup tampan oh sangat tampan rupanya hingga membuat kaum adam iri melihatnya.

Bobrok; Blackvelvet [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang